Kasus BTS 4G Kominfo di Mark Up, Ini Harga Rata-rata Bangun 1 Tower
Merdeka.com - Kasus korupsi BTS 4G Kominfo masih menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Terlebih, Johnny G. Plate yang kala itu menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung.
Kasus ini bermula dari penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) atau tower 4G untuk wilayah Terdepan, Terluar, dan Terdalam (3T) pada anggaran 2020-2021. Nilai proyek yang disiapkan negara sebesar Rp 28,3 triliun.
Proyek tersebut terdiri dari pembangunan BTS di 4.200 desa dan kelurahan pada tahun 2021 serta 3.704 desa dan kelurahan pada tahun 2022. Tujuannya agar desa-desa yang blankspot itu juga bisa merasakan internet 4G. Sayangnya, rencana mulia itu mangkrak gara-gara dikorupsi.
Apalagi menurut Plt. Menkominfo Mahfud MD, dana proyek sebesar Rp 28 triliun diminta dicairkan dulu sebesar Rp 10 triliun. Tetapi, sampai bulan Desember 2021 tidak ada BTS atau tower yang dibangun.
"Baru muncul masalah sejak tahun anggaran 2020 yaitu ketika proyek senilai Rp28 sekian triliun itu dicairkan dulu sebesar Rp10 koma sekian triliun pada tahun 2020-2021 tetapi pada bulan Desember ketika laporan harus disampaikan dan penggunaan dana itu harus dipertanggungjawabkan ternyata sampai Desember tahun 2021 barangnya enggak ada, BTSnya itu tower-towernya itu tidak ada," kata Mahfud.
Berdasarkan hitung-hitungan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), nilai kerugian dari kasus korupsi penyediaan infrastruktur Base Transceiver Station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukungnya mencapai lebih dari Rp8,32 triliun.
Lalu, berapa sebenarnya membangun satu tower BTS di wilayah 3T?
Sekjen Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Zulfadly Syam membeberkan biaya rata-rata per tower BTS secara umum. Menurut dia, untuk membangun 1 tower BTS umumnya di wilayah 3T membutuhkan biaya sekitar Rp 600 juta hingga Rp 1,5 miliar.
Harga rata-rata itu, menurut Zul, sudah termasuk keseluruhan membangun satu tower. Mulai dari, perlengkapan tower seperti besi, tanah, bangun pondasi tower, genset, baterai, dan infrastruktur lain. Tetapi, tidak termasuk termasuk pemancar.
Karena untuk kasus BTS 4G Kominfo ini, antena menjadi tanggung jawab operator seluler. Artinya, biaya pemancar dikeluarkan oleh masing-masing operator. Bukan dari dana pemerintah.
"Biaya rata-rata itu sebetulnya juga bisa membengkak ya. Tapi tidak akan jauh. Tergantung dari lokasinya," ungkap dia kepada Merdeka.com melalui sambungan telepon, Jumat (26/5).
Pembengkakan harga bisa terjadi jika lokasi yang dituju perlu menggunakan transportasi dan perlakuan khusus. Misalnya saja helikopter dan petugas keamanan bila tempat yang akan dibangun berpotensi terjadi kriminalitas.
"Kalau terjadi pembengkakan biaya, maksimal kira-kira di angka Rp 2 miliar," ujar dia.
Dari sisi pengerjaannya juga semestinya tak memakan waktu lama. Umumnya bisa diselesaikan di rentang waktu di bawah 4-6 bulan.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
VIDEO: Janji Manis Anies Bikin Internet Lambat Jadi Ngebut 100 mbps, Gratiskan Kuota 30 GB
Timnas AMIN, Leon menjelaskan akan membagikan kuota 30 gb dengan rata-rata kecepatan 100mbps.
Baca SelengkapnyaFantastis, Segini Biaya yang Dibutuhkan IKN untuk Bangun Perumahan
Agung menjelaskan, dari total biaya pembangunan IKN sebesar Rp467 triliun
Baca SelengkapnyaBAKTI Bakal Kerahkan Satelit Internet ke 80 Ribu Lokasi TPS di Wilayah 3T
BAKTI Kementerian Kominfo menerima usulan sekitar 80.000 titik penyediaan akses internet dari KPU.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tidak Ingin Harga BBM Naik, Jaringan Ojek Pangkalan Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran
Selain itu, mereka juga berharap Prabowo Gibran membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
Baca SelengkapnyaKapan Harga Beras Turun? Begini Penjelasan Pemerintah
Susiwijono mengatakan, masalah utama beras langka dan mahal di ritel modern disebabkan adanya pergeseran masa tanam dan masa panen.
Baca SelengkapnyaCurhat Warga Desa Watuagung Banyumas ke Ganjar Tak Ada Sinyal Internet Gara-Gara Tak Ada Menara BTS
Warga berharap, ketika Ganjar menjadi Presiden di 2024 ini, Desa Watuagung bisa mendapatkan tower BTS, sehingga warga bisa mendapat jaringan sinyal internet.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Melambung Tinggi, Ini Penjelasan Dirut Bulog
Badan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan kenaikan harga beras terjadi akibat defisit di sejumlah sentra produksi.
Baca Selengkapnya10 Negara dengan Harga BBM Termahal di Dunia
Setiap negara memiliki tingkat kemahalan bahan bakarnya. Berikut adalah daftar 10 negara dengan harga bahan bakar termahal.
Baca SelengkapnyaCak Imin Luruskan Janji BBM Gratis: Kita Beri Harga Khusus untuk Orang Paling Miskin
Cak Imin meluruskan janji akan menggratiskan bahan bakar minyak (BBM).
Baca Selengkapnya