Merdeka.com - Italia dikabarkan jadi negara barat pertama yang memutuskan untuk memblokir ChatGPT. Isu tentang perlindungan data pribadi menjadi alasan mengapa ChatGPT diblokir. Dilaporkan BBC, Minggu (2/4), regulator setempat segera melakukan penyelidikan atas dugaan pelanggaran aturan privasi oleh produk yang dibuat OpenAI dan didukung Microsoft itu.

Kepada BBC, pihak OpenAI akan mengikuti dan mematuhi undang-undang perlindungan data pribadi di negara tersebut. Perlu diketahui, saat ini sudah ada jutaan orang yang telah menggunakan ChatGPT sejak diluncurkan pada November 2022 lalu.

Karena keunggulannya itu, Microsoft tertarik untuk menanamkan investasi miliaran dollar ke OpenAI untuk melakukan pengembangan dan menambahkan teknologi tersebut ke Bing. Bing merupakan situs pencarian besutan Microsoft.

Tak hanya itu, ChatGPT juga akan masuk pada software Microsoft Word, Excel, PowerPoint, dan Outlook. Ada kekhawatiran atas potensi risiko kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang mengancam pekerjaan dan penyebaran informasi yang salah dan bias.

Awal pekan ini tokoh-tokoh kunci di bidang teknologi, termasuk Elon Musk, menyerukan agar jenis sistem AI ini ditangguhkan di tengah kekhawatiran perlombaan untuk mengembangkannya di luar kendali.

Otoritas perlindungan data pribadi Italia mengatakan pada 20 Maret lalu bahwa aplikasi ChatGPT telah melakukan pelanggaran data yang melibatkan percakapan pengguna dan informasi pembayaran. Tak hanya itu, karena tidak ada cara untuk memverifikasi usia pengguna, aplikasi tersebut sehingga dicurigai dapat memberikan jawaban-jawaban yang tidak seharusnya dikatakan pada anak di bawah umur.

Oleh sebab itu, regulator mengatakan OpenAI memiliki waktu 20 hari untuk menjelaskan bagaimana mereka mengatasi kerentanan yang dikhawatirkan pemerintah Italia terkait perlindungan data pribadi. Jika tidak, mereka akan dibayang-bayangi denda sebesar USD21,7 juta (setara Rp 314 miliar) atau hingga 4 persen dari pendapatan tahunan.

Di tempat lain, komisi perlindungan data Irlandia mengatakan bahwa pihaknya sedang menindaklanjuti bersama regulator Italia untuk memahami dasar tindakan mereka dan akan berkoordinasi dengan semua otoritas perlindungan data Uni Eropa sehubungan dengan larangan tersebut.

"Bagaimanapun, bisnis harus memprioritaskan perlindungan data pribadi dan mematuhi peraturan perlindungan data ketat yang ditetapkan oleh Uni Eropa. Kepatuhan terhadap peraturan bukanlah tambahan opsional," kata Dan Morgan, penyedia peringkat keamanan siber Security Scorecard.

OpenAI mengatakan bahwa mereka telah menonaktifkan ChatGPT untuk pengguna di Italia atas permintaan regulator perlindungan data Italia. Mereka pun berharap ChatGPT dapat tersedia lagi di Italia.

"Kami berkomitmen untuk melindungi privasi orang dan kami yakin kami mematuhi GDPR dan undang-undang privasi lainnya", tulisnya.

Perlu diketahui, ChatGPT sudah diblokir di sejumlah negara, termasuk China, Iran, Korea Utara, dan Rusia.