Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Langkah tepat operator selular hentikan bisnis e-commerce

Langkah tepat operator selular hentikan bisnis e-commerce Ilustrasi e-commerce. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Bisnis e-commerce memang menarik. Cikal bakal bisnis besar di masa mendatang. Namun, bisnis ini terbukti tak berlaku bagi siapa saja yang masih hitung-hitungan soal investasi. Itu salah satu syaratnya. Di Indonesia, Cipika dan Elevenia pun angkat tangan. Padahal dua e-commerce itu masing-masing dinaungi operator selular besar, Indosat Ooredoo dan XL.

Bila Indosat Ooredoo memilih suntik mati Cipika, lain hal dengan XL. XL dan partnernya SK Planet baru-baru ini memilih menjual seluruh saham mereka di Elevenia. Perusahaaan yang berdiri pada 2014 lalu merupakan hasil patungan antara XL dengan SK Planet yang masing-masing perusahaan itu memiliki saham 50 persen. Dijualnya 100 persen sahamnya itu kepada PT Jaya Kencana Mulia Lestari dan Superb Premium Pte. Ltd, lantaran persaingan e-commerce di Indonesia semakin ketat.

“Apalagi pemain-pemain besar dari luar negeri berdatangan. Karena itu, kami memutuskan untuk melepas Elevenia,” kata Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini saat ditemui di Gedung Graha XL, Jakarta, Selasa (29/8).

Menurutnya, persaingan yang semakin ketat maka berdampak terhadap modal besar yang harus digelontorkan lagi. Sementara XL dan SK Planet telah mengeluarkan modal yang tak kalah besar selama tiga tahun ini.

Di sisi lain, kata Dian, seiring dengan banyaknya pesaing maka profitabilitas e-commerce juga akan mengecil. Oleh sebab itu, XL dan SK Planet memutuskan untuk melepas 100 persen sahamnya.

“Dengan persaingan yang semakin ketat, bleedingnya bisa jadi lebih besar lagi. Telekomunikasi kan butuh dana besar, untuk bertahan di e-commerce juga butuh dana besar. Karena itu kami memutuskan kembali ke fokus bisnis kami,” ungkapnya.

Langkah XL dan Indosat Ooredoo mundur dari bisnis e-commerce dianggap tepat. Setidaknya itu menurut pandangan dari pengamat e-commerce Daniel Tumiwa. Kata Daniel, tidak ada perusahaan telekomuniasi di seluruh dunia yang berhasil menjalankan e-commerce.

“Langkah bagus. Tapi untuk sementara waktu langkah tepat untuk menutup, agar para pemilik saham perusahaan Telco bisa mendapat return lebih besar,” ungkapnya.

Selain itu, Daniel menganggap bahwa saat ini perusahaan operator selular belum bisa memperlakukan secara tepat bisnis e-commerce. Misalnya saja, cara struktur perusahaannya yang masuk ke dalam balance sheet telco, sehingga mengganggu balance sheet serta mengurangi keuntungan perusahaan.

“Masih banyak lagi isu lainnya. Tapi itu salah satunya,” kata dia.

(mdk/idc)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ingin Mengembangkan Bisnis Online? Yuk, Kenali 5 Jenis Iklan Digital Favorit!

Ingin Mengembangkan Bisnis Online? Yuk, Kenali 5 Jenis Iklan Digital Favorit!

Yuk, ketahui beberapa jenis iklan yang bisa dilakukan melalui platform digital.

Baca Selengkapnya
Sepakat dengan Menkop Teten, Ekonom: Tiktok Harus Pisahkan e-Commerce dengan Media Sosial

Sepakat dengan Menkop Teten, Ekonom: Tiktok Harus Pisahkan e-Commerce dengan Media Sosial

Aturan yang tertuang pada Permendag 31/2023 harusnya benar-benar dilaksanakan dan dipatuhi oleh semua pihak.

Baca Selengkapnya
Transaksi E-commerce Sepanjang Tahun 2023 Diprediksi Tembus Rp533 Triliun

Transaksi E-commerce Sepanjang Tahun 2023 Diprediksi Tembus Rp533 Triliun

Kemendag memproyeksikan transaksi e-commerce tahun 2023 menjadi Rp533 triliun.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pedagang Pasar Kranggan Ngeluh Kemunculan e-Commerce, Ganjar: Nanti Kita Ajari Cara Jualan Online Ya

Pedagang Pasar Kranggan Ngeluh Kemunculan e-Commerce, Ganjar: Nanti Kita Ajari Cara Jualan Online Ya

Jika terpilih sebagai presiden dia akan coba mengatur bagaimana kehadiran e-commerce tidak mematikan usaha pedagang konvensional.

Baca Selengkapnya
TikTok Kuasai E-commerce Lokal, Istilah Hilirisasi Digital Dinilai Ambigu

TikTok Kuasai E-commerce Lokal, Istilah Hilirisasi Digital Dinilai Ambigu

Konsep hilirisasi digital dinilai tidak relevan dengan kenyataan di lapangan.

Baca Selengkapnya
Banyak E-Commerce Punya Fitur Berbagi Video dan Live Streaming, Benarkah Melanggar Permendag?

Banyak E-Commerce Punya Fitur Berbagi Video dan Live Streaming, Benarkah Melanggar Permendag?

Menurut Huda, Tokopedia dan TikTok seharusnya tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh Kemendag.

Baca Selengkapnya
Bantu Kelola Bisnis Lebih Efisien, Ini Ragam Fitur Supply Chain Management QLola by BRI yang Wajib Diketahui

Bantu Kelola Bisnis Lebih Efisien, Ini Ragam Fitur Supply Chain Management QLola by BRI yang Wajib Diketahui

Kelola bisnis sendiri sekarang lebih efisien dengan hadirnya Supply Chain Management QLola by BRI.

Baca Selengkapnya
Banyak Sedekah Jadi Kunci Sukses Adibayu Bisnis Kentang, Kantongi Omzet Rp2,5 Miliar

Banyak Sedekah Jadi Kunci Sukses Adibayu Bisnis Kentang, Kantongi Omzet Rp2,5 Miliar

Memperluas jejaring dan perbanyak sedekah menjadi kunci yang Adibayu yakini menjadi perantara kesuksesannya saat ini.

Baca Selengkapnya
Banyak Pelaku Usaha Belum Sadar Pentingnya Akuntansi Pengelolaan Bisnis, ini Solusinya

Banyak Pelaku Usaha Belum Sadar Pentingnya Akuntansi Pengelolaan Bisnis, ini Solusinya

Pentingnya menerapkan ilmu akuntansi dalam pengelolaan bisnis, seperti masalah pembukuan keuangan, pencatatan stok barang misalnya.

Baca Selengkapnya