Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Manfaatkan AI, Facebook Rilis Fitur Subtitel Otomatis Untuk Live Video

Manfaatkan AI, Facebook Rilis Fitur Subtitel Otomatis Untuk Live Video Facebook Live. ©2019 itechfy.com

Merdeka.com - Selama pandemi, para pengguna media sosial giat mencari informasi aktual soal Covid-19 serta berbagai panduan menjalani kehidupan yang lebih hati-hati di tengah ancaman virus.

Namun, tidak semua orang dapat mengakses informasi ini. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, lebih dari 5 persen populasi dunia, yakni sekitar 466 juta orang, mengalami gangguan pendengaran. Pada tahun 2050 mendatang, angka itu diproyeksikan meningkat menjadi lebih dari 900 juta.

"Caption di video sangat penting bagi orang-orang seperti saya di komunitas tuna rungu dalam keadaan darurat kesehatan masyarakat," kata Brenden Gilbert, Production Operations Engineer di Facebook, dikutip dari keterangan perusahaan yang dimuat Tekno Liputan6.com.

Memang, Facebook sudah lebih dulu menyediakan caption otomatis untuk video on-demand dalam 16 bahasa dan baru saja mengumumkan kemampuan serupa di IGTV. Namun, kebutuhan akan akses terhadap berita dan informasi langsung dan real-time masih perlu dipenuhi.

Hal ini yang mendorong para peneliti dan insinyur di Facebook AI untuk membuat konten video lebih aksesibel dengan caption otomatis untuk Facebook Live dan Workplace Live.

Dukungan Bahasa

Fitur tersebut untuk saat ini mendukung enam bahasa, yakni Inggris, Spanyol, Portugis, Italia, Jerman, dan Prancis.

Teknologi caption otomatis, yang telah ada sejak akhir 2000-an, masih merupakan pekerjaan sulit. Dalam jenis percakapan di tayangan langsung (live stream), orang tidak selalu berbicara secara alami dengan jelas atau menunggu giliran untuk berbicara.

Kebisingan di latar belakang, variasi aksen dan dialek, dan rentang nada luas yang memengaruhi ucapan manusia, membuat hal ini semakin sulit.

Sistem juga perlu belajar mengenali ratusan juta kata berbeda dalam banyak bahasa, termasuk nama dan jargon tidak umum.

Berbasis AI

Secara konvensional, teknologi ini terdiri dari tiga komponen: model akustik yang memprediksi fonem dari segmen pendek audio, leksikon pelafalan fonetik, dan model bahasa yang menangkap hubungan di antara kata-kata itu.

Penemuan awal tim Facebook AI adalah leksikon pelafalan fonetik dapat dihilangkan dan model akustik dapat dilatih untuk secara langsung memprediksi grafem (atau karakter) kata dengan akurasi lebih baik, dan belakangan dikembangkan untuk sistem hybrid. Langkah-langkah tersebut dapat secara luas menyederhanakan pengembangan teknologi ini.

Sumber: Liputan6.comReporter: Mochamad Wahyu Hidayat

(mdk/idc)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Membuat Foto Media Sosial yang Informatif dengan Editor Foto Online Gratis Bertenaga AI dari CapCut

Membuat Foto Media Sosial yang Informatif dengan Editor Foto Online Gratis Bertenaga AI dari CapCut

Edit foto untuk media sosial kini lebih kreatif dan inovatif dengan teknologi AI dari CapCut.

Baca Selengkapnya
Cara Menyembunyikan Status Online di WA agar Tak Diganggu, Berikut Langkah Mudahnya

Cara Menyembunyikan Status Online di WA agar Tak Diganggu, Berikut Langkah Mudahnya

Berikut langkah-langkah mudah untuk menyembunyikan stasus online di WhatsApp (WA).

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Beredar Rekaman Suara Surya Paloh Marah, Anies: Jangan Gunakan Kebohongan untuk Kampanye

Beredar Rekaman Suara Surya Paloh Marah, Anies: Jangan Gunakan Kebohongan untuk Kampanye

Anies menduga rekaman suara itu dibuat menggunakan artificial intelligence (AI).

Baca Selengkapnya
Reaksi Atta Halilintar soal Video Editan AI, jadi Korban Hoaks Promosi Judi Online

Reaksi Atta Halilintar soal Video Editan AI, jadi Korban Hoaks Promosi Judi Online

Atta Halilintar dicatut bersama Raffi Ahmad dan Najwa Shihab dalam sebuah video editan AI.

Baca Selengkapnya
Banyak E-Commerce Punya Fitur Berbagi Video dan Live Streaming, Benarkah Melanggar Permendag?

Banyak E-Commerce Punya Fitur Berbagi Video dan Live Streaming, Benarkah Melanggar Permendag?

Menurut Huda, Tokopedia dan TikTok seharusnya tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh Kemendag.

Baca Selengkapnya