Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah AS Kembali Perpanjang Larangan Bisnis Dengan Huawei

Pemerintah AS Kembali Perpanjang Larangan Bisnis Dengan Huawei Huawei P40 Pro. ©2020 Huawei

Merdeka.com - Kembalinya layanan Google (GMS) di perangkat besutan Huawei baru-baru ini, ternyata masih membutuhkan waktu. Itu setidaknya hingga satu tahun ke depan.

Hal ini dikarenakan, pemerintah Amerika Serikat telah memutuskan perpanjangan pelarangan berbisnis dengan sejumlah perusahaan, termasuk Huawei.

Dikutip dari GSM Arena via Tekno Liputan6.com, perpanjangan pelarangan ini dilakukan hingga satu tahun ke depan, tepatnya Mei 2021. Adapun perpanjangan dilakukan sebab pemerintah Amerika Serikat merasa masih ada ancaman terhadap keamanan nasional dan ekonomi dalam negeri.

Sebagai informasi, aturan ini sebelumnya dibuat pemerintah Amerika Serikat pada 2019. Keluarnya aturan ini disebut merupakan bentuk perlindungan pada layanan telekomunikasi dan informasi Amerika Serikat dari ancaman luar negeri.

Menurut Presiden Donald Trump, sejumlah perusahaan luar negeri yang bekerja sama perusahaan Amerika Serikat beresiko menyabotase komunikasi dalam negeri, hingga mengancam ekonomi digital Amerika Serikat. Selain Huawei, sebenarnya ada beberapa perusahaan lain terimbas pelarangan ini, seperti ZTE.

Perpanjangan pelarangan ini sekaligus menepis kabar yang menyebut Departemen Perdagangan Amerika Serikat akan menandatangani aturan baru untuk mengizinkan perusahaan Amerika Serikat bekerja sama lagi dengan Huawei.

Untuk diketahui, beberapa hari lalu ada kabar yang menyebut ada kemungkinan perusahaan Amerika Serikat bekerja sama kembali dengan Huawei untuk pengembangan jaringan 5G.

Hal itu dilandasi alasan Huawei merupakan salah satu pemain terbesar dalam hal teknologi telekomunikasi. Selain itu, perusahaan teknologi di AS menjadi gamang mengenai teknologi dan informasi apa saja yang boleh mereka bagikan dengan Huawei.

Rancang Aturan

Menurut sumber, aturan ini masih bisa berubah, tapi pada dasarnya memungkinkan perusahaan AS untuk berpartisipasi dalam badan standar 5G, di mana Huawei juga menjadi anggota.

Draft aturan ini dalam tahap peninjauan akhir di Departemen Perdagangan. Jika sudah selesai, draft aturan menunggu persetujuan dari sejumlah pihak lain. Sayangnya, masih belum diketahui juga, berapa lama proses yang dibutuhkan.

Juru bicara Departemen Perdagangan AS dan juga juru bicara Huawei menolak untuk memberikan komentar terkait masalah ini.

"Saya tahu, Departemen Perdagangan tengah menyusun aturan tersebut. Kami mendukung, sebagai upaya menyelesaikan masalah," tutur seorang staf senior di Departemen Luar Negeri.

Sementara itu, pihak White House dan Departemen Pertahanan AS belum memberikan komentar.

"Pengaturan standar internasional penting dalam perkembangan 5G. Diskusi yang terjadi terkait dengan menyeimbangkan antara kebutuhan dengan keamanan nasional," kata seorang staf yang enggan dikutip.

Sementara itu, enam senator di AS berkirim surat ke Menteri Perdagangan AS mengenai perlunya aturan baru tersebut. Aturan ini sekaligus mengonfirmasi partisipasi AS dalam penetapan standar 5G tak dibatasi oleh daftar entitas.

"Kami sangat prihatin tentang risiko posisi kepemimpinan AS dalam teknologi 5G karena kurangnya partisipasi pemerintah pada penentuan standar 5G," demikian bunyi surat tersebut.

5G sendiri dianggap sebagai masa depan. Teknologi jaringan generasi kelima ini bakal membantu produktivitas, mulai dari transmisi video berkecepatan tinggi hingga teknologi otonomos pada kendaraan hingga industri.

Sumber: Liputan6.comReporter: Agustinus Mario Damar

(mdk/idc)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Puji BRI: Sekarang Agen BRILink Ambil Alih Peran Rentenir

Jokowi Puji BRI: Sekarang Agen BRILink Ambil Alih Peran Rentenir

Kepala Negara mengapresiasi langkah digitalisasi yang berhasil menyentuh masyarakat kecil.

Baca Selengkapnya
Digitalisasi Layanan, Kemendagri Bagikan Laptop ke Pemda Seluruh Indonesia

Digitalisasi Layanan, Kemendagri Bagikan Laptop ke Pemda Seluruh Indonesia

Pemerintah tengah gencar memperbaiki birokrasi dan pelayanan optimal kepada masyarakat

Baca Selengkapnya
Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah Perpanjang Bantuan Sosial Tambahan Hingga Juni

Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
5 Negara dengan Harga Internet 1GB Paling Mahal di Dunia, Ada yang Sampai Lebih Rp 600 Ribu

5 Negara dengan Harga Internet 1GB Paling Mahal di Dunia, Ada yang Sampai Lebih Rp 600 Ribu

Masih ada operator seluler di negara-negara tertentu di dunia yang menjual paket internetnya begitu mahal.

Baca Selengkapnya
Gratis! Cara Mudah Ganti e-KTP Rusak atau Hilang, Sehari Jadi

Gratis! Cara Mudah Ganti e-KTP Rusak atau Hilang, Sehari Jadi

Pemerintah telah menyediakan layanan mengganti KTP rusak gratis.

Baca Selengkapnya
Huawei Segera Rilis Produk Baru di Indonesia Sasar Anak Muda

Huawei Segera Rilis Produk Baru di Indonesia Sasar Anak Muda

Produk terbarunya akan mengadopsi teknologi Nearlink yang belum pernah ada pada produk sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Rakernas ASKOMPSI 2024, Komitmen Dukung Percepatan Transformasi & Keterpaduan Layanan Digital

Rakernas ASKOMPSI 2024, Komitmen Dukung Percepatan Transformasi & Keterpaduan Layanan Digital

Rakernas ASKOMPSI 2024 sendiri digelar pada pada 21-23 Februari 2024 di Hotel Horison Ultima Majalengka, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Telkom dan Huawei Jalin Kerja Sama untuk Buka Peluang Pangsa Pasar B2B di Indonesia

Telkom dan Huawei Jalin Kerja Sama untuk Buka Peluang Pangsa Pasar B2B di Indonesia

Telkom dan Huawei Jalin Kerja Sama strategis B2B, Data Center, dan Cloud, serta percepatan pembangunan keahlian TelkomGroup.

Baca Selengkapnya
Telkom Tawarkan Kampanye Digital Dukung Pungutan Wisatawan Asing di Bali

Telkom Tawarkan Kampanye Digital Dukung Pungutan Wisatawan Asing di Bali

Telkom siap berkolaborasi mendukung langkah Pemprov Bali menerapkan pungutan bagi wisatawan asing.

Baca Selengkapnya