Pembelajaran Tatap Muka Segera Dibuka, Bagaimana Nasib Edutech?
Merdeka.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengungkap, pemerintah menargetkan pada Juli 2021 atau memasuki tahun ajaran baru pembelajaran tatap muka terbatas sudah dibuka di seluruh sekolah.
Lantas, bagaimana nasib edutech? Menurut Direktur Digital Business Telkom, Fajrin Rasyid, di situasi yang akan dibukanya belajar secara tatap muka, perusahaan startup edutech mesti memikirkan strategi yang relevan dengan kondisi terbaru.
"Startup edutech yang mengandalkan fitur pembelajaran daring perlu memikirkan strategi agar tetap relevan ke depannya. Terlebih, salah satu hal yang dikeluhkan dari pembelajaran online adalah biaya yang lebih tinggi terkait fasilitas yang perlu disiapkan serta persiapan yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan pembelajaran daring tersebut. Pembelajaran tatap muka diharapkan dapat mengatasi keduanya," kata Fajrin dalam tulisannya di kolom opini Uzone.
Fernando Uffie, CEO & Founder Kelas Pintar mengatakan, pihaknya mendukung kebijakan pembelajaran tatap muka yang akan dibuka kembali. Sebab, pembelajaran tatap muka tidak hanya penting untuk mengoptimalkan capaian akademis, tapi juga penting untuk pembentukan karakter melalui interaksi sosial yang terjadi di sekolah.
"Selain itu, mengembalikan pembelajaran tatap muka juga bisa meminimalisir dampak psikologis pada peserta didik akibat terlalu lama belajar online secara penuh," kata dia kepada Merdeka.com melalui interview tertulis, Rabu (24/3).
Ditambahkannya, dibukanya kembali pembelajaran tatap muka, tak lantas menghilangkan peran edutech seperti Kelas Pintar dalam ekosistem pendidikan. Edutech tetap bisa mejadi solusi pembelajaran siswa baik di jam sekolah maupun di luar jam sekolah.
"Metode hybrid learning atau metode yang mengkombinasikan pembelajaran online dan offline, bisa menjadi alternatif pembelajaran yang bisa dilakukan. Pun demikian, pembelajaran tatap muka dimasa pandemi tidak sepenuhnya akan sama dengan tahun tahun sebelumnya. Perlu beberapa penyesuaian. Prokes harus tetap dijaga," ungkapnya.
Belajar Online Bersifat Komplementer
Anggini Setiawan, Head of Corporate Communications Ruangguru pun turut berpendapat. Menurutnya, metode belajar tatap muka dan peran guru tidak akan pernah tergantikan. Meski begitu, penerimaan terhadap metode belajar online semakin meningkat.
"Namun sifatnya tetap komplementer. Meskipun bersifat komplementer, tetapi kami percaya bahwa teknologi dan digitalisasi kegiatan belajar juga akan semakin banyak diadopsi berbagai pihak. Kami percaya guru tetap memegang peranan kunci dan perlu siap dalam penggunaan teknologi di dalam kegiatan belajar mengajar," kata dia.
Selama tahun 2020, Ruangguru telah melaksanakan 4 program pelatihan guru selama 1 tahun penuh, diikuti oleh lebih dari 2.000 guru tingkat SD hingga SMA di 14 kabupaten/kota di 11 provinsi, termasuk di daerah 3T.
Selain itu, startup besutan Belva Devara ini juga membuka pustaka online bagi para guru dengan memberikan modul pelatihan guru secara gratis dengan 8 topik ajar (berisi 269 video, 182 infografis, 90 kuis). Modul pelatihan guru ini telah diakses oleh lebih dari 200.000 pengguna.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
11 Hal Dasar yang Perlu Diajarkan pada Anak Sejak Dini, Bantu Lebih Mandiri sejak Muda
Keterampilan hidup merupakan pembelajaran berharga yang akan berguna sepanjang masa bagi anak-anak.
Baca Selengkapnya8 Negara dengan Penduduk Paling Terpelajar, Apakah Indonesia Termasuk?
Negara-negara berikut mungkin dapat menjadi pilihan bagi Anda untuk menempuh pendidikan yang lebih berkualitas.
Baca Selengkapnya15 Pertanyaan Tentang Pemilu dan Jawabannya, Edukasi Penting untuk Calon Pemilih Pintar
Berikut kumpulan pertanyaan tentang pemilu dan jawabannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di Negara Ini, Ijazah Pendidikan Terakhir Tak Jadi Syarat Wajib Saat Melamar Kerja
Hal ini menandakan pemberi kerja justru menekankan dan memprioritaskan keterampilan.
Baca SelengkapnyaMarak Tawuran Remaja saat Ramadan, Polisi Tegaskan Proses Hukum Pelaku hingga Provokator di Medsos
Pelaku tawuran dipastikan akan ditindak secara tegas, bahkan mereka yang diamankan akan diberi sanksi tambahan berupa pencabutan bantuan sosial biaya pendidikan
Baca SelengkapnyaKemenag Ajak Pemilih Pemula Doa Bersama dan Deklarasi Pemilu Damai, Baik dan Jujur
Menag berpesan agar para pemilih pemula tidak memilih Golongan Putih (Golput) ataupun tidak datang dan tak bangun kesiangan.
Baca SelengkapnyaCak Imin Janjikan Pesantren Hingga Sekolah Bebas PBB
Pemerintah diminta menjadikan guru ngaji sebagai prioritas negara.
Baca SelengkapnyaMuncul Gerakan Salam 4 Jari, Ketua TPN: Fokus Pemenangan Ganjar dan Mahfud
Gerakan salam 4 jari dikaitkan dengan potensi bergabungnya paslon 01 dengan 03
Baca SelengkapnyaDiseminasi adalah Penyebaran Informasi kepada Khalayak, Begini Strateginya
Diseminasi adalah proses penyebaran informasi, temuan, atau inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola agar dapat dimanfaatkan oleh orang-orang.
Baca Selengkapnya