Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ketimbang Janji Manis, LG Indonesia Beri Bukti Manis Hemat Listrik Produk AC

Ketimbang Janji Manis, LG Indonesia Beri Bukti Manis Hemat Listrik Produk AC Hasil riset hemat listrik produk AC LG dari EPES-UI. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Bapak Mulyadi sedang jengkel belakangan ini. Produk pendingin ruangan (AC) di rumahnya di kawasan Serpong, Tangerang, sering ngadat. Akibatnya, udara di dalam rumahnya cenderung panas sehingga tidak nyaman.

"Apalagi saat di dalam kamar, udaranya makin panas sehingga kami tidak bisa beristirahat," ujar Mulyadi, bapak tiga anak, kesal.

Tak ingin larut dengan kejengkelan, Mulyadi lebih suka membeli AC baru ketimbang memperbaikinya. Rupanya rasa jengkelnya sudah tingkat dewa terhadap produk AC asal Negeri Tirai Bambu ini tak bisa diperbaiki lagi. Belum konsumsi daya listriknya boros, tak sesuai dengan label "hemat listrik" dalam kemasannya.

Tinggal di negara tropis seperti Indonesia, udara panas memang merupakan hal biasa. Namun, saat musim panas tiba, udara panas terutama saat berada di dalam rumah, bisa menjadi masalah. Sebab kondisi menjadi tidak nyaman karena suhu ruangan tinggi.

Udara dingin yang keluar dari AC membuat suhu ruangan lebih rendah sehingga tidak panas dan nyaman di tubuh. Tak heran penjualan AC di Indonesia besar. Merujuk data Direktorat Konservasi Energi Kementerian Eenergi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pasar AC di Indonesia per tahun mencapai 2,5 juta unit. Dan diperkirkan akan terus meningkat seiring membaiknya ekonomi.

Produk AC Inverter dan LG

Merujuk data GfK, dari total pasar AC di Indonesia, kontribusi produk AC teknologi inverter baru 6 persen pada 2016. Kecil memang, tapi trennya terus bertumbuh. Buktinya, pada 2017, pangsa pasar AC inverter naik mencapai 11 persen dan diperkirakan lebih dari 20 persen pada 2018.

Inverter merupakan teknologi terkini yang disematkan pada beragam produk elektronik rumah tangga seperti, kulkas, mesin cuci, AC, dan sebagainya. Berkat teknologi inverter, label 'boros listrik' yang tersemat di produk elektronik seperti AC, perlahan tapi pasti bisa hilang. Sebab konsumsi daya listriknya cenderung rendah akibat inverter, sehingga lebih hemat listrik.

Salah satu pemain global yang merintis penggunaan teknologi inverter di produk elektroniknya adalah LG Electronics. Bahkan perusahaan raksasa teknologi asal Korea ini konsisten mengadopsi teknologi inverter ini di seluruh model produknya, termasuk di pasar Indonesia.

Konsistensi ini berbuah manis. LG Indonesia mendominasi perangkat berteknologi inverter di dua model produk, yaitu mesin cuci dan kulkas. Masing-masing memiliki pangsa pasar 43 persen dan 56 persen. Bahkan untuk produk AC, pangsa pasar LG kian dominan dengan 63 persen, menurut riset pasar GfK di semester pertama 2018.

Melanjutkan kisah sukses produk inverternya, terutama AC, LG Indonesia terus bergerak.

Baru-baru ini, PT LG Electronics Indonesia mengantongi uji hemat listrik dari lembaga Electric Power and Energy Studies (EPES) Universitas Indonesia (UI) untuk produk AC single commercial tipe floor standing dan ceiling cassette. Kedua model AC itu menyasar pasar hunian besar, small office home office (SOHO), dan gudang karena menawarkan kapasitas pendinginan besar: 4-5 PK.

