Malaysia tunjuk Jack Ma jadi penasihat ekonomi digital
Merdeka.com - Pemerintah Malaysia baru saja menunjuk Founder sekaligus CEO Alibaba Group, Jack Ma, sebagai penasihat ekonomi digital Malaysia. Dilansir dari Channel News Asia, penunjukan Jack Ma itu diumumkan oleh Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak pada hari Jumat (04/11). Penunjukan Jack Ma itu, tentu saja diharapkan mampu mendompleng perekonomian digital Malaysia.
Di sisi lain, pemerintah Indonesia juga menunjuk Jack Ma sebagai penasihat sebelum pemerintah Malaysia melakukan hal yang sama. Jack Ma pun menyetujui tawaran dari pemerintah Indonesia.
Terkait penunjukan Jack Ma oleh pemerintah Malaysia, Ketua Asosiasi E-commerce Indonesia (iDEA), Aulia E. Marinto mengatakan, jika itu terjadi maka pemerintah perlu lebih waspada atas nasihat-nasihat yang diberikan Jack Ma kepada pemerintah Indonesia.
"Tentu harus lebih waspada," ujarnya kepada Merdeka.com melalui pesan singkat, Selasa (08/11).
Dilanjutkannya, pemerintah juga perlu mengkaji kembali bentuk kelanjutan dari penunjukan Jack Ma sebagai penasihat e-commerce Indonesia. Hal ini mengingat ambisi Indonesia menjadi negara digital ekonomi terbesar.
"Ya, mungkin perlu dikaji lagi bentuk kelanjutannya mengingat ambisi dan kompetisi Indonesia di masa depan," katanya.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara yang dijumpai selepas sebuah acara di Ritz Carlton, tak berkomentar dan hanya tersenyum saat ditanya mengenai langkah pemerintah Malaysia menggandeng Jack Ma.
Sebelumnya, Menkominfo pernah mengatakan langkah penunjukan Jack Ma semata-mata ingin memosisikan e-commerce Indonesia di mata internasional. Dengan adanya tokoh seperti Jack Ma, dianggap mampu membantu penerapan roadmap e-commerce sekaligus mendompleng e-commerce Indonesia.
"Begini, kita harus memosisikan e-commerce Indonesia di mata internasional. Kan kalau ada yang endorse dari internasional kan bagus. Kita juga ingin memosisikan produk-produk kita ke luar negeri. Nah, ini tidak hanya satu (Jack Ma - red) saja akan ada lagi nanti. Yang internasional maupun yang nasional. Tapi untuk siapanya lagi, tunggu informasi nanti,” tuturnya beberapa waktu lalu.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Punya Ratusan Mobil Mewah, Ini Pekerjaan Sultan Ibrahim Iskandar Sebelum Dinobatkan Jadi Raja Malaysia
Bloomberg pernah menulis bahwa Sultan Ibrahim juga memiliki seperempat saham U Mobile, sebuah provider terbesar di Malaysia.
Baca SelengkapnyaJokowi Puji BRI: Sekarang Agen BRILink Ambil Alih Peran Rentenir
Kepala Negara mengapresiasi langkah digitalisasi yang berhasil menyentuh masyarakat kecil.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menkominfo: 92 Persen Kebisingan di Ruang Digital Ulah Buzzer
Bahkan Menkominfo menyebut situasi ruang digital lebih baik dibandingkan pada 2019.
Baca SelengkapnyaJokowi Tekan Aturan Percepatan Transformasi Digital, Begini Isinya
Pertimbangan penerbitan perpres itu untuk mendorong terwujudnya pelayanan publik berkualitas dan terpercaya.
Baca SelengkapnyaBertemu Presiden JAPINDA, Jokowi Apresiasi Bantuan Promosi Kerja Sama Ekonomi
Jokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi.
Baca SelengkapnyaDaftar Terbaru 5 Orang Terkaya Dunia, Tersebar Hampir di Semua Benua
Elon Musk menjadi orang terkaya kedua di dunia dengan total kekayaan USD201,7 miliar atau setara dengan Rp3,1 kuadriliun.
Baca SelengkapnyaDaftar 10 Orang Paling Kaya di Malaysia, Ada Pendiri Mr. D.I.Y.
Daftar konglomerat terkaya di Malaysia 2024 berdasarkan data Forbes.
Baca SelengkapnyaJubir TKN Sindir Slepetonomics Cak Imin: Lebih Akademik Hilirisasi Digital Milik Mas Gibran
Dahnil menjelaskan bahwa hilirisasi digital adalah penggunaan device bahkan hingga ke jaringan yang akan dibuat oleh putra-putri Indonesia.
Baca Selengkapnya