Kata Pengamat soal Pembobolan Rekening Bank Milik Ilham Bintang
Merdeka.com - Pelaku pembobolan rekening bank milik Wartawan Senior Ilham Bintang diyakini memanfaatkan nomor ponsel yang sudah diambil alih dengan melakukan pergantian SIM card di kantor resmi Indosat Ooredoo.
Secara teknis, sederhananya adalah pelaku memegang nomor Indosat Ooredoo korban, lalu menguras rekening korban memanfaatkan OTP (one time password) yang dikirimkan pihak bank. Kemungkinan besar lewat internet banking.
Masalahnya adalah dari mana pelaku mendapatkan berbagai data korban, dalam hal ini Ilham Bintang?
"Kemungkinan paling besar adalah data nasabah perbankan yang bocor. Soal datanya bisa didapat dari mana, ada banyak kemungkinan, ada jaringan yang memang mengumpulkan dan memperjualbelikan data nasabah," kata Pakar Keamanan Siber Pratama Pershada dilaporkan dari Liputan6.com.
Ia menjelaskan bahwa di data nasabah itu lengkap, nomor rekening sampai nomor yang dipakai untuk membantu proses internet banking.
Pelaku tahu benar nomor rekening korban (Ilham Bintang) dan nomor telepon yang dipakai untuk proses internet banking.
Menurut Pratama, pelaku melakukan dua tahap. Pertama mengambil alih nomor korban. Pelaku datang ke kantor Indosat dan meminta pergantian SIM card.
"Kedua, setelah pelaku berhasil mendapatkan sim card korban dengan 'bantuan' provider, maka pelaku bisa melakukan proses pengambilan uang," ujar Pratama.
Di proses ini, ia melanjutkan, sistem perbankan benar-benar diuji. Umumnya perbankan untuk internet banking memberikan token khusus untuk OTP. Namun masih banyak juga yang menggunakan SMS untuk proses transaksi.
"Bisa juga para pelaku melakukan pendaftaran SMS dan internet banking bila pemilik rekening belum memiliki fasilitas tersebut. Dengan tools itu pelaku bisa melakukan transfer ke rekening mereka dan menguras rekening korban," ucap pria yang juga dikenal sebagai Chairman CISSReC (Communication & Information System Security Research Center).
Indosat Ooredoo Lalai
Anehnya, Pratama melanjutkan, dalam kasus ini seharusnya pihak Indosat Ooredoo mengecek terlebih dahulu SIM card yang dibawa pelaku, apakah benar atau tidak. Lalu, mereka melakukan pengecekan.
Pengecekan standar yang dilakukan biasanya adalah pemilik nomor diminta untuk menyebutkan lima nomor yang ditelepon.
"Namun untuk ini, sekarang banyak alasan yang bisa dipakai pelaku, salah satunya adalah kini panggilan dilakukan lewat WhatsApp, bukan panggilan seluler GSM," tuturnya.
"Di sinilah pentingnya edukasi pada para pegawai provider. Para pegawai harus mampu mengejar apakah betul itu nomornya sesuai. Minimal pegawai meminta pembawa nomor atau pelaku untuk meunjukkan WhatsApp sesuai nomor yang diminta untuk diganti SIM card-nya," sambung Pratama.
Untuk mencegah hal ini terjadi, Pratama mengimbau agar masyarakat selalu mengecek nomor seluler yang terdaftar di perbankan, apakah masih normal atau tidak.
"Apabila ada kejanggalan seperti tidak aktif, ada kemungkinan SIM card rusak atau nomor sudah diambil alih pihak lain," Pratama memungkaskan.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Iskandar
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Suratul Padli mengatakan bahwa dirinya bersama istri mengetahui adanya pencatutan nama mereka untuk kredit tersebut.
Baca SelengkapnyaAiman menjalani pemeriksaan selama 12 jam sebagai saksi kasus dugaan penyebaran berita bohong.
Baca SelengkapnyaAplikasi mobile banking dari BRI ini memungkinkanmu untuk menonaktifkan kartu debit yang hilang dengan mudah dan cepat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketiga anaknya sudah punya rekening sejak masih TK
Baca SelengkapnyaNilainya berkisar Rp7.500 sampai Rp20.000, tergantung jenis kartu nasabah.
Baca SelengkapnyaSesaat setelah pensiun dini dari bank, orang tuanya sempat khawatir karena dia belum bekerja lagi dan bisnis yang dijalankan belum jelas nasibnya
Baca SelengkapnyaSaat ini, bank pemerintah adalah bank yang paling berpengaruh dalam industri perbankan Indonesia.
Baca SelengkapnyaKisah haru perjalanan istri Kolonel TNI Arm Joko Setiyo dalam mendampingi sangsuami mengarungi bahtera rumah tangga,
Baca SelengkapnyaCak Imin menegaskan aparat penegak hukum harus orang yang bersih dan berintegritas.
Baca Selengkapnya