Kontraktor Twitter Diduga Lakukan Penyalahgunaan dan Pelanggaran Privasi
Merdeka.com - Sekitar 1.500 karyawan dan juga kontraktor dari raksasa media sosial Twitter ternyata memiliki 'pengawasan' terhadap akun pengguna. Hal ini berupa kemampuan untuk reset, mereview pelanggaran, dan menangani kemungkinan adanya pelanggaran konten.
Melansir laporan Bloomberg via Engadget, ternyata kemampuan mereka tak sebatas pengawasan. Mereka juga memiliki akses ke data pribadi pengguna secara terbatas, yakni nomor telepon, alamat email, serta alamat IP.
Menurut laporan tersebut, pada 2017 dan 2018, beberapa kontraktor bahkan "membuat semacam permainan untuk membuat pertanyaan help-desk palsu" sehingga mereka dapat mengakses akun selebriti, yang salah satunya disebut adalah penyanyi Beyonce.
Mereka diduga mengakses alamat IP untuk mendapatkan perkiraan lokasi bagi orang-orang tersebut, yang tentu merupakan permasalahan privasi yang akut. Pasalnya, mereka punya kemampuan penuh untuk melakukan reset, dan mendapatkan akses penuh untuk akun tersebut.
Hal ini diungkap kepada Bloomberg oleh seorang mantan karyawan, di mana pihak Twitter kerap menyadari adanya hal ini dan melacak kontraktor-kontraktor tersebut. Beberapa kontraktor telah tertangkap dan dipecat.
Menurut Reuters, permasalahan di mana banyak sekali orang yang memiliki akses ke data pengguna, sudah jadi perhatian Twitter dan juga karyawannya sejak lama. Masalah ini telah didiskusikan oleh CEO Jack Dorsey dan para petinggi selama lima tahun terakhir.
Disebut bahwa selama ini Twitter lebih banyak memprioritaskan fitur dan produk konsumen, sehingga masalah keamanan informasi jadi risiko besar.
Twitter sendiri baru saja mendapatkan permasalahan keamanan siber serius, setelah hacker berhasil meretas akun profil dengan nama besar sejumlah 130 akun, dan melakukan penipuan Bitcoin.
Twitter telah mengungkap bahwa hal ini terjadi karena hacker menggunakan teknik rekayasa sosial untuk menipu karyawan yang memiliki akses ke tools manajemen akun pengguna yang sifatnya internal.
Saat ini, Twitter sedang menjalani kursus pelatihan keamanan ke seluruh pegawainya, yang mencakup berbagai metode phishing.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diduga Mark Up Dana Bantuan Pemprov DKI, 3 Pejabat Bekasi dan Kontraktor Ditahan
Masih Yadi, kerugian negara sekitar Rp5 miliar sudah dikembalikan oleh tersangka.
Baca SelengkapnyaPakai Kontraktor Jepang, Proyek MRT Bundaran HI-Kota Harus Selesai Tahun 2029
Ini alasan Pemerintah gandeng kontraktor Jepang selesaikan proyek MRT Jakarta rute Bundaran HI-Kota.
Baca SelengkapnyaBawaslu Temukan 13 Ribuan Pelanggaran Alat Peraga Kampanye di Tangerang
Pelanggaran terbanyak adalah pemasangan APK dengan cara dipaku di pohon
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kubu Aiman Tuding Penyidik Polda Metro Langgar Hukum karena Akses E-Mail dan Akun Instagramnya
Penyitaan terhadap akun Instagram dan e-mail oleh penyidik dianggap cacat formil
Baca SelengkapnyaKPK Duga Keluarga Syahrul Yasin Limpo Ikut Tentukan Kontraktor Proyek di Kementan
KPK mengatakan, keluarga Syahrul Yasin Limpo diduga terlibat dalam menentukan kontraktor yang akan menggarap proyek di Kementan RI.
Baca SelengkapnyaSempat Bingung Cari Kegiatan, Ibu Rumah Tangga Ini Akhirnya Jual Olahan Tongkol Omzetnya Capai Rp3 Juta per Hari
Selain memanfaatkan media sosial Instagram, penjualannya banyak terbantu karena testimoni pembeli kepada orang lain.
Baca SelengkapnyaDetik-detik Pengumuman Penempatan Tugas Perwira Muda Polri, Tegang Tak Bisa Senyum Sedikitpun
Sebuah video memperlihatkan kondisi detik-detik pengumuman penempatan tugas para perwira muda. Mereka tampak sangat tegang dan siap.
Baca SelengkapnyaSempat Mangkrak, Embung Senilai Rp2,5 Miliar di Kebumen Ini Justru Terbengkalai dan Ciptakan Masalah Baru bagi Warga
Proyek bendungan itu sempat mangkrak diduga karena kontraktornya tidak dibayar.
Baca SelengkapnyaJangan Lupa, Ini Dokumen yang Wajib Dibawa saat Mencoblos ke TPS
Sebelum berangkat ke tempat pemungutan suara (TPS), ada sejumlah dokumen yang harus disiapkan dari rumah.
Baca Selengkapnya