Kualitas Hidup Digital Indonesia Ada di Peringkat 71 Dari 85
Merdeka.com - Perusahaan berbasis VPN Surfshark merilis laporan tahunan indeks Kualitas Hidup Digital atau Digital Quality of Life atau DQL untuk tahun 2020.
Aspek yang diteliti oleh perusahaan perlindungan privasi ini termasuk kualitas internet, keterjangkauan, keamanan siber, layanan pemerintah online, dan infrastruktur elektronik.
Menurut laporan DQL 2020, 7 dari 10 negara dengan kualitas hidup digital tertinggi berada di Eropa, dan Denmark berada di puncak daftar ini di antara 85 negara. Sementara Indonesia menempati peringkat ke-71.
"Kemajuan digital negara mana pun dan pengalaman online orang-orang memiliki hubungan nyata dengan potensi ekonomi dan kesejahteraan penduduknya secara keseluruhan. Untuk mendemonstrasikan koherensi ini, kami melanjutkan proyek penelitian tahunan Kualitas Hidup Digital yang menyelidiki berbagai faktor yang memengaruhi pengalaman online orang-orang," ujar Dom Dimas, Head of DQL Research di Surfshark dalam pernyataan kepada Liputan6.com.
Soal keterjangkauan internet bagi warganya, Indonesia menduduki peringkat ke-30. Artinya, internet di Indonesia lebih murah daripada di 55 negara lainnya.
Namun, untuk aspek kualitas internet dan infrastruktur elektronik, Indonesia menduduki sepuluh peringkat terbawah, tepatnya di posisi ke-76. Pada aspek keamanan siber, Indonesia menempati posisi ke-54, sementara layanan pemerintahan online di Indonesia menduduki peringkat ke-74.
Sebagai perbandingan secara umum, di kawasan Amerika, Kanada menjadi negara dengan kualitas hidup digital tertinggi. Kemudian Jepang berada di puncak daftar di kawasan Asia.
Lalu di antara negara-negara di Afrika, Afrika Selatan paling baik di antara negara lainnya, sementara Selandia Baru menjadi pemimpin di kawasan Oceania, yang juga mengungguli Australia.
Para peneliti juga mendapati bahwa Singapura memiliki internet pita lebar dengan kualitas terbaik di dunia, diikuti oleh Swedia dan Belanda. Sementara Israel, Kanada, dan Azerbaijan menjadi negara di mana layanan internet paling terjangkau bagi warganya.
Temuan Lainnya
Adapun temuan utama dari penelitian ini juga termasuk beberapa aspek berikut:
Penelitian DQL meneliti total populasi lebih dari 6,3 miliar orang dalam dua belas indikator yang dikelompokkan menjadi lima pilar. Studi ini didasarkan pada informasi yang diberikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, Bank Dunia, Freedom House, International Communications Union, dan sumber data publik lainnya.
20 negara teratas dalam indeks DQL 2020 adalah (dalam urutan menurun): Denmark, Swedia, Kanada, Prancis, Norwegia, Belanda, Inggris Raya, Israel, Jepang, Polandia, Finlandia, Singapura, Estonia, Austria, Swiss, Jerman, Selandia Baru, Spanyol, Australia, dan Italia.
Sumber: Liputan6.comReporter: Mochamad Wahyu Hidayat
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa cara memilih tas wanita lokal yang berkualitas dengan harga terjangkau.
Baca SelengkapnyaTidak semua kualitas mobil bekas buruk, terdapat juga kualitas yang baik. Hal ini tergantung bagaimana perawatannya. Simak rekomendasi mobil bekas berikut.
Baca SelengkapnyaAlasannya, ketersediaan beras premium khususnya kemasan kecil sangat terbatas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Stok beras premium masih terbatas karena belum masuk waktu panen sehingga harganya lebih tinggi dari biasanya.
Baca SelengkapnyaBahkan Menkominfo menyebut situasi ruang digital lebih baik dibandingkan pada 2019.
Baca SelengkapnyaBeberapa rekomendasi tas wanita lokal dengan kualitas terjamin dan harga yang terjangkau.
Baca SelengkapnyaMobil bekas dengan harga Rp150 juta memang menarik untuk diboyong, apalagi bagi mereka yang memiliki dana terbatas. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaDaftar harga BBM terbaru di seluruh SPBU Indonesia per 1 Februari 2024.
Baca Selengkapnya10 mobil bekas di bawah Rp50 juta yang bisa dijadikan alternatif pilihan Yuk simak!
Baca Selengkapnya