Pandi persiapkan domain tunggal untuk Indonesia
Merdeka.com - Pengelola Nama Domain Indonesia (Pandi) tengah mengkaji implementasi nama domain tunggal yaitu '.id' tanpa embel embel 'co', 'web', 'or', 'gov', atau lainnya di depannya.
"Sudah banyak permintaan dari masyarakat, dan kita memang menentukan nama domain baru berdasarkan permintaan publik. Nama domain langsung '.id' memungkinkan namun kita masih mengkaji hal-hal lain seperti potensi pemakainya, persyaratan pemakai, dan lainnya," ujar Sigit Widodo, salah seorang Ketua Pandi kepada merdeka.com hari ini, (24/4).
Menurut dia, setiap ada penentuan nama domain baru, harus dibicarakan dulu dalam Forum Nama Domain, di situ duduk wakil pemerintah dan komunitas termasuk cc-TLD Budi Rahardjo.
Sejumlah negara seperti China dan negara-negara Eropa memberlakukan nama domain tunggal seperti '.cn' untuk China dan '.de' untuk Jerman. Indonesia belum mengadopsi nama domain tunggal, dan masih memecahnya menjadi berbagai macam nama domain seperti '.co.id', '.go.id', '.web.id', '.desa.id' dan lainnya.
Perkembangan penggunaan domain '.id', saat ini memang sedang jadi pantauan karena saat ini sedang dilakukan konsultasi publik Rancangan Peraturan Menteri mengenai Pengelolaan Nama Domain yang mengatur pengelolaan domain tingkat internasional maupun negara.
Dari data statistik yang dikeluarkan Pandi secara total, hingga akhir Februari pengguna domain '.id' adalah sebanyak 108.979.
Angka ini menurun dibanding pada akhir 2012 yang mencapai 109.695 pengguna. Dari angka tersebut, pengguna paling banyak adalah domain 'co.id', yaitu sebanyak 43.409, dan 'web.id' sebanyak 42.583.
Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi, mengungkapkan yang perlu diperhatikan pertama kali dalam penggunaan domain '.id' adalah insentif.
"Sampai saat ini, pemerintah sendiri tidak memberikan insentif apa-apa terhadap penggunaan domain '.id.'," ungkapnya.
Bahkan yang terjadi, proses pendaftaran domain '.id' lebih sulit dibanding domain seperti '.com' atau '.co' yang tidak membutuhkan data apa-apa dari pengguna.
Hal lain yang membuat domain 'co.id' tidak begitu disukai karena dianggap cukup panjang dibanding '.com' atau '.co'. Inilah yang perlu direvolusi dengan langsung menggunakan '.id' saja, seperti sejumlah negara lain.
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) sebagai registri nama domain tingkat tinggi Indonesia (.id), berikan harga spesial domain .id pada akhir tahun.
Baca SelengkapnyaPeningkatan terbesar terjadi pada jumlah pengguna domain BIZ.ID dengan peningkatan 511 persen.
Baca SelengkapnyaS.id, layanan aplikasi web untuk membuat tautan pendek dan microsite untuk bio link, mencatat pertumbuhan yang signifikan di tahun 2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaBertujuan demi memperkuat ekosistem internet di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar nama 19 perwira TNI AD yang kini pecah Bintang 1 di pundak.
Baca SelengkapnyaDulunya ia merupakan seorang pengamen. Namun siapa sangka berkat kerja kerasnya, ia berhasil tumbuh menjadi sosok sukses sebagai anggota TNI AL.
Baca SelengkapnyaSiapa mereka? Berikut orang-orang yang menguasai internet Indonesia.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang 60 pantun Jawa lucu yang kocak dan bikin ngakak. Pantun-pantun ini cocok untuk hiburan sehari-hari.
Baca Selengkapnya