Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pendapatan kotor iklan TV RCTI sentuh Rp 4,765 triliun

Pendapatan kotor iklan TV RCTI sentuh Rp 4,765 triliun Ilustrasi menonton televisi. ©2014 Merdeka.com/shutterstock.com/Dmitriy Karelin

Merdeka.com - Merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi kuartal I-2015 sebesar 4,71 persen, melambat dibanding pertumbuhan ekonomi pada periode sama tahun lalu yang mencapai 5,14 persen. Ini artinya semua industri di Indonesia sedang mengalami masa lesu.

Menariknya, berdasarkan data dari Adstensity, belanja iklan di televisi pada Semester pertama 2015 mencapai Rp 32,919 Triliun (T), hal yang berbanding terbalik dari data BPS. Angka ini diperoleh dari pendapatan kotor yang diterima oleh 13 stasiun tv nasional pada Semester I ini.

Nilai sekitar Rp 33 T tersebut, tentu saja menjadi tanda tanya besar. Sebab, menurut data PPPI pendapatan di tahun 2014 saja dari televisi mencapai Rp 150 T. Artinya, minimal pendapatan tahun ini mestinya setengahnya. Memang, angka Rp 33 T tersebut hanya di 13 televisi nasional, namun hal itu diyakini sudah lebih dari 80 persen pangsa pasar.

"Persaingan antar kelompok televisi masih seru meski ekonomi melambat, tapi turunnya Trans grup dari sisi pendapatan mengejutkan. Di sini perlunya talent-talent dalam mengendalikan industry kreatif," kata Sapto Anggoro, selaku direktur PT. Sigi Kaca Pariwara, pengembang platform riset Ad Adstensity.

Dari 13 Stasiun tv nasional yang di data Adstensity, RCTI tercatat sebagai stasiun TV dengan pendapatan kotor tertinggi hingga mencapai Rp 4,765 T. Berikutnya adalah SCTV dengan pendapatan mencapai Rp 4,731 T. Nomor tiga adalah MNC TV dengan pendapatan mencapai Rp 3,843 T. Sedangkan pendapatan terendah diperoleh TVRI dengan raihan angka Rp 12,005 M.

Dari sisi sebaran pendapatan, tidak ada salah satu stasiun tv yang dominan. RCTI, meskipun memperoleh pendapatan kotor tertinggi, penguasaan pendapatannya hanya mencapai 15 persen.

Sementara itu, SCTV dan MNC TV masing-masing menguasai 14 persen dan 12 persen. Namun secara kelompok konglomerasi bisnis televisi, grup MNC (RCTI, Global TV, MNC TV) menguasai pangsa pasar sampai 35 persen, Grup Emtek (SCTV, Indosiar) menguasai 25%. Sementara Trans Corp yang tahun-tahun sebelumnya berjaya, semester I 2015 ini terpuruk hanya mendapatkan 8 persen pangsa pasar.

(mdk/bbo)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Segini Potensi Kerugian Dialami Industri Perikalanan Jika Iklan Rokok Dilarang

Segini Potensi Kerugian Dialami Industri Perikalanan Jika Iklan Rokok Dilarang

Rencana aturan tersebut dapat merugikan industri media digital yang tengah kena disrupsi tiada henti.

Baca Selengkapnya
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi

Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi

Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.

Baca Selengkapnya
Aturan Iklan dan Penjualan Rokok Bakal Diperketat, Pelaku Ekonomi Digital Bilang Begini

Aturan Iklan dan Penjualan Rokok Bakal Diperketat, Pelaku Ekonomi Digital Bilang Begini

Selama ini pelaku industri digital seperti anggota idEA patuh pada aturan yang berlaku.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sosok Letjen (Purn) Tarub, Lulusan Akmil 1965 yang Pernah Jadi Pangkostrad hingga Duta Besar

Sosok Letjen (Purn) Tarub, Lulusan Akmil 1965 yang Pernah Jadi Pangkostrad hingga Duta Besar

Ia merupakan salah satu tokoh militer Indonesia yang dipercaya jadi komisaris televisi nasional hingga perusahaan perabot rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Gurita Bisnis Prajogo Pangestu, Konglomerat Indonesia yang Kehilangan Kekayaan Rp2 Miliar per Detik

Gurita Bisnis Prajogo Pangestu, Konglomerat Indonesia yang Kehilangan Kekayaan Rp2 Miliar per Detik

Gurita Bisnis Konglomerat Indonesia yang Kehilangan Kekayaan Rp2 Miliar per Detik

Baca Selengkapnya
Telkom Group Raup Laba Bersih 2023 Rp 24,6 Triliun

Telkom Group Raup Laba Bersih 2023 Rp 24,6 Triliun

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mencatat kinerja keuangan yang positif sepanjang tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Pria ini Kena Tipu Ratusan Juta Malah Tambah Sukses, Padahal Cuma Jualan Bawang Goreng

Pria ini Kena Tipu Ratusan Juta Malah Tambah Sukses, Padahal Cuma Jualan Bawang Goreng

Sempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.

Baca Selengkapnya
Konglomerat Indonesia Ini Pernah Rasakan Hilang Kekayaan Rp2 Miliar per Detik

Konglomerat Indonesia Ini Pernah Rasakan Hilang Kekayaan Rp2 Miliar per Detik

Melansir Forbes, orang terkaya Indonesia ini masuk sebagai orang terkaya peringkat enam, se-Asia.

Baca Selengkapnya
'Hilang' di Jakarta dan Bekasi, Iklan Videotron Anies Nongol di Surabaya

'Hilang' di Jakarta dan Bekasi, Iklan Videotron Anies Nongol di Surabaya

Iklan Anies ini, terlihat hanya muncul beberapa detik bergantian dengan iklan brand lainnya.

Baca Selengkapnya