Konglomerat Vietnam Injeksi Dana Segar ke Grup Modalku
Merdeka.com - Grup Modalku, Funding Societies, mengumumkan memperoleh dana segar senilai US$ 144 juta dalam ronde pendanaan Seri C+.
Pendanaan ini dipimpin oleh SoftBank Vision Fund 2 dengan investor baru, antara lain VNG Corporation (konglomerat asal Vietnam), Rapyd Ventures, dan investor global berbasis di Asia EDBI; Indies Capital, K3 Ventures, dan Ascend Vietnam Ventures.
Perusahaan juga menerima fasilitas pinjaman US$ 150 juta dari pendana institusi di Eropa, Amerika Serikat, dan Asia yang sebagian dicairkan sejak tahun lalu.
Pendanaan ini akan memperkuat posisi Grup Modalku sebagai pemimpin dalam pendanaan digital regional. Dana akan digunakan perusahaan untuk mengelola pengeluaran serta meningkatkan layanan B2B payments bagi UMKM di Asia Tenggara.
Rencananya, dana sebesar US$ 16 juta (sekitar Rp 229 miliar) dari pendanaan terbaru tersebut akan digunakan untuk berkontribusi ke opsi rencana saham perusahaan (dalam bentuk pembelian kembali saham) bagi karyawan terdahulu dan saat ini.
Co-founder Funding Societies Modalku, Reynold Wijaya, mengaku sebuah kehormatan bagi kami untuk terus dapat dipercaya oleh investor baru dan yang sudah mendukung sejak awal.
"Setelah berhasil membuktikan kapabilitas kredit kami selama krisis finansial yang belum pernah terjadi sebelumnya, Modalku akan memperluas bisnis menuju neobanking. Kami berkomitmen untuk dapat mendukung UMKM lebih baik, memperkuat kehadiran kami di Asia Tenggara, dan membawa dampak positif yang lebih besar ke masyarakat," ujar Reynold dalam rilisnya, kemarin.
Managing Partner SoftBank Investment Advisers, Greg Moon, menambahkan UMKM di seluruh Asia Tenggara secara historis telah berjuang untuk mendapatkan akses pinjaman dari institusi keuangan, tapi mereka justru terpaksa mengandalkan pendanaan pribadi untuk mendukung pertumbuhan usaha mereka.
"Grup Modalku hadir dan menjembatani para pengusaha ini untuk mengakses pendanaan yang lebih sesuai kebutuhan mereka dan lebih terjangkau dengan membangun sistem data yang menilai suatu usaha dari kinerjanya dan menggunakan teknologi berbasis Artificial Intelligence (AI) agar proses menjadi lebih efektif. Kami senang dapat mendukung misi mereka berkontribusi bagi Asia Tenggara dengan mendanai UMKM yang layak, tapi belum terlayani,” pungkas Moon.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tambah Lagi Perusahaan Melantai di Bursa Saham, FOLK Raup Dana Segar Rp57 Miliar dari IPO
Dalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen.
Baca SelengkapnyaKonglomerat Indonesia Ini Pernah Rasakan Hilang Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Melansir Forbes, orang terkaya Indonesia ini masuk sebagai orang terkaya peringkat enam, se-Asia.
Baca SelengkapnyaGelar Forum Bisnis, Singapura-Indonesia Bahas Investasi Masa Depan Usai Pengumuman Pemilu 2024
Forum ini menunjukan relasi Singapura-Indonesia dalam bisnis sangat kuat dan dinamis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Empat Konglomerat yang Sukses Menghasilkan Harta Kekayaan Tanpa Warisan
Forbes mencatat, hanya ada 26 dari 760 orang di dunia, yang memiliki kekayaan melimpah dari nol dengan kerja keras sendiri.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaIni Sosok Konglomerat Tertua dan Terkaya di Dunia, Usianya Sudah 102 Tahun
Forbes mencatat sosok ini menjadi konglomerat tertua dengan total harta kekayaan Rp27,68 triliun.
Baca SelengkapnyaKomisi III: Sejauh Ini Kejaksaan Agung Netral di Pemilu 2024
Kejaksaan Agung menegaskan tetap netral di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSalurkan Bantuan Ratusan Juta, Dirut Pupuk Kaltim: Dukungan Masyarakat Penting untuk Aktivitas Bisnis
Salurkan Bantuan Ratusan Juta, Dirut Pupuk Kaltim: Dukungan Masyarakat Penting untuk Aktivitas Bisnis
Baca SelengkapnyaDikenal Suka Tampil Glamor, Miliarder Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati karena Tilap Dana Bank Sebesar Rp708 Triliun
Ini merupakan kasus korupsi terbesar di Vietnam dan menuai kemarahan publik.
Baca Selengkapnya