Ketua idEA: Internal fraud bisa terjadi di bisnis apapun
Merdeka.com - Pada 24 Agustus lalu, Tokopedia resmi memutuskan hubungan kerja dengan beberapa pegawai yang terlibat internal fraud. Berdasarkan hasil audit internal rutin, para pegawai ini terbukti melakukan pelanggaran transaksi terhadap 49 buah produk dari kampanye promosi Tokopedia.
Menanggapi perihal ini, Ignatius Untung Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) menjelaskan bahwa bahwa internal fraud merupakan risiko tak terhindarkan bagi perusahaan manapun.
"Kecurangan oleh oknum internal yang tidak bertanggung jawab lumrah terjadi dari waktu ke waktu, baik di bisnis online maupun offline, bahkan di industri-industri yang regulasinya secara ketat," kata dia melalui keterangan resminya, Kamis (30/8).
"Untuk kasus Tokopedia, analoginya ada toko offline sedang menggelar program diskon. Dari satu juta produk yang didiskon, 49 buah dibeli oleh orang dalam dengan cara yang tidak benar. Nah perusahaan tersebut lalu mengambil tindakan tegas," tambah Untung.
Untung mengakui bahwa sikap perusahaan terhadap internal fraud memang berbeda-beda. Ada yang mungkin memilih diam, ada juga yang mengambil tindakan tegas seperti yang dilakukan oleh Tokopedia.
"Pastinya ini pilihan yang sulit, apalagi sebenarnya dari jumlah barangnya kecil sekali. Tokopedia bisa saja memilih diam supaya tidak menimbulkan pemberitaan. Ini justru membuktikan komitmen mereka untuk melindungi kepentingan konsumen, sekaligus menjaga kepercayaan dari masyarakat," ujarnya.
Menurut Untung, ini bukan pertama kalinya kasus fraud di startup menarik perhatian publik. Sebelumnya, masyarakat sempat heboh dengan pemberitaan mengenai Grab yang melaporkan karyawan yang melakukan internal fraud hingga Rp 1 miliar, penangkapan order fiktif driver GO-JEK, atau kasus pesanan IPhone di Lazada yang ditukar dengan sabun.
"Lewat teknologi, justru masalah-masalah tersebut bisa lebih mudah terungkap dan dikelola dengan baik. Yang juga penting, harusnya kejadian ini memberikan efek jera bagi oknum tidak bertanggung jawab, bukan malah perusahaan yang terkait. Jangan sampai ketika nanti ada kejadian serupa, pelaku startup jadi malah enggan melaporkan," katanya.
Dalam akun instagram-nya, CEO Tokopedia William Tanuwijaya menjelaskan pentingnya integritas bagi Tokopedia.
"Memang jumlahnya kecil sekali dibanding puluhan juta produk yang terjual setiap bulannya, namun bagi kami ini bukan persoalan seberapa kecil pelanggaran nya. Untuk pelanggaran sekecil apapun, ini adalah masalah kegagalan integritas dalam menjaga titipan kepercayaan yang diberikan kepada Tokopedia," ungkap William.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
4 Perusahaan Dilaporkan ke Kejagung, Jaksa Agung Ingatkan 6 Debitur LPEI Lain Diduga Fraud Rp3 Triliun Kooperatif
Perusahaan terindikasi fraud itu bergerak di bidang kelapa sawit, batu bara, perkapalan, dan nikel.
Baca SelengkapnyaKebakaran Hebat Gudang Lazada di Cengkareng Diduga Akibat Korsleting
Gudang milik perusahaan e-commerce Lazada mengalami kebakaran hebat.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR: Selama Proses Migrasi Berlangsung, Harusnya TikTok Hentikan Proses Jualan
Kemendag memberi batas tiga bulan kepada Tiktok untuk memindahkan fitur e-commerce miliknya ke Tokopedia, setelah diakuisisi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Daftar 4 Perusahaan Debitur LPEI Diduga Lakukan Korupsi, Ada Perusahaan Sawit hingga Batubara
Total pinjaman 4 perusahaan ekspor tersebut mencapai Rp2,5 triliun.
Baca SelengkapnyaBerantas Impor Ilegal, Polri Ungkap 21 Perkara dan Musnahkan Barang Bukti Senilai Rp68 Miliar
Sigit menyebut, jika pihaknya telah mengungkap sebanyak 21 perkara atas kasus dugaan impor ilegal.
Baca SelengkapnyaKejagung Didesak Buru Tersangka Lain Kasus Korupsi Transaksi Emas Antam
Upaya hukum harus dimaksimalkan agar kerugian negara yang hilang bisa dikembalikan.
Baca SelengkapnyaKesal Ditagih Uang yang Dicuri, Seorang Pemuda Bunuh Rekan Bisnis
Riski kerap mengambil diam-diam uang dari kas kios pulsa hingga totalnya mencapai Rp80 juta.
Baca SelengkapnyaKejagung Tetapkan Lima Tersangka Dugaan Korupsi Tata Niaga Komoditas Timah
Kelima tersangka tersebut terdiri atas tiga orang pihak swasta dan dua orang mantan direktur di PT Timah Tbk
Baca SelengkapnyaDipanggil Terkait Kasus Korupsi Eks Mentan SYL, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Tak Penuhi Panggilan KPK
Arief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.
Baca Selengkapnya