Merdeka.com - Geliat startup yang menawarkan layanan ride-hailing di Indonesia semakian bertumbuh pesat. Apalagi beberapa startup ada yang sudah meraih valuasi perusahaan sebesar 1 miliar dolar AS, hingga patut disebut startup unicorn. Menariknya, Grab yang tak lain salah satu pemain utama industri ini, justru meraih level yang lebih tinggi.

Berkat valuasi perusahaan yang mencapai 11 miliar dolar AS, Grab didapuk menjadi decacorn. Pencapaian tersebut menjadi yang pertama bagi sebuah startup di Asia Tenggara. Level decacorn sendiri diberikan untuk perusahaan yang berhasil membukukan valuasi hingga 10 miliar AS. Dengan kata lain, Grab bisa disebut sebagai super unicorn di regionalnya.

Keberhasilan ini pun sebagai bukti atas capaian Grab melebarkan ekspansi bisnisnya hingga 336 kota di 8 negara. Mulai Malaysia, Singapura, Thailand, Myanmar, Vietnam, Filipina, hingga Indonesia. Bahkan dengan jumlah unduhan aplikasi sebanyak 138 juta, Grab mengusai pasar transportasi online bukan hanya di Indonesia, melainkan di Asia Tenggara.

Hal ini pun semakin dipertegas dengan akuisisi Uber wilayah operasional Asia Tenggara oleh Grab. Kini sebagai pelopor online-to-offline (O2O) mobile platform di Asia Tenggara, Grab pun semakin memperluas layanannya. Terlebih dengan status sebagai startup decacorn, semakin memantapkan diri sebagai everyday superapp terkemuka di Asia Tenggara.

Lebih lanjut, Grab sebagai superapp terkemuka di Asia Tenggara, menawarkan solusi sehari-hari juga dalam bentuk layanan pengiriman barang dan makanan, melalui layanan GrabDelivery dan GrabFood. Selain itu, Grab juga menghadirkan layanan pembayaran mobile, hingga inovasi terbaru sebagai startup decacorn adalah menghadirkan layanan hiburan digital.

Dengan filosofi platform terbuka yang dianutnya, Grab pun berupaya menyatukan para mitra untuk membuat hidup lebih baik bagi masyarakat, baik di Indonesia maupun di Asia Tenggara.