Hasil uji hemat itu menyatakan bahwa kedua kategori produk LG mampu menghemat listrik dari 50 persen hingga 62 persen. Uji hemat ini bukan main-main. Bukan sekadar gimmick marketing. Namun, bentuk tanggung jawab langsung pabrikan terhadap produknya, teknologi yang digunakan, dan benefit yang ditawarkan kepada konsumen.

“Bersanding dengan pengujian internal, langkah ini merupakan bagian upaya kami dalam memperkuat tingkat kepercayaan masyarakat terhadap manfaat AC berteknologi inverter pada hematnya tagihan listrik,” ujar Seungmin Park, Presiden Direktur LG Electronics Indonesia, beberapa waktu lalu.

Dia melanjutkan, hal ini sesuai dengan dukungan LG terkait program pemerintah Indonesia pada kampanye hemat listrik.

hasil riset hemat listrik produk ac lg dari epes ui

Hasil riset hemat listrik produk AC LG dari EPES-UI ©2018 Merdeka.com

Maka tak heran, bila pabrikan asal Korea itu menyematkan nama EPES di kemasan produk AC-nya. Di tengah tren gaya hidup masyarakat yang ramah lingkungan, produk AC yang hemat energi tentu merupakan upaya konkret nan strategis. Apalagi ada prediksi tarif dasar listrik di Indonesia cenderung naik hingga 2020.

Lembaga internasional The Institute for Energy Economics and Financial Analysis (IEEFA) menyebutkan, PT PLN (Persero) kemungkinan mengerek tarif dasar listrik sekitar 10-25 persen pada 2020. Dalam kajian bertajuk "PLN's Coal IPP Funding Gap Suggests Tariffs Must Rise in 2020" yang dirilis medio Mei lalu, IEFFA memperkirakan beban biaya operasi PLN bisa meningkat dari Rp 275,47 triliun menjadi Rp 447,77 triliun pada 2021.

Demi menutup kenaikan beban itu, dinilai pemerintah perlu mengerek subsidi listrik hingga 2021. IEEFA memperkirakan subsidi listrik pada 2021 membengkak dari Rp 50,6 triliun menjadi Rp 133,7 triliun. Jumlah tersebut sulit dipenuhi jika hanya mengandalkan APBN.

Bagaimana uji hemat itu dilakukan?

Menurut LG Indonesia, proses pengujian AC oleh Electric Power and Energy Study (EPES) di Universitas Indonesia (UI) dilakukan selama dua bulan. Melibatkan dua model Single Commercial AC LG; tipe ceiling cassette dan floor standing, masing-masing memiliki kuat pendinginan 4 PK dan 5 PK.

Dua pengaturan suhu pun ditetapkan, yakni 18 derajat celcius dan 24 derajat. Keduanya dianggap mewakili dua kutub temperatur yang biasa dimanfaatkan masyarakat saat memakai AC.

Demi menambah kejelian dalam hasil, periset EPES-UI membagi tiap kondisi temperatur tersebut dalam tiga beban pendinginan. Supaya makin mendekati gambaran penggunaan nyata dengan perubahan kondisi suhu lingkungan sekitar sepanjang hari.

1. Pengukuran beban pendinginan 20 persen mewakili suhu sekitar cenderung sejuk seperti di malam hari.

2. Beban pendinginan 50 persen saat cuaca normal cenderung panas.

3. Kondisi beban pendinginan 100 persen yang mewakili saat AC bekerja pada cuaca terik.

“Dari berbagai pengujian inilah, kami mendapatkan hasil Single Commercial AC LG dengan kompresor inverter mampu menekan penggunaan listrik secara signifikan dibanding produk sejenis tanpa teknologi inverter,” ujar Iwa Garniwa, Kepala EPES-UI, dalam keterangan resminya pada Agustus lalu.

Hasil lengkapnya, produk Single Commercial AC LG tipe floor standing memiliki tingkat penghematan listrik hingga 62 persen. Sementara tipe ceiling cassette penghematan listriknya hingga 50 persen.

Upaya pengujian dari lembaga bereputasi seperti EPES-UI merupakan upaya LG untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap teknologi inverter pada AC.

Ya, upaya ini patut diapresiasi sebagai upaya serius merealisasikan janji manis kepada konsumen, di tengah masih maraknya klaim sepihak pabrikan lewat label manis "hemat energi" dalam kemasan produknya!

(mdk/sya)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cegah Polusi Udara, Heru Gelontorkan Rp7 Miliar untuk Motor Listrik Dishub DKI

Cegah Polusi Udara, Heru Gelontorkan Rp7 Miliar untuk Motor Listrik Dishub DKI

Kendaraan motor listrik untuk menekan buruknya kualitas udara Jakarta.

Baca Selengkapnya
Apa Saja Jenis AC? Ketahui Perbedaan Setiap Jenisnya yang Jarang Diketahui

Apa Saja Jenis AC? Ketahui Perbedaan Setiap Jenisnya yang Jarang Diketahui

Berikut informasi terkait jenis AC dan perbedaannya di setiap jenisnya.

Baca Selengkapnya
LSI Denny JA: Pertama Kali Sejak Pileg 2014, Elektabilitas Gerindra Lampaui PDIP

LSI Denny JA: Pertama Kali Sejak Pileg 2014, Elektabilitas Gerindra Lampaui PDIP

Dalam hasil survei terbaru ini, elektabilitas Gerindra mencapai 19,5 persen. Sedangkan, PDIP meraih angka 19,3 persen.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gebrakan MG Indonesia 2024:  Punya Bos Baru dan Lokalisasi Model Mobil Listrik

Gebrakan MG Indonesia 2024: Punya Bos Baru dan Lokalisasi Model Mobil Listrik

MG Motor Indonesia mengawali 2024 dengan berani: punya bos baru dan dua mobil listriknya dirakit lokal.

Baca Selengkapnya
Mobil Listrik Terlaris di Indonesia 2023, Ada Pemain Baru Mentas

Mobil Listrik Terlaris di Indonesia 2023, Ada Pemain Baru Mentas

Penjualan mobil listrik berbasis baterai di Indonesia terus bertumbuh, sejak insentif PPN dari pemerintah bagi BEV yang dirakit lokal.

Baca Selengkapnya
Dapat Perintah dari Luhut, Konversi LPG ke Kompor Induksi Listrik Kembali Dilanjutkan Tahun Ini

Dapat Perintah dari Luhut, Konversi LPG ke Kompor Induksi Listrik Kembali Dilanjutkan Tahun Ini

Dapat Perintah dari Luhut, Konversi LPG ke Kompor Induksi Listrik Kembali Dilanjutkan Tahun Ini

Baca Selengkapnya
Canggih! Mahasiswa UGM Ciptakan Motor Listrik Hemat Energi, Begini Penampakannya

Canggih! Mahasiswa UGM Ciptakan Motor Listrik Hemat Energi, Begini Penampakannya

Motor listrik ini dapat mengeluarkan output daya maksimal yang lebih bertenaga

Baca Selengkapnya
LG perkenalkan Dua TV Terbaru Berbasis AI, Ini Keunggulannya

LG perkenalkan Dua TV Terbaru Berbasis AI, Ini Keunggulannya

Dilengkapi dengan kinerja AI Processor yang diklaim punya tenaga empat kali lebih cepat.

Baca Selengkapnya
Gandeng Komunitas Motor Tua, Kasatlantas Polres Rokan Hulu Sampaikan Pesan Damai Pemilu 2024

Gandeng Komunitas Motor Tua, Kasatlantas Polres Rokan Hulu Sampaikan Pesan Damai Pemilu 2024

Kasat Lantas Polres Rokan Hulu, AKP Tatit Rizkyan mengatakan, kegiatan Cooling System melibatkan pelbagai elemen masyarakat.

Baca Selengkapnya