Merdeka.com - Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) dan Komunitas Pegiat Aksara Nusantara menyambut positif pernyataan AM Hendropriyono soal perlunya aksara nusantara bagi bangsa Indonesia.
Heru Nugroho, Wakil Ketua Bidang Pemasaran, Pengembangan Usaha dan Kerjasama PANDI, mengatakan selama ini Komunitas Aksara Nusantara sangat aktif membantu PANDI menjalankan program Merajut Indonesia Melalui Digitalisasi Aksara Nusantara (MIMDAN.
Program ini fokus dengan aktivitas digitalisasi aksara nusantara sejak akhir 2019 silam. Dan kini PANDI berfokus pada pengajuan Internationalize Domain Name (IDN) berekstensi Jawa dan Bali.
“Upaya pelestarian dan pengenalan aksara nusantara sudah sering dilakukan oleh komunitas pegiat Aksara Nusantara sejak lama. Hingga pada akhirnya ikut membantu dalam program MIMDAN hingga saat ini. Bahkan sudah ada yang mendirikan yayasan untuk meneruskan digitalisasi aksara tersebut,” ujar Heru dalam rilisnya, Rabu (22/3).
Sebelumnya dalam diskusi di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), AM Hendropriyono menyatakan penting bagi Indonesia memiliki aksara Nusantara.
Menurut guru besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara ini, sebagai bangsa, Indonesia perlu memiliki aksara nusantara agar lebih dapat memahami dan mendalami karakter Indonesia. Dia membandingkan Indonesia dengan negara-negara lain yang memiliki aksaranya tersendiri, seperti Cina, Korea, Bulgaria, Thailand, dan Rusia.
“Kalau kita punya aksara tersendiri, baru kita bisa berdiri sama tinggi dan sama rendah dengan bangsa lain. Selain itu, Indonesia akan maju dan menggali kemandirian serta kesejatianya,” kata Hendropriyono.
Pegiat aksara Jawa, Setya Amrih Prasaja, mengaku apa yang disampaikan AM Hendropriyono merupakan terobosan. Ini momentum untuk dijadikan tonggak kesadaran peradaban bangsa Indonesia.
“Ini sangat baik, sehingga menjadi momentum kita mengenal nenek moyang bangsa ini bukanlah orang-orang buta aksara. Harapannya, siapa pun nanti diamanati untuk mengerjakan isu aksara ini benar-benar bisa membuat kajian yang mendalam sehingga bangsa ini memiliki aksara nusantara, aksara yang hadir sebagai aksara penyatu, bukan aksara yang hanya terkesan dibuat tambal sulam,” kata Setya yang juga Kepala Seksi Bahasa dan Sastra Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Hal serupa juga diungkapkan Amelya, Ketua Yayasan Budaya Nusantara Digital (YBND).
"Saya bahagia mendengar aksara nusantara disinggung di ranah pemerintahan, semoga ini bisa menjadi jalan agar bisa mengenalkan Aksara Nusantara ke masyarakat luas melalui digitalisasi. Semoga ini bukan hanya sekedar retorika saja, melainkan ada tindak lanjut ke depannya dari stakeholder terkait,” imbuhnya.
©2020 Merdeka.com
Perwakilan pegiat Aksara Bali, Dewa Ayu Carma Citrawati mengungkapkan, sangat penting bagi sebuah negara seperti Indonesia yang memiliki warisan aksara di setiap daerah memiliki aksara pemersatu.
"Ini akan memberikan angin segar kepada para pegiat aksara, generasi muda untuk lebih 'urati' terhadap aksara," katanya.
Kepala Pusat Dokumentasi dan Pengkajian Kebudayaan Batak Universitas HKBP Nommensen Medan, Manguji Nababan menyambut postif dan mendukung pernyataan AM Hendropriono tentang pentingnya Indonesia memiliki aksara nusantara.
"Bentuk fon aksaranya bisa diformulasi dari aksara-aksara etnik yang sudah ada. Dengan memiliki aksara tersendiri, Bangsa Indonesia akan semakin bermartabat di hadapan bangsa lain," kata pegiat Aksara Batak tersebut.
