PANDI: Digitalisasi Aksara Nusantara Dapat Dukungan Banyak Lembaga termasuk UNESCO
Merdeka.com - Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) mendapat apresiasi dan dukungan banyak pihak termasuk lembaga dunia, UNESCO, terhadap upaya digitalisasi aksara nusantara ke dalam format internationalize domain name (IDN). Harapannya, aksara nusantara bisa diakses dan dipergunakan di internet.
IDN merupakan nama domain untuk bahasa lokal atau aksara setiap daerah/negara. Nama domain ini bersifat khusus, karena tidak menggunakan huruf latin dengan karakter selain a, b…, z; 0, 1,…, 9; dan "-" yang merupakan kode American Standard Code for Information Interchange (ASCII).
ASCII merupakan standar pengkodean karakter untuk alat komunikasi. Kode ASCII mewakili teks dalam komputer, peralatan telekomunikasi, dan perangkat lainnya. Singkatnya, berupa huruf dan angka yang biasa dipergunakan sehari-hari. Kebanyakan skema pengkodean karakter modern didasarkan pada ASCII, meski mendukung banyak karakter tambahan.
Faktanya, saat ini internet diakses oleh lebih banyak orang yang tidak menggunakan bahasa dan skrip latin, ketimbang aksara daerahnya. Artinya, mereka sulit mengenali karakter ASCII dan mereproduksinya pada keyboard atau menggunakan perangkat lunak untuk masuk ke alamat situs/web di browser.
Yudho Giri Sucahyo, Ketua PANDI, mengatakan keberadaan IDN di era digitalisasi ini penting, karena pertumbuhan pengguna internet dunia semakin pesat. Belum lagi masyarakat internet terbiasa memakai huruf latin untuk menulis atau mengetik. Dampaknya, bukan tidak mungkin, ke depan aksara daerah di Indonesia akan punah.
"Di Indonesia karena bahasa utamanya menggunakan tulisan latin, maka bahasa atau tulisan asli ibu yang jadi warisan nusatara semakin hilang," ujar Yudho dalam keterangan resminya, Kamis (10/12).
Atas dasar itu, PANDI merasa perlu membuat wadah, agar bahasa ibu di nusantara bisa terus dituturkan dari satu generasi ke generasi.
"PANDI berkomitmen penuh terhadap pelestarian aksara daerah, maka dari itu kami membuat program khusus bertajuk Merajut Indonesia melalui Digitalisasi Aksara. Dari program tersebut, diharapkan bisa melestarikan aksara nusatara yang ditinggalkan oleh masyarakat sekarang," ujarnya.
Dukungan Penuh UNESCO
Menurut Yudho, program ini mendapat dukungan penuh dari lembaga dunia, UNESCO, dalam kaitan pelestarian budaya. Momen ini dirasa tepat sebagai indikator peluncuran program 'Merajut Indonesia melalui Digitalisasi Aksara Nusantara; sekaligus inisiasi antara PANDI dan UNESCO untuk bekerja sama.
“Suatu kebanggaan bahwa program ini bisa didukung penuh oleh UNESCO, tentu ini merupakan hasil jerih payah teman-teman selama ini. Secara resmi kami akan melakukan grand launching program Merajut Indonesia melalui Digitalisasi Aksara Nusantara, serta peresmian inisiasi kerja sama antara PANDI dan UNESCO pada 12 Desember mendatang di Jakarta,” papara dia.
Seperti diketahui PANDI melakukan berbagai upaya digitalisasi aksara nusantara, dibantu oleh beberapa komunitas pegiat aksara, lembaga akademis, dan non akademis termasuk lembaga pemerintahan. PANDI juga tengah mengadakan lomba membuat website dengan konten aksara daerah yang sudah berjalan di beberapa daerah, seperti Jawa, Sunda, Bali, dan Makassar.
Selain itu, PANDI menyiapkan laman merajutindonesia.id, yang menyajikan konten seputar aksara nusantara mulai dari sejarah, proses digitalisasi hingga font aksara nusantara.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PANDI Meeting Bawa Gagasan Indonesia Berdaulat Digital
Bertujuan demi memperkuat ekosistem internet di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPANDI Kasih Promo Harga Akhir Tahun untuk Belanja Domain .id, Cek Detailnya
Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) sebagai registri nama domain tingkat tinggi Indonesia (.id), berikan harga spesial domain .id pada akhir tahun.
Baca SelengkapnyaKomisi I DPR: Etika Ber-internet Pondasi Utama dalam Berinteraksi di Dunia Maya
Banyak perilaku kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga etika di ruang digital.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Korlantas Polri Bentuk Samsat Digital Pertama di Indonesia, Simak Keunggulannya
"Dengan digitalisasi Samsat ini, pelayanan masyarakat dimudahkan, tidak perlu turun lagi mengantri," kata Irjen Aan
Baca SelengkapnyaAda Indonesia, Ini Daftar Negara yang Rakyatnya Paling Banyak Tak Dapat Akses Internet
Berikut adalah laporan dari We Are Social yang memotret kondisi internet di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaDigitalisasi Layanan, Kemendagri Bagikan Laptop ke Pemda Seluruh Indonesia
Pemerintah tengah gencar memperbaiki birokrasi dan pelayanan optimal kepada masyarakat
Baca SelengkapnyaJubir TKN Sindir Slepetonomics Cak Imin: Lebih Akademik Hilirisasi Digital Milik Mas Gibran
Dahnil menjelaskan bahwa hilirisasi digital adalah penggunaan device bahkan hingga ke jaringan yang akan dibuat oleh putra-putri Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerubahan Iklim Ancam Penduduk Dunia, Pemerintah Antisipasi dengan Menanam Pohon & Perbaiki Lingkungan
Aksi yang melibatkan beberapa unsur masyarakat itu merupakan langkah nyata untuk menuju Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaPeti Mati Mesir Kuno Berusia 1.500 Tahun Akhirnya Dibuka, Isinya Bikin Arkeolog Merinding
Sebuah peti mati tembaga Mesir Kuno yang telah disegel selama lebih dari 1500 tahun telah "dibuka secara digital" menggunakan teknik pencitraan.
Baca Selengkapnya