Ini pemenang tender Palapa Ring paket timur
Merdeka.com - Akhirnya pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengumumkan pemenang tender Palapa Ring untuk paket timur. Dalam Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP) nomor 319/KOMINFO/BP3TI.31.9/PL.02.02/06/2016, menyatakan jika konsorsium Moratelindo – IBS – Smart Telecom menjadi pemenang tender tersebut.
Pengumuman Pemenang tender Palapa Ring ©2016 Merdeka.comTertera dalam BAHP itu, ada dua konsorsium besar yang mengikuti tender Palapa Ring untuk paket Timur ini. Selain konsorsium Moratelindo – IBS – Smart Telecom, ada konsorsium XL – Indosat – Alita.
Namun sayangnya, konsorsium XL – Indosat – Alita dinyatakan didiskualifikasi dari sisi administrasi. Ketika dikonfirmasi lebih lanjut penyebab konsorsium XL – Indosat – Alita dinyatakan didiskualifikasi dari sisi administrasi, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemkominfo, Ismail Cawidu, tak mengungkapkan alasannya.
Hanya saja dia mengatakan jika tidak ada yang menyanggah keputusan dari Panitia Pengadaan Badan Usaha Pelaksana proyek tersebut, maka penetapan pemenang akan dipercepat.
"Karena tidak ada perusahaan yang sanggah pemenang tersebut, maka kemungkinan penetapan pemenang yang seharusnya tanggal 25 Juli 2016, mungkin akan dimajukan. Tetapi kami masih menunggu arahan Pak Menkominfo," jelasnya kepada Merdeka.com melalui pesan singkat, Rabu (20/07).
Konsorsium yang dinyatakan sebagai pemenang tender akan melaksanakan proyek dengan skema kerja sama pemerintah dengan Badan usaha selama 15 tahun. Secara teknis, proyek Palapa Ring ini dibagi menjadi tiga paket, yakni paket barat, tengah, dan timur. Paket barat dimenangkan oleh Konsorsium Mora Telematika dan Ketrosden Triasmitra. Sementara itu, paket tengah dimenangkan oleh Konsorsium Pandawa Lima yakni PT LEN, PT Teknologi Riset Global Investama, PT Sufia Technologies, PT Bina Nusantara Perkasa, dan PT Multi Kontrol Nusantara.
Proyek Palapa Ring ini merupakan proyek besar pembangunan jaringan utama di seluruh wilayah Indonesia untuk bisa terkoneksi dengan internet sekaligus target Rencana Pita Lebar Indonesia 2014 hingga 2019. Nantinya, masyarakat pedesaan bisa menikmati internet dengan kecepatan 10 Mbps dan 20 Mbps bagi masyarakat perkotaan.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puji Jokowi, AHY: Partai Demokrat Siap Lanjutkan Program Pemerintah
AHY menjelaskan, berbagai program yang digagas oleh Presiden Joko Widodo hingga saat ini seperti pembangunan infrastruktur, akan tetap dilanjutkan.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Transportasi Pemasok Material Infrastruktur Tambah Armada, Dukung Pembangunan IKN Nusantara
Sejumlah unit armada telah didistribusikan ke Kalimantan Timur, untuk mendukung pembangunan proyek IKN yang menjadi fokus utama pemerintah saat ini.
Baca SelengkapnyaDapat Proyek di IKN Nusantara, Realisasi Kontrak PT PP Tembus Rp3,5 Triliun di Januari 2024
Realisasi ini meningkat sebesar 99,96 persen (yoy) dibandingkan dengan realisasi Januari tahun sebelumnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Potret Pasar Induk Among Tani Kota Batu, Pasar Terbesar di Indonesia Punya Pengolahan Air Limbah Ramah Lingkungan
Bangunan tiga lantai ini dibangun di tanah seluas 3,4 hektare
Baca SelengkapnyaPerusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen
Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaRugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan
Kejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.
Baca SelengkapnyaIndonesia Janji Penuhi Kewajiban Pembayaran Pengembangan Pesawat Tempur dengan Korea Selatan
Nilai dari proyek pengembangan ini sekitar Rp100 triliun.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur Kaltim Temani Mendagri Kunjungi IKN
Kunjungan ini untuk melihat sejumlah proyek infrastruktur fisik di Ibu Kota Nusantara.
Baca SelengkapnyaButuh Waktu 40 Tahun Bangun Tanggul Laut di Pantura Jawa, Menhan Prabowo Ikut Turun Tangan
Proyek tersebut butuh waktu tidak sebentar hingga dana jumbo senilai USD60 miliar, atau setara Rp934,5 triliun.
Baca Selengkapnya