Nielsen: Layanan Pesan Antar Makanan Punya Potensi Pertumbuhan Besar
Merdeka.com - Nielsen Singapura memaparkan data mengenai market pesan antar makanan di Indonesia. Data tersebut menyebutkan potensi pertumbuhan yang pesat di industri pesan antar makanan.
Menurut Director of Consumer Insight Nielsen Singapura, Garick Kea, sebanyak 95 persen masyarakat Indonesia memilih untuk membeli makanan siap santap. Data ini dapat menyimpulkan bahwa ada potensi pertumbuhan bagi jasa pesan antar makanan seperti GoFood dan GrabFood.
"Penelitian kami terkait perilaku pengguna layanan pesan antar makanan di Indonesia mengungkapkan banyak peluang yang belum tersentuh di Indonesia. Kenyamanan konsumen merupakan faktor utama yang menggerakan pertumbuhan bisnis ini," jelasnya di Jakarta, Kamis (19/9).
Garick lebih lanjut menyebutkan potensi pertumbuhan besar itu dengan indikator bahwa masih ada 42 persen konsumen urban di kota besar belum menggunakan layanan pesan antar makanan dalam tiga bulan terakhir. Dengan jumlah prosentase itu, maka tidak dimungkiri potensi jasa tersebut masih terbuka lebar.
Nielsen, kata Garick, pun membeberkan sisi demografi perilaku konsumen layanan pesan antar makanan untuk waktu makan siang dan malam. Data itu menyebutkan bahwa untuk makan siang di tempat kerja, konsumen didominasi para pekerja berumur 26-35 tahun dengan posisi manjerial (22 persen), serta pagawai swasta (44 persen).
"Untuk makan malam didominasi oleh pemesanan dari rumah, tanpa ada profil demografis yang menonjol," terangnya.
Nielsen juga menyertakan datanya terkait dengan persaingan layanan antar makanan. Menurut survei itu 84 persen masyarakat yang menggunakan lebih dari satu aplikasi pesan antar makanan menganggap bahwa GoFood menawarkan layanan pesan antar makanan terbaik. Jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri yakni 39 persen.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaPermintaan Makanan dan Minuman Diprediksi Naik 30 Persen di Momen Ramadan dan Lebaran 2024
Untuk tahun 2024 ini, kenaikan permintaan berbagai komoditas terbilang wajar karena sudah terdeteksi satu bulan sebelum Ramadan.
Baca SelengkapnyaDidorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Fenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam
Padahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaIndonesia Masuk Daftar 10 Besar Negara dengan Makanan Terbaik di Dunia
Indonesia menempati posisi ke-6 dalam 100 Destinasi Kuliner Terbaik di Dunia 2023/2024.
Baca SelengkapnyaPengguna Internet di Indonesia 2024 Mencapai 221 Juta
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survey internet Indonesia 2024.
Baca Selengkapnya8 Zat Pengawet Makanan yang Aman untuk Dikonsumsi
Merdeka.com merangkum 8 zat pengawet makanan yang boleh dikonsumsi dengan aman.
Baca SelengkapnyaFinnet Indonesia Target 1 Miliar Transaksi di 2024, Naik 10 Persen Dibandingkan 2023
Finnet merupakan perusahaan penyedia layanan pembayaran secara elektronik (e-payment), dengan produk unggulannya FinPay yang diluncurkan sejak 2006 silam.
Baca SelengkapnyaAlami Tren Penurunan Harga, Bos IBC Percaya Diri Permintaan Nikel Tetap Tinggi
Permintaan nikel diprediksi akan terus meningkat seiring dengan tren kendaraan listrik.
Baca Selengkapnya