Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini dia 5 fakta keliru soal TV plasma

Ini dia 5 fakta keliru soal TV plasma 5 fakta plasma TV. ©2014 Ubergizmo & Deviantart

Merdeka.com - Musim piala dunia sedang hangat-hangatnya. Banyak diadakan acara nonton bareng menggunakan berbagai media tayang, TV plasma contohnya.

TV plasma yang mayoritas berukuran 30 inci (sekitar 76 cm) ke atas memang dianggap mampu menampilkan gambar kualitas high definition dalam layar lebar dengan tingkat kecerahan yang baik, setara dengan TV yang menggunakan layar LCD.

Menariknya, ada banyak orang yang mengasosiasikan penggunaan TV plasma dengan derajat tinggi maupun kekayaan yang melimpah. Tetapi tidak sedikit pula yang menghubungkan TV plasma dengan berbagai kabar miring. Kabar-kabar yang tersebar juga tergolong salah kaprah dan menyesatkan para calon pembeli yang akan menggunakan perangkat hiburan berbasis gas tersebut.

Berikut adalah 5 fakta yang salah terkait dengan penggunaan TV plasma yang sering menimpa calon pembeli.

TV plasma kalah awet dengan LCD TV

Pada awal kemunculannya, TV plasma memang sempat membuat konsumen khawatir akibat insiden-insiden terbakarnya komponen layar yang bisa menyebabkan meningkatnya dead piksel serta burn image atau bekas gambar yang tersisa akibat panas berlebihan pada layar. Kedua hal tersebut dikabarkan sangat jarang terjadi di sektor LCD TV.

Ternyata daya tahan TV plasma tidak seburuk yang digambarkan. Produsen TV plasma kenamaan macam Panasonic diketahui sudah meningkatkan umur dari TV plasma hingga 60.000 jam hampir sama dengan LCD TV yang rata-rata berumur 60.000 hingga 75.000 jam.

Jika Anda memutuskan untuk menonton TV plasma 8 jam sehari, maka TV tersebut bisa bertahan hingga 20 tahun lebih sebelum akhirnya rusak dan harus diganti

TV plasma sebarkan radiasi yang berbahaya

Berbeda dengan LCD TV yang menggunakan sejenis cairan untuk bahan layarnya, TV plasma menggunakan semacam gas bermuatan ion yang disebut plasma.

Berangkat dari fakta itulah terdapat kabar miring yang menyatakan jika TV plasma mampu menyemburkan radiasi berbahaya bagi penonton. Oleh sebab itu, muncul sebuah aturan yang mengharuskan menonton berjarak beberapa meter dari TV.

Semua hal tersebut salah, karena TV plasma hanya mengeluarkan sedikit pancaran radiasi ultraviolet, hanya sekitar satu inci saja dari layar. Coba bandingkan dengan TV konvensional yang masih menggunakan tabung elektron.

Perlu diketahui jika TV tabung lah yang sejatinya mengeluarkan banyak radiasi karena memang sistem kerja TV ini menembakkan radiasi pada tabung untuk mampu memproyeksikan suatu gambar.

TV plasma mahal dan meningkatkan konsumsi listrik

Konsep ini termasuk yang paling salah. Karena harga TV plasma dan LCD TV mengalami tren penurunan beberapa tahun belakangan. Saat ini sudah banyak ditemukan TV plasma dengan harga di kisaran Rp 5 juta rupiah. Bahkan secara umum, sering kali harga dari LCD TV maupun LED TV terlihat lebih mahal dari pada TV plasma.?

Memang benar adanya jika TV plasma cenderung lebih panas dari pada LCD TV, sehingga dianggap lebih boros daya listrik. Tetapi perlu diketahui jika perbedaan konsumsi dayanya tidaklah terlalu besar. Di beberapa kasus, LCD TV dapat menghasilkan lebih banyak panas dari layar ketika menggunakan pengaturan layar manual.

Perawatan TV plasma sangat sulit

Bagai sebagian kalangan orang awam, terdapat suatu mitos yang menyatakan jika TV plasma harus diisi plasma atau gas di layarnya dalam beberapa jangka waktu tertentu. Itu adalah konsep yang tidak masuk akal!

Meskipun sering mengeluarkan panas yang lebih ketimbang TV yang lain, nyatanya tidak ada yang perlu diganti secara berkala pada TV jenis ini. Anggapan tersebut kemungkinan muncul sebagai strategi marketing toko elektronik untuk menambah waktu garansi toko yang bisa menambah pundi-pundi kekayaan mereka.

