Merdeka.com - Startup education technology (edutech), Gredu, mengincar 200 sekolah baru di kuartal I 2021 sebagai bagian dari rencana strategis pada tahun ini. Saat ini Gredu sudah digunakan sekitar 300 sekolah dan 350 ribu pengguna (guru, orang tua, dan siswa) di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Timur, Aceh, Bengkulu, Bangka Belitung, dan Ambon.

Dengan 200 sekolah baru per kuartal, Gredu menargetkan 70 ribu pengguna baru pada tahun ini dari wilayah Tangerang, Cirebon, Sulawesi Tenggara, dan sebagainya.

Pada awal tahun baru ini, Gredu terus berbenah dengan melakukan pembaruan aplikasi agar semakin aman dan nyaman untuk mendukung sistem pembelajaran daring.

Di masa pandemi Covid-19, digitalisasi sekolah terbukti membantu proses belajar dan mengajar yang lebih efisien, efektif, transparan, dan terukur. Gredu sendiri baru meluncur pada Januari 2020.

“Tahun 2020 menjadi tahun berat bagi dunia pendidikan di Indonesia karena harus melakukan migrasi secara cepat ke sistem online. Bagi sekolah yang sudah bekerja sama dengan Gredu, migrasi mendadak bukan menjadi kendala lagi karena kami menyediakan sistem manajemen sekolah, kegiatan belajar-mengajar hingga administrasi sekolah. Di tahun baru ini, kami membawa semangat baru pula dengan memperkaya aplikasi Gredu melalui sejumlah pembaruan aplikasi agar kian mudah digunakan oleh para pengguna yakni sekolah, guru, orang tua, dan siswa,” kata Rizki Anies, CEO Gredu, dalam jumpa pers daring, Rabu (6/1).

Pembaruan aplikasi Gredu mencakup dua sisi, yakni fitur dan layanan. Penambahan serangkaian fitur mencakup bank soal, remedial, resubmisi, kelas interaktif yang dilengkapi indikator pemahaman siswa, rapor yang mencakup rekapitulasi nilai, informasi ekstrakurikuler, dan kolom deskripsi serta komentar.

Sementara di sisi servis, ada pembaruan sistem training, pengadaan Posko Bantuan Gredu, merilis laman FAQ dan penyediaan customer support, membuat video tutorial yang dapat diakses melalui kanal Youtube Gredu, dan rutin melangsungkan webinar serta survei terkait isu pendidikan.

Lead Sales Gredu, Andina, menambahkan pertumbuhan Gredu pada tahun lalu lebih dari 100 persen dibandingkan 2019.

"Pada 2019, jumlah sekolah yang ikut Gredu hanya puluhan, tapi per tahun lalu ada 300 lebih sekolah. Jadi pertumbuhannya lebih dari 100 persen," ujar Andina.

Pendanaan Seri A di Semester I 2021

Untuk menunjang pembaruan aplikasi dan ekspansi bisnis, Gredu berencana mengajukan pendanaan seri A pada pertengahan 2021.

Memasuki semester genap Tahun Ajaran 2020/2021, Gredu fokus untuk mengedepankan digitalisasi sekolah agar pembelajaran jarak jauh dapat dilakukan secara mudah dan terintegrasi dalam satu wadah.

Melalui platform dan aplikasi yang dimilikinya, Gredu turut mendukung keberlangsungan sistem pembelajaran nasional dari pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) baik secara online maupun offline.

“Sesuai dengan misi dan pembaruan yang terus berkesinambungan, Gredu memiliki kepedulian terhadap dunia pendidikan di Indonesia agar sistem belajar-mengajar tetap berjalan dengan aman, karena dapat dilakukan di rumah masing-masing serta memiliki sistem keamanan yang terjamin oleh Gredu, serta nyaman dan mudah karena platform kami yang user friendly,” ungkap Bravo Dahono, Lead Product Manager Gredu.