Merdeka.com - Selama 421 bulan berturut, Bumi makin lama makin hangat. Hal ini pun berlanjut di awal tahun ini.

Pasalnya, melansir Mashable, Januari 2020 secara resmi jadi bulan Januari terpanas sepanjang sejarah, menurut Copernicus Climate Change Service besutan Uni Eropa.

Januari 2020 jadi Januari terpanas melewati rekor sebelumnya yang dipegang bulan Januari 2016. Perbedaannya tipis, hanya 0,03 derajat Celcius.

Memang angkanya kenaikannya kecil, namun ini adalah tren pemanasan jangka panjang yang hampir tidak mungkin turun. 2019 sendiri, secara keseluruhan, adalah tahun terpanas kedua sepanjang catatan sejarah.

Eropa sendiri punya temperatur yang sangat hangat. Secara rata-rata, benua biru ini naik 3,1 derajat Celcius dan memecahkan rekor kenaikan temperatur.

Di beberapa wilayah, kenaikan temparatur tercatat hingga 6 derajat Celcius.

Salah satunya di Oslo, Norwegia, di mana dilaporkan bahwa bulan Januari tak lagi ditemui salju. Hal ini adalah yang pertamakali dalam sejarah.

Hal ini dikarenakan variasi iklim alami membuat udara dingin hanya terbatas di Kutub Utara. Tentu saja, meroketnya karbon dioksida di atmosfer adalah penyebab utama hal ini terjadi.

Secara keseluruhan, Bumi telah menghangat satu derajat Celcius sejak tahun 1880an. Memang terasa tidak besar, namun dampak sudah terlihat. Jika emisi karbon meningkat pula, kenaikan suhu ini tidak akan dalam hitungan 100 tahunan lagi.