Lebaran 2023 Besar Kemungkinan Akan Ada Perbedaan Waktu, Ini Kata Ilmuwan

Jumat, 24 Maret 2023 03:07 Reporter : Merdeka
Lebaran 2023 Besar Kemungkinan Akan Ada Perbedaan Waktu, Ini Kata Ilmuwan ilustrasi bulan. ©OldakQuill / Wikimedia Commons / Public Domain

Merdeka.com - Peneliti Astronomi dan Astrofisika BRIN, Thomas Djamaluddin mengatakan, besar kemungkinan Idul Fitri dan Idul Adha tahun ini akan terjadi perbedaan. Perbedaan terjadi bukan metode hisab dan rukyat, melainkan kriteria.

"Muhammadiyah menggunakan kriteria Wujudul Hilal (asal bulan masih di atas ufuk saat matahari terbenam). NU, Persis, dan Pemerintah menggunakan kriteria imkan (tinggi bulan minimal 3 derajat, elongasi 6,4 derajat)," ujar Thomas kepada Merdeka.com melalui pesan singkat, Kamis (24/3).

Baca juga: Idul Fitri 2023 Bakal Berbeda antara Muhammadiyah, NU dan Pemerintah, BRIN Ungkap Penyebabnya

"Ya nantinya kemungkinan ada perbedaan. Muhammadiyah 21 April. NU, Persis, dan Pemerintah 22 April dipastikan nanti saat sidang itsbat," tambah dia.

Sebelumnya Thomas pernah mengatakan dalam keterangan persnya, ada potensi kesamaan awal Ramadan, apabila saat maghrib, 22 Maret 2023 di Indonesia posisi bulan sudah memenuhi kriteria baru MABIMS, yaitu dengan tinggi minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat (3-6,4). MABIMS merupakan kesepakatan bersama Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Dan pada saat yang bersamaan juga sudah memenuhi kriteria Wujudul Hilal (WH). Sehingga, dua kriteria tersebut menjadi seragam, baik versi 3-6,4 dan WH bahwa 1 Ramadan 1444 pada 23 Maret 2023. Di sisi lain, Thomas menyebut adanya potensi perbedaan terkait Idulfitri 1444 atau di tahun ini.

"Jadi, ada potensi perbedaan, yaitu versi 3-6,4, 1 Syawal 1444 pada 22 April 2023, sedangkan versi WH, 1 Syawal 1444 pada 21 April 2023," ungkap Thomas.

Reporter magang: Safira Tiur Margaretha

[faz]

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini