Kaspersky Ungkap Celah Berbahaya Fitur Group Video Call WhatsApp
Merdeka.com - Kaspersky baru saja mengungkap risiko keamanan yang mungkin terjadi dengan kehadiran fitur joining call di fitur group video call WhatsApp. Seperti diketahui, WhatsApp mengumumkan kehadiran kemampuan baru untuk fitur group video call.
Dengan kemampuan ini, seseorang dapat bergabung dalam panggilan video grup yang tengah berlangsung, meski dia melewatkannya. Jadi, panggilan video grup tidak perlu diulang jika ada seseorang yang ingin bergabung dalam percakapan tersebut.
Menurut Lead Security Researcher Kaspkersky, Victor Chebyshev, WhatsApp sendiri bukan aplikasi pertama yang memiliki kemampuan ini. Sebelumnya, fungsi yang sama juga tersedia di Microsoft Teams.
"Namun dari sudut pandang keamanan, kemampuan bergabung dengan panggilan yang sedang berlangsung dapat meningkatkan risiko penyadapan (eavesdropping)," tutur Victor dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (26/7).
Victor menuturkan, hal ini dapat terjadi jika memang para penyerang berada di grup WhatsApp yang sama dengan para korbannya, sehingga tidak sulit bagi mereka untuk dapat terhubung dengan panggilan yang sedang berlangsung.
Para penyerang harus perlu menunggu sebagian besar peserta bergabung dan kemudian berharap mereka dapat berpartisipasi tanpa diketahui. Penyerang juga tidak perlu duduk terlalu lama menunggu panggilan dimulai, karena mereka dapat terhubung kapan saja.
Kendati demikian, anggota grup terutama admin dapat melacak partisipan dan memastikan orang luar tidak bergabung. Selain itu, WhatsApp juga menjamin privasi pertukaran atau dalam grup lewat penggunaan enkripsi end-to-end.
"Dengan demikian, baik aplikasi itu sendiri, maupun orang-orang yang mencoba meluncurkan serangan man-in-the-middle, tidak akan dapat mencegat korespondensi atau panggilan grup, termasuk panggilan grup," ujar Victor melanjutkan.
Victor pun mengatakan hingga sekarang, sebagian besar software berbahaya masih fokus pada penyadapan pesan WhatsApp dan dialog online yang diarsipkan. Kaspersky belum menemukan kasus terkait penyadapan panggilan apa pun, terutama panggilan grup.
Hanya ia mengatakan apabila sebuah perangkat terinfeksi, kemungkinan besar Trojan akan memiliki kemampuan merekam mikrofon dan kamera pada perangkat, sehingga memungkinkan penyerang untuk menguping percakapan apa pun.
"Terlepas dari saluran komunikasi yang digunakan, baik itu instant messenger atau menelepon secara reguler di ponsel," tutur Victor menutup pernyataannya.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Agustinus Mario Damar
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daftar HP yang Tak Lagi Bisa Pakai WA di 2024
Berikut adalah daftar smartphone yang tidak dapat mengakses WhatsApp pada tahun 2024.
Baca Selengkapnya240 Nama Grup Kocak untuk WhatsApp, Bisa Jadi Pilihan
Nama grup kocak WhatsApp biasa dipilih agar mudah diingat oleh para penggunanya.
Baca SelengkapnyaHanya Perlu Goyangkan HP, Pengguna WA Bisa Kirim File
WhatsApp (WA) sedang mengembangkan fitur ini. Fitur barunya ini disebut menyederhanakan pengiriman file antarpengguna.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tak Bisa Pulang Kampung saat Lebaran, Pria Ini Bawa Orang Tuanya ke Tempat Perantauan
Rupanya alih-alih hanya video call karena gagal mudik, Nambunan memilih membawa orang tuanya ke perantauan.
Baca SelengkapnyaSempat Down, Instagram dan Facebook Kini Telah Pulih
Pengguna mengeluhkan tidak bisa mengakses Instagram untuk beberapa waktu.
Baca Selengkapnya5 Fungsi VPN di Android, Ketahui Risiko & Cara Memasangnya dengan Benar
Berikut fungsi-fungsi VPN di Android sekaligus risiko dan cara memasangnya dengan benar.
Baca Selengkapnya6 Aplikasi Online Travel ini Terancam Diblokir Kominfo, Ini Penyebabnya
Mereka tak merespons surat peringatan yang dilayangkan Kominfo kepadanya.
Baca SelengkapnyaCara Menyembunyikan Status Online di WA agar Tak Diganggu, Berikut Langkah Mudahnya
Berikut langkah-langkah mudah untuk menyembunyikan stasus online di WhatsApp (WA).
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaSEMENIT PAHAM: Elektabilitas 3 Cawapres Terbaru, Siapa Bikin Untung dan Buntung Capresnya?
Mahfud MD, Gibran Rakabuming dan Muhaimin Iskandar. Kira-kira, siapa ya yang paling tinggi menambah elektabilitas capresnya?
Baca Selengkapnya