Kebebasan internet akan hilang di tahun 2025
Merdeka.com - Bagi sebagian orang, internet telah menjadi hidup mereka sendiri. Kebebasan berpendapat dan berkarya menjadi alasan kuat mengapa internet menjadi sarana paling terjamin untuk menuangkan isi pikiran. Tetapi oleh para ahli, hal ini diperkirakan akan segera berakhir.
Menurut laporan penelitian oleh Pew Research Center, Kamis kemarin, ratusan ahli teknologi internet memprediksi internet tidak akan menjadi media berbagi informasi yang bebas di tahun 2025.
Dari 1400 ahli komputer yang diwawancara oleh Pew, sebanyak 35 persen di antaranya mengungkapkan jika pada tahun 2025, internet akan menemui banyak rintangan dari berbagai pihak sehingga kekebasannya akan semakin memudar.
Pada tahun 2025, internet diprediksi akan digunakan oleh hampir setiap orang yang ada di muka bumi. Saat itu, netralitas internet akan dinodai oleh aksi-aksi pengawasan ketat dan campur tangan pemerintah. Mengingat saat ini saja banyak pemerintah dunia yang mulai membatasi negaranya dengan sistem internet global.
Banyak negara-negara yang kemungkinan besar akan menerapkan sistem sensor besar-besara, hingga memblokade akses internet bagi para warganya seperti yang telah dilakukan oleh Mesir, Pakistan, dan Turki, USA Today (03/07). Belum lagi kebijakan kontroversial China yang mulai membangun "Great Firewall" yang bisa menyaring informasi yang tidak diinginkan agar tidak bisa diakses oleh warganya.
Demikian halnya dengan para perusahaan berbasis internet yang diprediksi menggunakan internet hanya sebagai lahan untuk mendapat keuntungan. Bisa jadi, ketika akan memberikan informasi terbaru, perusahaan-perusahaan itu menjualnya ke pada 'pemesan' dengan harga tertinggi saja. Sehingga informasi hanya bisa dinikmati oleh kalangan terbatas.
Lebih jauh, perusahaan-perusahaan yang memiliki domain besar di internet bisa menjual hak cipta produk-produknya untuk dijadikan milik perseorangan. Alhasil, banyak hal yang sekarang bisa kita dapatkan secara gratis di internet, menjadi berbayar dalam sebelas tahun ke depan.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada Indonesia, Ini Daftar Negara yang Rakyatnya Paling Banyak Tak Dapat Akses Internet
Berikut adalah laporan dari We Are Social yang memotret kondisi internet di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaMenjaga Privasi di Internet, Makin Jadi Tuntutan
Menjadi penting bagi masyarakat yang ingin menjaga privasinya.
Baca SelengkapnyaDemi Perluas Pasar, Perusahaan Internet ini Terapkan Sertifikasi ISO
Ini dilakukan demi memastikan perbaikan kualitas layanan dan keberlanjutan perusahaaan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BAKTI Bakal Kerahkan Satelit Internet ke 80 Ribu Lokasi TPS di Wilayah 3T
BAKTI Kementerian Kominfo menerima usulan sekitar 80.000 titik penyediaan akses internet dari KPU.
Baca SelengkapnyaPrabowo Bilang Pilih Internet Otaknya Lambat, Begini Reaksi Ganjar
Ganjar menilai, tak mungkin seseorang memilih internet otaknya lambat.
Baca SelengkapnyaPengguna Internet di Indonesia 2024 Mencapai 221 Juta
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survey internet Indonesia 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo Sebut Orang Pilih Internet Gratis Otaknya Lamban, TPN Ganjar-Mahfud Balas Begini
Prabowo Subianto mengaku heran dengan pernyataan bahwa program internet cepat lebih penting dari pada program makan siang gratis.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Pengguna Internet Indonesia Ternyata Dikuasai Orang-orang Ini
Siapa mereka? Berikut orang-orang yang menguasai internet Indonesia.
Baca SelengkapnyaGara-gara Ada Ancaman Nuklir Teknologi Internet Muncul, Begini Kisahnya
Kemunculan internet tak bisa dilepaskan dari keberadaan ancaman nuklir dan perang.
Baca Selengkapnya