Perwakilan dari pegiat Aksara Sunda, Salsa Valentina mengatakan pernyataan AM Hendropriyono itu sangat beralasan. Menilik sejarah aksara di nusantara sudah ada sejak abad 4 seiring dengan ditemukannya prasasti dan naskah kuno peninggalan kejayaan kerajaan masa lalu.
"Bukan tidak mungkin jika masyarakat pengguna aksara nusantara yang sudah terstandar unicode, bisa dijadikan aksara nusantara, salah satunya bisa dipilih menjadi aksara persatuan. Saya akan mendukung sepenuhnya jika ada aksara persatuan Indonesia," pungkasnya.
Advertisement
Perusahaan Implan Otak Milik Elon Musk dapat Lampu Hijau Uji Coba ke Manusia
Sekitar 1 Jam yang laluTerungkap, Ini Fungsi Cerobong Api yang Menyala di Kilang Minyak
Sekitar 3 Jam yang laluNASA Rekam Perubahan Suhu Bumi Sejak 141 Tahun, Semakin Banyak Warna Merahnya
Sekitar 6 Jam yang laluDaftar Manusia yang Disebut Punya IQ Tinggi selain Albert Einstein
Sekitar 9 Jam yang laluDaftar Pilihan Harga Paket Khusus Internet XL untuk Jemaah Haji
Sekitar 20 Jam yang laluStartup Pendidikan Ini Getol Bantu Guru-guru Terapkan Kurikulum Merdeka
Sekitar 20 Jam yang laluCara Backup Chat WA di iPhone, Ini Langkah Mudahnya
Sekitar 1 Hari yang laluBerbekal Sinar Laser, Ilmuwan Ini Dibuat Takjub Bisa Belokan Sambaran Petir
Sekitar 1 Hari yang laluBegini Proses Registrasi Face Recognition Biar Tak Lagi Cek KTP dan Tiket Naik Kereta
Sekitar 2 Hari yang laluMeta Kembali PHK Karyawan, Segini Jumlah Pegawai yang Dipangkas
Sekitar 2 Hari yang laluVideo Air Berton-ton Menyembur di Lokasi Peluncuran Roket NASA, Ini Penjelasannya
Sekitar 2 Hari yang laluSetelah S.id, Twib.id Menjadi Platform Twibbon Karya Anak Bangsa
Sekitar 2 Hari yang laluBawa Desain Kelas Flagship, Vivo Buka Pre-Order Seri Y36 Harga Mulai Rp 3 Jutaan
Sekitar 2 Hari yang laluKompolnas soal Ancaman Pidana Penyebar Video WNA Nakal: Itu Ajak Warga Jaga Kantibmas
Sekitar 1 Menit yang laluVIDEO: Kapolda Pastikan Mario Dandy Tersangka Pencabulan AG, Hukuman Makin Berat
Sekitar 2 Jam yang laluJenderal Bintang 1 & 2 Polri Makan Lesehan Bareng Siswa SPN, Menunya Bikin Nagih
Sekitar 4 Jam yang laluPerwira Polwan Sidak Anggota, Ada Polisi Kumisan & Jenggotan Langsung Dikorek Api
Sekitar 5 Jam yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 5 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 6 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 6 Hari yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 1 Minggu yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 5 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 6 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 6 Hari yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 1 Minggu yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluIndonesia Kirim 1,5 Juta Dosis Vaksin Pentavalent untuk Nigeria, Nilainya Rp30 Miliar
Sekitar 19 Jam yang laluVaksin Influenza pada Ibu Hamil Bisa Berikan Kekebalan Tubuh pada Janin
Sekitar 4 Hari yang laluTidak Terkalahkan, Duo Srikandi Bawa Kado Mengagumkan dari Barcelona Football Festival
Sekitar 1 Jam yang laluSenjata Baru Evan Dimas dan Hansamu Yama untuk Liga 1 Musim Depan
Sekitar 3 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami