Penduduk Indonesia lebih aktif di dunia maya
Merdeka.com - Hasil penelitian dari Ipsos, sebuah perusahaan riset, tentang perilaku pengguna internet di dunia telah diumumkan. Seperti informasi yang dilansir dari Antara (10/08) Indonesia menempati posisi ketiga dalam hal pengguna internet lebih aktif di dunia maya dibandingkan dunia nyata.
Pada penelitian tersebut 32 persen pengguna internet di Indonesia lebih aktif di dunia maya. Jumlah tersebut hanya kalah dari China dan India. Sebanyak 42 dan 34 persen pengguna internet kedua negara tersebut lebih aktif di dunia maya dibandingkan nyata.
Sedangkan Hongaria, Italia dan Jerman tergolong negara yang penduduknya lebih aktif di dunia nyata. Ketiga negara tersebut secara berurutan memiliki nilai empat, sembilan dan 10 persen untuk penduduk yang lebih sering berada di dunia maya.
Pada aspek ketakutan terhadap kehidupan di dunia maya mempengaruhi dunia nyata, Hongkong menjadi yang teratas. Hanya 21 persen pengguna internet di hongkong yang tidak cemas terhadap hal tersebut, sedangkan Jepang dan Arab Saudi tercatat memiliki nilai yang sama, yaitu hanya sebesar 22 persen pengguna internet yang tidak cemas.
Pengguna Internet di Indonesia sendiri tergolong cukup cemas aktivitas internetnya merusak kehidupan dunia nyata. Hanya 29 persen pengguna internet indonesia yang tidak cemas terhadap hal itu.
Sementara pengguna internet di Afrika Selatan, Kanada dan Rusia tercatat sebagai yang paling tidak khawatir akan kehidupan dunia maya merusak dunia nyata. Secara berurutan sebesar 63, 62, 59 persen pengguna internet di negara tersebut tidak khawatir akan hal ini.
Penelitian tersebut juga menginformasikan bahwa Penduduk Indonesia lebih condong mengikuti suara mayoritas. Mereka tidak berani menyampaikan pendapat yang berbeda dari kebanyakan orang. Dalam Aspek ini Indonesia menempati urutan pertama, 93 persen responden di Indonesia tidak berani menyampaikan pendapat yang berbeda. Hasil tersebut diikuti Brasil sebesar 84 persen dan Jepang 81 persen.
Sedangkan Italia, Arab Saudi dan Rusia menjadi negara yang penduduknya paling berani menyampaikan pendapat walaupun kontroversial. Secara berurutan hanya 28, 38 dan 41 persen responden dari negara tersebut yang takut berpendapat lain.
Dalam aspek pengaruh media sosial untuk menentukan membeli barang, China mendapa posisi teratas. Sebesar 54 persen responden mengakui bahwa mereka membeli barang karena dipengaruhi opini teman. Hasil China tersebut disusul India 44 persen, Turki 39 persen dan Indonesia 39 persen.
Nilai tersebut kontras terhadap Hongaria, Jepang dan Jerman. Hanya lima persen penduduk Hongaria yang terpengaruh opini teman. Penduduk Jepang yang terpengaruh hanya enam persen dan Jerman sembilan persen.
Secara lebih rinci, di Indonesia 50 persen orang berpendapatan tinggi mengaku mudah terpengaruh opini. Pada golongan pemilik usaha 58 persen responden mengaku mudah terpengaruh sedangkan pada golongan pejabat tinggi tercatat 52 persen.
(mdk/ikh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada Indonesia, Ini Daftar Negara yang Rakyatnya Paling Banyak Tak Dapat Akses Internet
Berikut adalah laporan dari We Are Social yang memotret kondisi internet di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaPengguna Internet di Indonesia 2024 Mencapai 221 Juta
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survey internet Indonesia 2024.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Pengguna Internet Indonesia Ternyata Dikuasai Orang-orang Ini
Siapa mereka? Berikut orang-orang yang menguasai internet Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaBerkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaKalahkan Thailand dan Indonesia, Negara Ini Jadi Paling Populer di Asia Tenggara
Sepanjang tahun 2023 jumlah turis asing yang datang ke negara ini mencapai 29 juta kunjungan.
Baca SelengkapnyaPersaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaBukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaJeli Melihat Bisnis dari Maraknya Penggemar Game di Indonesia
Penggemar game di Indonesia ditaksir mencapai 65 juta orang
Baca Selengkapnya