Bila Indosat & Tri Merger, Restu Pemerintah Jangan Dilupakan
Merdeka.com - Heru Sutadi mengatakan rencana merger Indosat Ooredoo dengan Tri Indonesia tidak akan bisa lepas dari restu pemerintah. Sebab, meski saham mayoritas Indosat Ooredoo dipegang Ooredoo Asia Pte Ltd sebesar 65 persen, namun pemerintah masih mengantongi saham di Indosat sebesar 14,29 persen per November 2020.
"Keberhasilan kan ditentukan pada deal bisnis antara pihak terkait dan restu pemerintah. Seperti orang menikah ini. Untuk deal bisnis kan sebenarnya hitung-hitungannya jelas. Hanya kadang yang satu minta lebih khususnya dalam hal harga, yang membeli minta kurang atau lebih murah. Biasanya ketemu di tengah. Nah, restu pemerintah yang kadang membuyarkan impian dan rencana," jelas Direktur Executive Indonesia ICT Institute ini kepada Merdeka.com melalui pesan singkat, Selasa (29/12).
Perlu diketahui, Ooredoo telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) secara eksklusif dengan CK Hutchison Holdings Limited (CK Hutchison). MoU ini dilakukan untuk melihat potensi penggabungan bisnis telekomunikasi masing-masing di Indonesia (merger), antara PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) dan PT Hutchison 3 Indonesia (Tri Indonesia). Periode eksklusivitas untuk MoU ini berlaku hingga 30 April 2021.
Dilanjutkan Heru, Dari MoU Indosat Ooredoo dan Hutchison masih belum nampak jelas akan seperti apa. Apakah saham Hutchison di Tri yang akan dilepas, atau saham Qatar Telecom. Apalagi dalam Indosat Ooredoo ada juga saham pemerintah RI.
"Semoga saja dengan adanya UU Cipta Kerja dan PP nya memang mendorong proses konsolidasi. Dan sebenarnya sudah lama upaya konsolidasi ingin dilakukan tapi konsistensi aturan menjadi pertanyaan. Sehingga dengan selesainya UU Cipta Kerja, hal utama menyangkut frekuensi ada kejelasan. Meski memang masih menunggu RPP selesai agar urusan teknis juga kian terang," ungkap Heru.
Menkominfo Dorong
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mendukung dan menyambut baik kabar terkait dua operator seluler Tanah Air yang akan melakukan konsolidasi.
Kedua operator Indonesia yang dikabarkan akan merger adalah Hutchison 3 Indonesia (Tri Indonesia) dan Indosat Ooredoo. Menurut Johnny, konsolidasi operator, dalam hal ini Tri Indonesia dan Indosat Ooredoo merupakan hal yang baik untuk efisiensi dan meningkatkan nilai tambah industri seluler di Tanah Air.
"Untuk efisiensi dan peningkatan nilai tambah pada industri seluler, maka tentu kami menyambut baik langkah konsolidasi yang dilakukan operator seluler secara business to business," kata Johnny.
Apalagi menurut dia, sesuai UU Cipta Kerja sektor Pos, Telekomunikasi, dan Penyiaran, pemerintah memang membuka ruang kerja sama yang lebih baik bagi industri telko dan penyiaran untuk membuat industri lebih efisien dan pada akhirnya menghasilkan nilai ekonomi yang lebih besar.
Bukan hanya itu, menurut Johnny, di masa persiapan 5G deployment di Indonesia, konsolidasi antar perusahaan telekomunikasi sangat diperlukan guna mendukung persiapan investasi 5G.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indosat Buka Suara soal Gangguan Layanan yang Buat Pengguna Marah
SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchinson, Steve Saerang menyampaikan, saat ini, layanan data Indosat sudah kembali normal sepenuhnya.
Baca SelengkapnyaPunya Ratusan Mobil Mewah, Ini Pekerjaan Sultan Ibrahim Iskandar Sebelum Dinobatkan Jadi Raja Malaysia
Bloomberg pernah menulis bahwa Sultan Ibrahim juga memiliki seperempat saham U Mobile, sebuah provider terbesar di Malaysia.
Baca SelengkapnyaIni Aktivitas Pelanggan Indosat saat Libur Akhir Tahun
Tercatat terjadi lonjakan trafik data harian sebesar 8,9 persen dibandingkan rata-rata hari normal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indosat Raih Pendapatan Rp 51,2 Triliun sepanjang 2023
Dua lini bisnis ini menjadi kunci pertumbuhan pendapatan Indosat di 2023.
Baca SelengkapnyaKonglomerat Indonesia Ini Pernah Rasakan Hilang Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Melansir Forbes, orang terkaya Indonesia ini masuk sebagai orang terkaya peringkat enam, se-Asia.
Baca SelengkapnyaTambah Lagi Perusahaan Melantai di Bursa Saham, FOLK Raup Dana Segar Rp57 Miliar dari IPO
Dalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen.
Baca SelengkapnyaPAN Sesalkan Data Pertahanan Diumbar saat Debat: Mungkin Capres Lain Cocok Jadi Gubernur dan Dosen
PAN menilai Indonesia penting memiliki Presiden seperti Prabowo Subianto yang mengerti dan memahami tentang geopolitik, pertahanan dan keamanan.
Baca SelengkapnyaKonglomerat Indonesia Kesulitan Jual Hunian Mewahnya di Singapura
Tidak satu pun dari 16 properti yang dijual mendapat perhatian publik.
Baca SelengkapnyaMasuk Tahun Politik, Pengusaha Korsel Pilih 'Wait and See' Buat Investasi di IKN
Hal ini tidak lepas proses pemilihan presiden-wakil presiden Indonesia pada 14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya