Ketika Apple ingkar janji soal baterai
Merdeka.com - Apple beberapa hari yang lalu mengeluarkan surat permintaan maaf resmi tentang skandal baterai yang memperlambat kinerja iPhone lawas. Anda bisa menyimak informasinya di tautan ini .
Jika dibuat dalam sebuah ringkasan, kasus yang dikenal sebagai BatteryGate ini berupa perlambatan iPhone lawas ketika mendapat pembaruan iOS baru, dikarenakan Apple menganggap kinerja baterai lawas, secara kimiawi, tak mampu menyokong perangkat dalam performa maksimal. Jika dipaksa, hal ini akan berujung pada matinya perangkat secara random. Karena ini Apple membuat iPhone lawas dengan baterai lawas pula, menjadi lebih lambat.
Namun jika kita kembali ke tahun 2007 di mana Apple merilis iPhone pertama, baterai merupakan salah satu komitmen utama Apple. hal ini terlihat dari sebuah wawancara MacWorld kepada Wakil Presiden bidang Pemasaran Apple, Greg Joswiak.
"Sebagian besar pengguna iPhone akan menyadari, sebagaimana kebanyakan pengguna iPod menyadari, bahwa mereka tak akan pernah butuh untuk mengganti baterai mereka."
Pernyataan tersebut muncul dari Joswiak untuk membela keputusan Apple yang mendesain iPhone tanpa baterai yang mudah dilepas, seperti kebanyakan smartphone pada umumnya saat itu.
Meski sebenarnya Joswiak tak pernah mengklaim bahwa baterai iPhone bisa bertahan selamanya, yang mana hal tersebut tak akan terjadi di baterai apapun, namun Joswiak seakan menebar janji dari pada pengguna Apple untuk percaya pada Apple soal kinerja baterai.
Dengan pembaruan perangkat lunak Apple iOS 10.2.1 yang mulai menghubungkan kinerja baterai dan kinerja perangkat, semakin nyata bahwa sebenarnya iPhone, tak seperti pernyataan Joswiak lebih dari 11 tahun lalu, harus mengganti baterai mereka untuk berfungsi secara optimal.
Apple sendiri mulai menawarkan pergantian baterai resmi untuk iPhone 6 atau yang lebih baru dengan harga diskon yang jika dikurskan harganya hampir 700 ribu Rupiah. Selain itu, Apple juga berjanji untuk membuat pembaruan yang berisi aplikasi atau notifikasi yang menginformasikan pengguna tentang kesehatan jangka panjang baterai pada perangkat mereka.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengapa Apple memutuskan hal itu jika mereka benar-benar menghentikan pengembangan iPhone layar lipat?
Baca SelengkapnyaIni lokasi Apple berikan diskon besar-besaran gadget besutannya.
Baca SelengkapnyaSeorang anak hendak berniat membayar tagihan pembelian iPhone Rp 50 ribu di minimarket.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketika baru pertama kali dijual di Indonesia, harga iPhone 11 64 GB adalah Rp12.999.000,00.
Baca SelengkapnyaDikutip dari laman CIRP – Apple Report dan GizChina, Kamis (7/3), banyak pemilik Android yang membeli iPhone yang bukan keluaran terbaru.
Baca SelengkapnyaTren yang sedang berkembang daripada beli iPhone baru mending bekas.
Baca SelengkapnyaMereka menawarkan pengadaan 36 unit Iphone 14 Pro Max kepada korban yang berprofesi sebagai pengusaha.
Baca SelengkapnyaHeboh pedagang soto pakai Vision Pro saat berjualan di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaTertinggal di pasar smartphone layar lipat membuat Apple gusar. Kini mereka sedang berupaya keras merancangnya.
Baca Selengkapnya