Huawei ingin berkontibusi pengembangan SDM TI di Indonesia
Merdeka.com - Sudah menjadi rahasia umum jika Sumber Daya Manusia (SDM) memang menjadi kunci sukses sebuah bangsa. Terutama di sektor Teknologi Informasi (TI) yang saat ini tengah booming.
Maka dari itu, Huawei sebagai enabler di bidang TI, ingin berkontribusi meningkatkan skill SDM Indonesia bekerja sama dengan tujuh universitas di negeri ini dalam program SmartGen. Ketujuh universitas itu adalah UI, ITB, UGM, Tel U, UNDIP, UNPAD, dan ITS.
"Kami sangat memercayai betapa pentingnya program transfer ilmu pengetahuan melalui program pelatihan untuk melahirkan generasi muda yang menjanjikan," ujar CEO Huawei Indonesia, Liu Haosheng di Jakarta, Senin (27/3).
Nantinya, kata dia, mahasiswa dari ketujuh universitas itu akan mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan di antaranya kunjungan universitas untuk berbagi pengetahuan teknologi TI, Menjajal pengalaman dalam menggunakan TI milik Huawei, smart campus consultancy, pengalaman bekerja selama dua minggu di kantor pusat Huawei, dan student internships
"Melalui program ini, generasi muda dapat memiliki akses terhadap teknologi TIK terbaru dan dapat menjadi kekuatan mengembangkan ekonomi digital Indonesia," jelasnya.
Di tahun ini direncanakan 200 mahasiswa dari tujuh universitas itu akan mengikuti program ini. Dalam acara itu hadir pula Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara. Menkominfo berharap nantinya yang mengikuti acara ini adalah mahasiswa mahasiswa yang bukan tingkat akhir.
"Kalau bisa yang baru semester 4 yang ikut dalam kegiatan ini," ungkapnya.
Sisi Lain
Langkah Huawei itu, selain disambut baik oleh Menkominfo, juga memang apa yang dilakukan perusahaan asal Tiongkok ini sudah menjadi kewajiban mereka. Pasalnya, Huawei sebagai market leader dalam teknologi selular di Indonesia, perlu untuk berkontribusi kepada pasar yang disasar.
"Huawei harus berinvestasi besar kalau ingin menjalankan bisnis di Indonesia," jelasnya.
Tak hanya itu saja, program yang dilakukan Huawei ini juga sebaiknya melibatkan regulator China utk mengajarkan Indonesia menerapkan regulasi di Indonesia. Sehingga tak hanya fokus pada pengembangan teknologi.
"Seperti kita tahu, Indonesia lebih dulu menjadi negara terbuka dibandingkan China, tapi sekarang China lebih dulu mengembangkan teknologi digital dengan baik, disertai regulasinya," katanya.
Dia pun menyontohkan soal e-commerce di China yang notabene penerapannya lebih dulu dibandingkan di Indonesia. Maka dia berharap adanya ikut serta pemerintah China dalam hal-hal yang seperti ini.
"Di China itu kan sudah 5-6 tahun menerapkan e-commerce. Sementara di Indonesia baru membuat road mapnya. Maka tak heran e-commerce di sana tumbuh besar," tutur dia.
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cara Telkom Tawarkan Transformasi Digital di Sektor Pendidikan
Telkom Indonesia melalui Indibiz menghadirkan solusi transformasi digital untuk pendidikan.
Baca SelengkapnyaTelkom dan Huawei Jalin Kerja Sama untuk Buka Peluang Pangsa Pasar B2B di Indonesia
Telkom dan Huawei Jalin Kerja Sama strategis B2B, Data Center, dan Cloud, serta percepatan pembangunan keahlian TelkomGroup.
Baca SelengkapnyaTelkom Gandeng Huawei untuk Percepat Adopsi Pemanfaatan AI bagi Dunia Usaha
Penandatangan kerja sama yang dilakukan pada ajang Mobile World Congress 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ratusan Pemangku Kepentingan dan Perusahaan Kumpul Bahas Transformasi Digital, Apa Hasilnya?
100 pemangku kepentingan utama baik dari regulator maupun perusahaan publik dan swasta dalam event Siemens Indonesia Executive Summit.
Baca SelengkapnyaDigitalisasi Layanan, Kemendagri Bagikan Laptop ke Pemda Seluruh Indonesia
Pemerintah tengah gencar memperbaiki birokrasi dan pelayanan optimal kepada masyarakat
Baca SelengkapnyaTelkom Beri Solusi Digitalisasi Bisnis Usaha Wisata Kecil Menengah
DigiTiket dari Indibiz tawarkan kemudahan pencatatan data dan sistem tiket.
Baca SelengkapnyaJubir TKN Sindir Slepetonomics Cak Imin: Lebih Akademik Hilirisasi Digital Milik Mas Gibran
Dahnil menjelaskan bahwa hilirisasi digital adalah penggunaan device bahkan hingga ke jaringan yang akan dibuat oleh putra-putri Indonesia.
Baca SelengkapnyaFOTO: CEO Vidio Sutanto Hartono Beri Kuliah Umum Soal Perkembangan Industri Digital Terkini di Binus University
Dalam paparannya, Managing Director Emtek, CEO SCM & Vidio Sutanto Hartono membahas soal perkembangan digital saat ini, termasuk Vidio.
Baca SelengkapnyaHuawei Segera Rilis Produk Baru di Indonesia Sasar Anak Muda
Produk terbarunya akan mengadopsi teknologi Nearlink yang belum pernah ada pada produk sebelumnya.
Baca Selengkapnya