Merdeka.com - Sekitar sebulan lalu, kita diperkenalkan dengan teknologi pemindaian wajah yang diklaim sebagai yang terbaik di smartphone: yakni iPhone X dengan fitur Face ID miliknya.

Tak cuma pemindaian wajah yang jadi satu-satunya sistem keamanan di smartphone terbaru Apple tersebut, kita juga diperkenalkan versi 'lucu' dari penggunakan fitur tersebut, yakni Animoji, yang merupakan emoji yang dianimasikan sesuai dengan pergerakan wajah kita.

Masalah besarnya adalah, dilansir dari Phone Arena, konsep Animoji sudah ada sebelumnya. Bahkan, aplikasi Animoji sudah ada di App Store iOS. Animoji yang sudah ada sebelumnya ini adalah kelengkapan untuk chat atau SMS yang menggunakan emoji klasik lalu menganimasikannya untuk membuatnya lebih menarik.

Pemilik dan pengembang aplikasi tersebut, Enrique Bonansea, serta perusahaannya yang berbasis di Jepang yang bernama Emonster K.K, telah mengajukan gugatan terhadap Apple di Pengadilan Negeri AS, tepatnya di distrik utara California.

Penggugat menyebut dalam gugatan resminya bahwa Apple sepertinya tidak menyadari keberadaan aplikasi Animoji. Menurut mereka juga, merek dagang Animoji telah dibeli oleh mereka atas nama The Emoji Law Group LLC, sebelum peluncuran iPhone X. Emonster K.K dan Bonansea pun akan menolak jika Apple akan membeli nama tersebut, meski pada akhirnya Apple tetap menggunakan nama tersebut di peluncuran iPhone X.

Saat ini, Emonster K.K dan Bonansea akan berjuang untuk mendapatkan ganti rugi permanen dari keuntungan yang didapat oleh Apple dari penggunaan nama Animoji.

Bencana?