Paket internet unlimited harus fair ke pelanggan
Merdeka.com - Chief Executive Officer (CEO) Bolt! Dicky Moechtar, berpendapat bahwa penawaran paket internet unlimited yang dilakukan oleh operator selular (wireless) dianggap terlalu memaksakan. Penggunaan paket internet unlimited itu cenderung lebih cocok digunakan bagi operator yang melayani jasa internet menggunakan fiber optik. Alasannya, kata dia, keterbatasan alokasi frekuensi. Misalnya Bolt!.
Alokasi frekuensi yang digunakannya sangat terbatas yakni hanya 15Mhz saja atau setara dengan kecepatannya 150 Mbps. Untuk operator berbasis wireless seperti dia, alokasi frekuensi yang kecil itu akan berpengaruh juga pada kecepatan. Berbeda dengan yang murni menggunakan fiber optik, bisa mencapai 1000 Mbps.
"Yang berbasis kabel itu bisa unlimited karena kapasitasnya lebar bisa sampai 1000-an Mbps. Itu seperti First Media, Link Net, Biznet, dan lain sebagainya. Jangan dibandingkan dengan wireless atau frekuensi seperti kita. Kalau dipaksain sih bisa juga tapi pasti ada batasnya," kata dia belum lama ini.
Pendapat Dicky, senada dengan Heru Sutadi, Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute. Kata Heru, paket unlimited yang ditawarkan oleh operator terkadang ada imbas tertentu kepada pelanggan. Misalnya saja, ketika mencapai kuota tertentu, maka kecepatan internet akan dikurangi. Hal itu diakui Heru, sering dialaminya.
"Saya pakai operator seluler cukup dirugikan ketika menggunakan kuota saja, karena setelah itu saya kena GPRS. Dan GPRS kan sangat mahal, bayangin dengerin lagu saja 25MB yang biasa sekitar Rp 25 ribu, yang HD 125 MB Rp 125 ribu, maka saya minta unlimited, meski jika pada kuota tertentu kecepatannya diturunkan," ujarnya.
Ia pun merasa, seharusnya operator memberikan penjelasan dulu kepada pelanggan mengenai paket unlimited itu. Sehingga pelanggan tidak merasa dirugikan.
"Saya pikir ini lebih fair, sepanjang pengguna tahu kalau misalnya, sampai sekian GB kuota tercapai, kecepatan diturunkan. Hal ini juga berlaku bagi internet rumahan," lanjut dia.
"Istilah (unlimited – red) yang pas memang sulit dicari ya, karena benar memang unlimited secara volume, tapi ada ketentuan penurunan kecepatan setelah volume tertentu dilampaui. Unlimited bersyarat tepatnya, unlimited* di mana *syarat dan ketentuan berlaku. Nah syarat dan ketentuan berlaku ini yang harus fair juga bagi pengguna," imbuhnya.
Hal tersebut, kata Heru juga seharusnya menjadi pekerjaan rumah bagi regulator untuk menentukan batas kuota pada unlimited sebelum kecepatannya berkurang. Namun, juga jangan terlalu rendah karena akan merugikan konsumen.
"Begitu juga perubahan kecepatan, antara masih masuk kuota dengan setelah kuota unlimited terlampaui, gap nya juga tidak boleh terlalu jauh," terangnya.
(mdk/gni)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
5 Negara dengan Harga Internet 1GB Paling Mahal di Dunia, Ada yang Sampai Lebih Rp 600 Ribu
Masih ada operator seluler di negara-negara tertentu di dunia yang menjual paket internetnya begitu mahal.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Minta Operator Seluler Jual Kecepatan Internet Minimal 100 Mbps, Begini Respons Telkomsel
Gara-gara kecepatan internet Indonesia masih kalah dengan negara tetangga, Menkominfo mau buat regulasi khusus.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Janji Manis Anies Bikin Internet Lambat Jadi Ngebut 100 mbps, Gratiskan Kuota 30 GB
Timnas AMIN, Leon menjelaskan akan membagikan kuota 30 gb dengan rata-rata kecepatan 100mbps.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo: Yang Bilang Internet Lebih Penting Daripada Makan Gratis, Otaknya Lambat
Prabowo heran dengan pernyataan bahwa program internet cepat lebih penting dari pada program makan siang gratis
Baca SelengkapnyaTrafik Pengguna Internet XL Diprediksi Melonjak saat Hari Pencoblosan Pemilu 2024
Upaya terkait kenaikan trafik internet disebut pihak XL sudah diantisipasi.
Baca SelengkapnyaXL Axiata Punya Paket Internet Murah Ramadan untuk Ibu-ibu
Paket Internet Murah Ramadan XL Axiata, Solusi Tepat untuk Ibu-ibu!
Baca SelengkapnyaMenjaga Privasi di Internet, Makin Jadi Tuntutan
Menjadi penting bagi masyarakat yang ingin menjaga privasinya.
Baca SelengkapnyaSambut Ramadan, IM3 Rilis Kuota Internet 150 GB Harga Rp 150 Ribu
Kuota internet yang bisa dibeli hingga tanggal 30 April 2024 tersebut memiliki masa aktif selama 30 hari.
Baca SelengkapnyaTelkomsel Mulai Antisipasi Lonjakan Trafik Internet Jelang Lebaran
Ramadan dan Idul Fitri selalu menjadi momen operator seluler meningkatkan layanannya.
Baca Selengkapnya