Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Klikindonesia.org, bentuk nasionalisme di dunia maya

Klikindonesia.org, bentuk nasionalisme di dunia maya Klikindonesia. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Industri Internet di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat. Sayangnya, masyarakat lebih memilih melongok dan menikmati situs dan konten luar negeri ketimbang produk lokal.

Dari data-data diperoleh, saat ini ada lebih dari 55 juta pengguna Internet di Indonesia. Para pengguna Facebook di Indonesia menyumbang USD 7 miliar saban tahun buat perusahaan milik Mark Zuckerberg itu dari tiap kliknya. Indonesia juga menduduki peringkat lima dunia dalam hal jumlah pengguna Twitter. Indonesia juga merupakan pasar paling potensial di kawasan Asia buat perusahaan mesin pencari Google.

Hal itu menjadikan pemicu dan pendorong semangat para pelaku dan penyedia layanan isi industri Internet lokal meluncurkan gerakan berbentuk situs www.klikindonesia.org. Bisa dibilang, ini adalah gerakan menumbuhkan semangat nasionalisme bangsa buat membendung serbuan situs dan konten asing di dunia maya.

Klikindonesia.org mencoba merangkul para penyedia jasa dan layanan isi Internet lokal biar bisa bersama-sama berkembang dan bisa menjadi tuan rumah di industri Internet lokal. Menilik dari semangatnya, tentu hal ini tidak main-main.

"Klikindonesia mencoba merangkul para penyedia konten internet lokal biar bisa bersaing dengan situs luar seperti Facebook atau Twitter," kata salah satu deklarator klikindonesia.org, Henri Kasyfi Soemartono, dalam deklarasi di Gedung Cyber-1, Jl Kuningan Barat, Jakarta Selatan, Rabu (12/12).

Menurut Hendri, klikindonesia.org adalah gerakan moral dan sukarela buat membangun industri internet indonesia. Dia mengatakan pendanaan saat ini masih diperoleh dari sumbangan.

"Apa saja akan kita lakukan buat membangun industri internet Indonesia," lanjut Hendri.

Dalam deklarasi www.klikindonesia hari ini di Gedung Cyber-1, Jl. Kuningan Barat, Jakarta Selatan, turut hadir tiga perwakilan pemerintah. Mereka adalah Direktur Kerja sama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Lolly Amalia Abdullah, Direktur Sekolah Menengah Kejuruan Kementerian Pendidkan dan Kebudayaan Anan Cahyono, Direktur Bisnis Kementerian Komunikasi dan Informatika Azhar Anas.

Sementara perwakilan penyedia layanan dan isi Internet yang hadir antara lain, Andrew Darwis (Kaskus), Sapto Anggoro (merdeka.com), Wachdiat "Abah" Abimanyu (pakar IT), Eko Indrajit (Aptikom), Rasmo Haryawirasma (IMOCA), Kanaka Hidayat (Mastel).

Menurut Lolly, banyak devisa dalam negeri disedot ke luar negeri lewat dunia maya.

"Saya sudah melakukan penghitungan. Setiap tahun, devisa Indonesia di bidang industri internet yang lari ke luar negeri sekitar Rp 171 triliun. Padahal, kalau uang itu diserap negara, mungkin kita bisa membiayai pendidikan atau subsidi bahan bakar minyak," kata Lolly.

Diskusi setengah hari itu mendapat dukungan dari banyak pihak, yang sebenarnya layak untuk menyampaikan gagasan tentang konten asli Indonesia. Grup pengusaha Batik Keris yang kebetulan juga aktif di bisnis internet, Dicky Tjokrosaputro menyediakan diri untuk duduk sebagai pengawas gerakan KlikIndonesia ini.

Sebagai gerakan awal, masyarakat Indonesia yang memiliki situs asli Indonesia, bisa mendaftarkan situsnya ke KlikIndonesia.or.id atau KlikIndonesia.org. Sejak dibuka pada 8 Desmber lalu, sampai dengan Rabu pagi sudah 317 lebih penyedia jasa layanan dan isi Internet yang terdaftar.

(mdk/tts)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ada Indonesia, Ini Daftar Negara yang Rakyatnya Paling Banyak Tak Dapat Akses Internet

Ada Indonesia, Ini Daftar Negara yang Rakyatnya Paling Banyak Tak Dapat Akses Internet

Berikut adalah laporan dari We Are Social yang memotret kondisi internet di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Gara-gara Ada Ancaman Nuklir Teknologi Internet Muncul, Begini Kisahnya

Gara-gara Ada Ancaman Nuklir Teknologi Internet Muncul, Begini Kisahnya

Kemunculan internet tak bisa dilepaskan dari keberadaan ancaman nuklir dan perang.

Baca Selengkapnya
Pecahkan Rekor Dunia, Koneksi Internet Ini Punya Kecepatan 4,5 Juta Kali Lebih Kencang

Pecahkan Rekor Dunia, Koneksi Internet Ini Punya Kecepatan 4,5 Juta Kali Lebih Kencang

Koneksi ini masih bersifat riset yang telah dibuktikan oleh para gabungan ilmuwan dunia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Unggahan Unik Kapolri Sigit di Media Sosial Ucapkan Harlah ke-101 NU, Ada Warga Konoha Bersarung

Unggahan Unik Kapolri Sigit di Media Sosial Ucapkan Harlah ke-101 NU, Ada Warga Konoha Bersarung

Melalui akun media sosialnya, Kapolri menyebut NU menjadi salah satu pilar bangsa dalam mengisi kemerdekaan

Baca Selengkapnya
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
AVISI: Perlu Bersama-sama Temukan Solusi Melawan Pembajakan Konten Ilegal

AVISI: Perlu Bersama-sama Temukan Solusi Melawan Pembajakan Konten Ilegal

AVISI: Perlu Bersama-sama Temukan Solusi Melawan Pembajakan Konten Ilegal

Baca Selengkapnya
Daftar Negara di Dunia yang Punya Internet Cepat Tahun 2024

Daftar Negara di Dunia yang Punya Internet Cepat Tahun 2024

Berikut adalah daftar negara dengan internet cepat versi We Are Social 2024.

Baca Selengkapnya
Polisi Ringkus Lima Pembuat Konten Porno Anak Jaringan Internasional

Polisi Ringkus Lima Pembuat Konten Porno Anak Jaringan Internasional

Lima pembuat konten pornografi dan perdagangan anak jaringan internasional diringkus polisi.

Baca Selengkapnya
Dari 6 Online Travel Asing yang Diancam Diblokir Kominfo, Baru 3 yang Sudah Mendaftar

Dari 6 Online Travel Asing yang Diancam Diblokir Kominfo, Baru 3 yang Sudah Mendaftar

Tiga perusahaan online travel yang sudah mendaftar itu ialah sebagai berikut.

Baca Selengkapnya