Merdeka.com - Masih belum maksimalnya pemblokiran situs pornografi di Indonesia membuat

Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Riau mengkampanyekan internet sehat.

Dalam kampanyenya ini, KPPAD menghimbau kepada semua pihak agar bahu membahu

memerangi pornografi di internet. Mereka juga berharap agar lebih maksimal, pemerintah dapat membantu mengkampanyekan hal tersebut secara intensif.

Ketua KPPAD Kepri Putu Elvina Gani mengatakan, "Langkah yang paling tepat bukan melarang anak-anak menggunakan internet, melainkan memberikan pemahaman kepada mereka untuk menggunakan internet untuk kepentingan yang positif."

Elvina juga menjelaskan bahwa pengaksesan situs porno oleh anak-anak SD sampai SMA

tersebut dapat dilakukan di mana saja, contohnya melalui warnet, ponsel bahkan banyaknya account-account di Facebook yang menampilkan gambar-gambar semacam itu.

"Ini persoalan serius. Pemerintah harus menyosialisasikan akibat buruk dari melihat

situs porno di sekolah-sekolah," ungkapnya seperti yang dikutip Antara (25/11).

Sosialisasi serta kampanye internet sehat tersebut dapat dilakukan siapa saja, khususnya oleh guru dan orang tua. Dengan memberikan pengertian tentang sisi negatif pornografi dan permasalahannya di dunia internet, maka diharapkan aktivitas pengaksesan situs porno oleh anak dan remaja dapat ditekan.

Sementara itu, Sekretaris Komunitas Bakti Bangsa Kepulauan Riau, Eva Fransiska juga memberikan komentarnya tentang masalah ini. Menurutnya, terkikisnya budaya malu menjadi salah satu penyebab kenapa pengaksesan situs pornografi masih sering terjadi.

"Saat ini, banyak pelajar yang tidak malu membuka situs porno dan memperlihatkan kepada temannya," jelasnya.

Pengaksesan situs porno oleh anak-anak dan remaja memang menjadi salah satu permasalahan yang global baik di Indonesia ataupun di negara-negara lain. Oleh karenanya, semua pihak wajib mensosialisasikan internet sehat ini ke generasi muda.