Orang tua lebih khawatir anaknya di-bully di dunia online
Merdeka.com - Dalam laporan Norton Cyber Security Insights Report: Family Edition, memaparkan pandangan orang tua terhadap cyberbullying dan langkah-langkah pencegahan yang perlu dilakukan untuk melindungi anak-anak mereka.
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa ketika 49 persen orang tua di Indonesia memperbolehkan anak-anaknya yang berusia di bawah 11 tahun untuk mengakses internet, banyak dari mereka memiliki berbagai kekhawatiran. Misalnya, lebih dari 4 dari 10 (41 persen) orang tua di Indonesia yakin bahwa anak-anak mereka lebih mungkin untuk di-bully di dunia online dibandingkan di dunia nyata.
"Saat ini anak-anak bukan lagi menghadapi ancaman fisik atau perlawanan secara langsung," ujar Chee Choon Hong, Director, Asia Consumer Business, Symantec melalui keterangan tertulisnya, Jumat (20/1).
Dikatakannya, cyberbullying adalah isu yang sedang berkembang dan para orang tua sedang berupaya untuk mengidentifikasi dan mengatasi ancaman ini. Kekhawatiran bagi banyak orang tua adalah cyberbullying tidak berhenti saat anak mereka pulang dari sekolah – selama anak mereka masih menggunakan perangkat, pelaku bully dapat terhubungkan ke mereka.
Menurutnya, ada satu temuan menarik dari survey tersebut yakni orang tua di Indonesia mulai menyadari bahwa cyberbullying dapat memberikan dampak buruk bagi anak-anak mereka dan mengambil tindakan-tindakan pencegahan yang perlu dilakukan. Hal yang sama juga dilakukan oleh para orang tua dari beberapa negara selain di Indonesia. Mereka menerapkan tindakan-tindakan pencegahan yang paling ketat, mengalami insiden cyberbullying terendah.
"Survei ini mengungkapkan hanya 4 persen orang tua di Indonesia tidak mengambil tindakan apapun untuk melindungi anak mereka saat online. Banyak para orang tua yang masih tidak tahu cara mengenali tanda-tanda cyberbullying dan hal apa saja perlu dilakukan jika anak-anak mereka mengalaminya. Langkah pertama bagi semua orang tua adalah mengedukasi diri mereka sendiri tentang tanda-tanda cyberbullying dan mempelajari cara berkomunikasi secara terbuka dengan anak-anak mereka," tambah Chee.
(mdk/gni)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pentingnya Peran Perempuan dalam Keluarga Mencegah Kejahatan Digital
Mencegah pencurian data pribadi dengan meningkatkan pengamanan mulai dari gadget sendiri.
Baca SelengkapnyaOrangtua Miliki Peran Besar dalam Pencegahan Perilaku Perundungan
Mencegah perundungan bisa dimulai dari rumah dengan mendidik anak agar tidak menjadi perundung.
Baca SelengkapnyaIni 8 Alasan Mengapa Anak dan Remaja Melakukan Tindakan Bullying
Perilaku bullying yang dilakukan oleh anak dan remaja bisa muncul karena sejumlah hal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kata-Kata Bullying Bijak, Bikin Kesadaran Melawan Perundungan Semakin Membara
Kata-kata bijak tentang perundungan satu ini bisa menjadi cara efektif untuk menginspirasi orang-orang agar lebih mempunyai rasa peduli pada perundungan.
Baca SelengkapnyaTiga Negara Ini Cocok untuk Mencari Kekayaan
Dari penelitian yang dilakukan, melibatkan beragam keluarga dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.
Baca SelengkapnyaAda Indonesia, Ini Daftar Negara yang Rakyatnya Paling Banyak Tak Dapat Akses Internet
Berikut adalah laporan dari We Are Social yang memotret kondisi internet di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaBullying di Binus, KPAI: Penanganan Pelaku Kekerasan di Sekolah Belum Memberi Efek Jera
Korban saat ini dirawat di rumah sakit karena mengalami memar hingga luka bakar di tubuhnya.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Pengguna Internet Indonesia Ternyata Dikuasai Orang-orang Ini
Siapa mereka? Berikut orang-orang yang menguasai internet Indonesia.
Baca SelengkapnyaViral Aksi Bullying Remaja di Pasar Kindang Bulukumba, Polisi Amankan 2 Pelaku
Viral Aksi Bullying Remaja di Pasar Kindang Bulukumba, Polisi Amankan 2 Pelaku
Baca Selengkapnya