Penelitian: Putus cinta buat wanita sakit sementara, pria selamanya
Merdeka.com - Banyak orang yang mengatakan bila pasca putus dari hubungan percintaan, seorang wanita akan terlihat lebih menderita dan patah hati ketimbang pria. Namun, berdasarkan hasil penelitian Universitas Binghamton, Amerika, yang terjadi justru sebaliknya.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Craig Morris dari universitas tersebut, putus cinta memang bisa membuat seorang wanita merasakan rasa sakit emosional yang lebih parah dari pada pria. Tetapi, sifatnya ternyata hanya sementara.
Penelitian yang diikuti oleh 5.000 orang lebih dari 96 negara itu juga mengungkapkan bila wanita lebih sering merasakan efek negatif pasca putus. Hal itu terlihat secara emosional dan jasmaniah.
Akan tetapi, setelah memasuki masa-masa sulit itu wanita bisa pulih baik emosi dan jasmani secara utuh. Bahkan, mereka bisa berkembang menjadi lebih dewasa dan kuat.
Menariknya, resiko putus cinta, terlebih bagi mereka yang telah mengandung atau melahirkan anak juga ikut mempengaruhi pola evolusi wanita, membuat mereka lebih bisa menyeleksi calon pasangan yang lebih baik dari generasi ke generasi.
"Sederhananya, wanita bisa berevolusi dengan lebih baik ketimbang pria setelah putus hubungan," ujar Craig Morris, Daily Mail (07/08).
Di sisi lain, evolusi pria membuat mereka lebih peduli tentang kompetisi mendapat perhatian dari wanita ketimbang terus 'galau' setelah putus. Oleh sebab itu, meskipun kehilangan sosok wanita pendamping yang sangat 'berkualitas' dan dicintai, mereka mungkin akan terlihat biasa.
"Pria akan merasa sangat kehilangan dalam waktu yang lama, namun rasa kehilangan itu akan memudar saat dirinya merasa harus 'berkompetisi' lagi untuk mendapatkan pendamping lain," lanjut Craig.
Celakanya, penelitian itu menunjukkan bila seorang pria tidak akan pernah bisa benar-benar sembuh dari rasa sakit patah hati selamanya. Tidak seperti wanita yang bisa berevolusi secara mental dan pikiran, pria hanya akan 'move-on' saja tanpa ada 'closure' atau jawaban pasti yang bisa menutup rasa kehilangan mereka.
"Pria memang harus segera mencari pengganti setelah kehilangan, tetapi hal terburuknya, mereka masih terus berpikir bahwa wanita yang sudah hilang tidak akan pernah tergantikan," kata Craig.
Peneliti Universitas Binghamton itu juga mengatakan bila putus cinta dan patah hati penting bagi manusia, sebagai pengalaman berharga. Sebab rata-rata akan mengalaminya minimal tiga kali sebelum umur 30 tahun.
Putus cinta yang benar-benar 'membekas' juga dikatakan bisa menurunkan kualitas kehidupan manusia dalam kurun waktu mingguan sampai bulanan.
Apakah Anda juga mengalami hal yang sama?
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria cenderung memiliki kulit yang lebih berminyak karena tingginya jumlah kolagen pada lapisan kulit bagian tengah (dermis) dibandingkan dengan wanita.
Baca SelengkapnyaBerkat aksinya, Putri menuai apresiasi dari warganet hingga kalangan pejabat.
Baca SelengkapnyaBegini momen mengharukan seorang ayah harus berpisah dengan putrinya yang pilih ikut suami usai menikah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banyak orang memanfaatkan momen puasa untuk menurunkan berat badan, namun sejumlah kondisi justru bisa membuat berat badan bertambah saat puasa.
Baca SelengkapnyaKehidupan seksual yang sehat & memuaskan ternyata memberikan manfaat yang besar bagi kesehatan. Bahkan, katanya perempuan jadi lebih cantik setelah bercinta.
Baca SelengkapnyaSejumlah penelitian mengungkap bahwa ukuran tangan pria bisa menunjukkan sejumlah kondisi kesehatannya.
Baca SelengkapnyaMenanti 14 tahun, wanita ini ceritakan betapa bahagianya ia melihat suaminya kembali beribadah.
Baca SelengkapnyaJika Anda butuh hiburan disaat bosan, pantun lucu bikin ngakak sampe sakit perut adalah solusinya.
Baca SelengkapnyaPenyebab susah sendawa dapat bervariasi, mulai dari faktor-faktor sehari-hari hingga kondisi medis tertentu.
Baca Selengkapnya