Mata Uang Kripto Ternyata Tak Ramah Lingkungan, Ini Alasannya!
Merdeka.com - Mata uang kripto, dengan Bitcoin sebagai salah satu varian paling populernya, merupakan salah satu alternatif baru dalam investasi. Keunggulannya adalah desentralisasi dan nilai tukar yang tinggi. Namun ada harga mahal yang dibayar, yakni kerusakan lingkungan.
Studi terbaru menunjukkan kalau konsumsi energi Bitcoin sangat boros luar biasa. Studi tersebut bahkan menyebut bahwa energi yang dihabiskan untuk transaksi Bitcoin tiap harinya lebih besar dari konsumsi energi negara Swiss.
Seperti kita ketahui, penggunaan listrik berlebih berdampak negatif pada lingkungan, karena jumlah bahan bakar fosil yang digunakan untuk menghasilkan listrik juga melahirkan gas rumah kaca dan polusi udara.
Mengutip laman The Verge via Tekno Liputan6.com, peneliti dari Universitas Cambridge memperkenalkan tool online bernama Cambridge Bitcoin Electricity Consumption Index atau CBECI. Tool ini bisa memperkirakan estimasi penggunaan energi Bitcoin secara real time.
Hasil kalkulasi CBECI menunjukkan jaringan Bitcoin mengkonsumsi lebih dari 7 gigawatt listrik. Angka ini setara dengan 64 TWh (terawatt per jam), yang lebih besar dari penggunaan energi Swiss yang sebesar 58 TWh.
Ini berarti, 0,25 persen konsumsi elektrik dunia terserap oleh Bitcoin. Jika diletakkan dalam perspektif, angka ini setara dengan konsumsi energi dari heater ceret kopi elektrik di Inggris selama 11 tahun.
Memang sudah bukan hal mengejutkan kalau Bitcoin memakan banyak sumber daya listrik. Penambangan Bitcoin di seluruh dunia membutuhkan komputer canggih dengan jumlah yang tidak sedikit, dalam kondisi tak pernah mati.
Namun, angka yang dihasilkan CBECI ini belum akurat karena rentangnya tinggi, yaitu berkisar dari 22 TWh hingga 150 TWh.
Sebagai perbandingan, ada juga angka perkiraan konsumsi listrik oleh bitcoin yang dirilis oleh Digiconomist, yang memperkirakan konsumsi listriknya mencapai 70 TWh, atau 6 TWh lebih besar dari CBECI, yang mana tentu lebih mengerikan.
Di sisi lain yang luput juga dari perhitungan, adalah banyaknya penambang Bitcoin yang menggunakan jalan ilegal. Mereka bergerak dengan meretas energi subsidi pemerintah dan memanfaatkannya untuk menambang Bitcoin Tak cuma menghabis-habiskan energi, namun mereka tak harus membayar biaya listrik tersebut.
Sumber: Liputan6.comReporter: Athika Rahma
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ditagih Utang, Pria di Pelalawan Bunuh Temannya
Pelaku memiliki utang sebesar Rp1,2 juta, saat ditagih dia gelap mata dan menusuk temannya.
Baca SelengkapnyaMengenal Bitcoin, Mata Uang Kripto Pertama dan Paling Populer di Dunia
Harganya yang terus naik dari tahun ke tahun menjadikan bitcoin sebagai aset digital yang banyak diburu oleh banyak orang.
Baca SelengkapnyaCuri Uang Kripto, Donny Beli Rumah Rp2 Miliar dan Sederet Mobil Mewah
pengungkapan berdasarkan laporan adanya dugaan tindak pidana illegal akses dompet digital Crypto Metamask.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 Triliun
Kemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun
Baca SelengkapnyaPantas Diberi Uang Panai Rp2 Miliar, Calon Suami Putri Isnari DA Ternyata Tajir Anak Pengusaha Batu Bara Kaltim
Momen lamaran Putri Isnari DA menjadi sorotan lantaran uang panai yang fantastis. Jumlahnya mencapai Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaWaspada Praktik Pencucian Uang Lewat Kripto, Jokowi Perintahkan Langkah Ini untuk 'Sikat' Pelaku TPPU
Presiden Jokowi meminta jajarannya untuk mewaspadai praktik pencucian uang melalui kripto maupun aset virtual lain.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Pencuri Emas Gagal Kabur, Ternyata Pintu Toko Dikunci Otomatis oleh Pemiliknya
Alih-alih mendapat untung, pria ini justru bernasib apes. Aksinya berhasil digagalkan usai pemilik toko melakukan hal tak diduga.
Baca SelengkapnyaSaldo di ATM Dipotong Tiap Bulan, Ternyata Dananya Untuk Ini
Nilainya berkisar Rp7.500 sampai Rp20.000, tergantung jenis kartu nasabah.
Baca SelengkapnyaKaryawan Bobol Gudang Sembako Milik Bosnya, Mentega Senilai Rp200 Juta Raib Dicuri
Ada ratusan dus mentega yang berhasil digasak dengan nilai kerugian mencapai Rp 200 juta
Baca Selengkapnya