Merdeka.com - Ketua Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI), Yudho Giri Sucahyo mengatakan, memasuki semester kedua tahun 2019 ini, pihaknya berencana menggenjot kembali pemasaran nama domain dot ID di luar negeri. Alasannya adalah masih ada peluang yang besar untuk mendongkrak pengguna dot ID dari luar negeri.

Sejauh ini, baru 4 persen pengguna domain dot ID yang berasal dari luar negeri tersebar di beberapa negara seperti Singapura, Australia, Jepang, Jerman, dan Amerika Serikat. Yudho pun mengklaim bahwa untuk memasarkan nama domain dot ID di luar negeri, pihaknya telah memiliki strategi khusus.

"Kelebihan nama domain dot ID yang merepresentasikan ‘Idea’ atau ‘Identity’ merupakan sebuah keberkahan tersendiri yang hanya dimiliki nama domain dot ID. Maka itu, hal ini harus dimanfaatkan betul supaya penjualan di luar negeri meningkat dengan pesat. Mudah-mudahan terlihat hasilnya di beberapa tahun mendatang," ujarnya saat acara memaparkan pencapaian jumlah domain dot ID di Rumah Maroko, kawasan Menteng, Jakarta Selatan, Rabu (17/7).

Disebutkannya, langkah melakukan ekspansi ke luar negeri tidak hanya dilakukan oleh PANDI saja. Tetapi juga diterapkan oleh negara yang memiliki eksistensi nama domain yang dianggap menarik dan sudah dipasarkan secara global, seperti Colombia (.co), Montenegro (.me), dan Tuvalu (.tv).

Konkret dari strategi khusus yang akan dilakukan PANDI yakni mengajak registrar PANDI untuk memiliki mitra di luar negeri sebagai perpanjangan tangan yang selama ini pasar luar negeri belum digarap. Selain itu, PANDI akan membuat website khusus di luar website PANDI yang sudah ada untuk memuat konten yang mendukung aktivitas pemasaran di luar negeri.

"Selanjutnya, PANDI akan berusaha untuk meningkatkan kampanye penggunaan domain dot ID bagi pengguna internet di luar negeri," terangnya.