Pakar: Jangan Mudah Percaya Jasa Sadap WhatsApp Bisa-bisa Kena Peras
Merdeka.com - Alfons Tanujaya, pakar keamanan siber dari Vaksincom menceritakan ramai jasa sadap Whatsapp di Twitter dengan imbalan kecil. Menurutnya hal ini perlu diwaspadai, jangan sampai masyarakat tertipu.
Bagi orang awam, akan sangat sulit atau mustahil untuk memecahkan enkripsi WhatsApp dan diperlukan aplikasi sekelas Pegasus yang harganya dibanderol USD 500.000 atau sekitar Rp. 7 miliar dan ditengarai hanya digunakan oleh badan intelijen dan pemerintahan.
"Jadi jika ada yang mengatakan bisa menyadap WhatsApp, Signal, atau Instagram yang sudah dienkripsi, Anda perlu langsung curiga dan jangan percaya," kata Alfons kepada Merdeka.com, Jumat (13/5).
Dilanjutkannya, secara teknis untuk menyadap saja bisa dengan catatan jika penyadap berada di jaringan Wifi yang sama dengan korban. Namun, untuk lebih jauh membaca hasil sadapan itu tidak bisa.
"Karena hasil sadapannya dienkripsi dan kunci dekripsinya hanya disimpan di aplikasi perangkat pengguna WhatsApp yang bersangkutan dan server WhatsApp sekalipun tidak memiliki kunci untuk membuka enkripsi tersebut," ungkap dia.
Meski begitu, harus diakui masih banyak orang ingin menyadap isi pembicaraan Whatsapp orang lain. Melihat itu, keinginan tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh penipu untuk mendapatkan keuntungan finansial.
"Ibadat dukun santet jaman modern, alih-alih berhasil menyadap percakapan WhatsApp dari korban yang di incarnya, malahan ia menjadi korban penipuan dengan berbagai rekayasa sosial dan pada akhirnya bukan hasil sadapan yang didapatkan melainkan aksi pemerasan," jelas dia.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daftar HP yang Tak Lagi Bisa Pakai WA di 2024
Berikut adalah daftar smartphone yang tidak dapat mengakses WhatsApp pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaUsai Aksi Kampus Menggugat, Guru Besar UGM Mengaku Dapat Pesan Makian via Whatsapp
Dalam pesan Whatsapp itu, dosen Fakultas Psikologi UGM ini dituding sebagai pendukung salah satu paslon capres dan cawapres.
Baca SelengkapnyaBawaslu Selidiki Dugaan Pelanggaran Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Jemput Prabowo
Nana Sudjana menyambut rombongan Prabowo dan tim kampanyenya terlihat dari foto yang beredar melalui aplikasi WhatsApp grup.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hakim Tolak Praperadilan Aiman Witjaksono, Tegaskan Penyitaan Handphone dan Akun Medsos Sah
Aiman sebelumnya penyitaan handphone hingga akun email dan Instagramnya oleh penyidik Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaWaspada! Modus Baru Penipuan: Ditagih Utang Rp1,6 Juta Lewat WhatsApp Meski Tak Pernah Ajukan Pinjaman
Padahal wanita itu mengaku tak pernah melakukan peminjaman di platform tersebut.
Baca SelengkapnyaSelamatkan Gerobak saat Hujan Lebat, Aksi Pedagang Keliling Ini Banjir Simpati
Akun Instagram @suarasemangat menunjukkan bagaimana para pedagang rela basah kuyup demi menyelamatkan dagangannya
Baca SelengkapnyaSebanyak 2.248 Pinjol Ilegal Ditutup Sepanjang 2023
Salah satu ciri pinjaman online ilegal adalah penawaran layanan melalui pesan singkat, baik dalam bentuk SMS dan Whatsapp.
Baca SelengkapnyaGuru Besar UI Mengaku Diintimidasi Saat Serukan Petisi ke Pemerintah
Intimidasi yang didapat berupa kiriman pesan melalui aplikasi WhatsApp
Baca SelengkapnyaDitjen Pajak Kirim Surat Cinta Via Email ke 25 Juta Wajib Pajak, Begini Isinya
Masyarakat diminta cermat bila menerima surat cinta terkait pembayaran pajak. Pasalnya, Ditjen Pajak tak ingin wajib pajak tertipu oleh modus penipuan.
Baca Selengkapnya