Di sisi lain, TV plasma memang sedikit lebih sulit untuk di pasang maupun dipindahkan di banding LCD TV, terutama untuk konsumen yang menginginkan TV plasma terpasang di dinding atau tempat dengan ketinggian tertentu. Tetapi kini seiring dengan bertambahnya ukuran LCD TV, masalah yang sama juga menghinggapi pemasangan LCD TV.

Satu hal yang mungkin memang harus diperhatikan adalah perawatan layar TV plasma. Terutama saat membersihkan layar dari TV plasma sebaiknya tidak perlu menekan terlalu keras layar. Hal tersebut dapat meningkatkan resiko pecahnya layar, dan jika layar retak pun, TV plasma sudah tidak dapat digunakan lagi.?

Kualitas gambar TV plasma kalah dibanding LCD TV

Kenyataannya adalah kedua jenis TV tersebut akan memberikan tampilan layar yang sangat tajam dan berwarna di tipe layar datar. Secara umum, TV plasma dapat menghadirkan kombinasi warna yang lebih baik dari pada LCD TV. Bahkan untuk tingkat kecerahan dan kepekatan warna hitam pada background layar.

Di sisi lain LCD TV terkenal lebih unggul dalam hal ketajaman gambar, serta tidak mempunyai potensi 'layar terbakar' seperti pada TV plasma. Untuk saat ini, tingkat kualitas ketajaman TV plasma terutama bila terkena sinar matahari juga meningkat. Karena memang para produsen TV plasma sudah mulai menambahkan teknologi kaca yang lebih mampu menangkal kesan silau bia terkena cahaya matahari.

Oleh karena itu, tidak lah benar jika menganggap LCD TV jauh lebih baik dari pada TV plasma, karena keduanya memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.

(mdk/bbo)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyebab TV Layar Mati Ada Suara, Ketahui Cara Mengatasinya

Penyebab TV Layar Mati Ada Suara, Ketahui Cara Mengatasinya

TV layar mati ada suara bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor.

Baca Selengkapnya
Kelebihan Layar AMOLED dan Kekurangannya, Perlu Diketahui

Kelebihan Layar AMOLED dan Kekurangannya, Perlu Diketahui

Layar AMOLED merupakan teknologi layar yang dapat menghasilkan cahaya sendiri.

Baca Selengkapnya
Penyebab TV Bergaris Vertikal, Ketahui Cara Mengatasinya

Penyebab TV Bergaris Vertikal, Ketahui Cara Mengatasinya

TV bergaris vertikal dapat terjadi karena berbagai macam faktor penyebab.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Lama Tak Muncul di TV, Begini Kondisi Terbaru Pak Tarno yang Dikabarkan Jatuh Sakit

Lama Tak Muncul di TV, Begini Kondisi Terbaru Pak Tarno yang Dikabarkan Jatuh Sakit

Tak banyak yang tahu jika ternyata Pak Tarno jarang muncul di televisi lantaran jatuh sakit.

Baca Selengkapnya
Rangkaian Seri dan Paralel pada Listrik, Ketahui Karakteristik dan Perbedaannya

Rangkaian Seri dan Paralel pada Listrik, Ketahui Karakteristik dan Perbedaannya

Rangkaian seri dan paralel memiliki cara kerja yang berbeda.

Baca Selengkapnya
Fakta Menarik Kacamata Pintar yang Canggih dan Multifungsi

Fakta Menarik Kacamata Pintar yang Canggih dan Multifungsi

Kacamata pintar dapat memiliki berbagai fungsi dan fitur, tergantung pada merek dan modelnya.

Baca Selengkapnya
Fakta Menarik Nia Ramadhani, Akui Pernah Hidup Susah Tapi Tidak Tahu Cara Kupas Salak

Fakta Menarik Nia Ramadhani, Akui Pernah Hidup Susah Tapi Tidak Tahu Cara Kupas Salak

Siapa yang tidak kenal dengan Nia Ramadhani? Selebriti cantik dari Tanah Air ini sering menjadi sorotan publik.

Baca Selengkapnya
Fakta Unik Pohon Pelawan di Bangka Belitung, Batangnya Berwarna Merah dan Penghasil Madu Liar

Fakta Unik Pohon Pelawan di Bangka Belitung, Batangnya Berwarna Merah dan Penghasil Madu Liar

Pohon yang tumbuh di Bangka Belitung ini memiliki ciri khas yang unik serta sebagai penghasil madu liar yang sulit didapat.

Baca Selengkapnya
Dampak Negatif TV pada Perkembangan Anak, Orang Tua Wajib Tahu

Dampak Negatif TV pada Perkembangan Anak, Orang Tua Wajib Tahu

Televisi, sebagai salah satu sumber hiburan, memiliki dampak yang signifikan pada tumbuh kembang anak-anak.

Baca Selengkapnya