Merdeka.com - Jepang adalah negara yang rentan terkena bencana. Salah satunya yang terburuk adalah tsunami yang menyerang negeri Sakura tersebut di tahun 2011. Namun, masyarakat Jepang sekarang sudah mampu bersiaga jika bencana datang.

Pasalnya, dilansir dari Cnet (9/3), Aichi University of Technology, memanfaatkan virtual reality untuk bersiap menghadapi bencana alam yang mungkin terjadi. Para pengembang di universitas yang terletak di Gamagori ini, membuat simulasi VR untuk bencana ini dibuat untuk dipakai menggunakan headset Oculus Rift.

Proses simulasinya dilakukan dengan menggunakannya di sebuah mobil simulasi, dan pengguna diharuskan memakai headset yang mensimulasikan sebuah kota yang diluluh-lantakkan oleh tsunami. Untuk membuat replika yang terasa asli, pengembang dari program ini menganalisis video asli yang diambil dari kamera yang menancap di salah satu mobil ketika tsunami 2011 terjadi. Sang pengembang juga mewawancarai korban selamat dari bencana tersebut.

Pergerakan ombak dan prediksi tabrakan juga telah terpasang dalam program tersebut. Setting tempat dalam program ini tak monoton, namun ada beberapa distrik maupun wilayah berdasarkan kota yang terserang Tsunami lima tahun silam. Salah satunya distrik Asakusa di Tokyo, distrik Minami di Nagoya dan distrik Kokura-Kita di Kita-Kyushu.

Di Jepang sendiri, tsunami menyerang lebih ke bagian utara Jepang. Oleh karena itu program VR ini tercipta agar pemerintah dan masyarakat Jepang bagian selatan tetap bisa mendapatkan gambaran bagaimana bencana tersebut terjadi, serta bagaimana cara mengatasinya. Hal ini penting disimulasikan ke masyarakat jepang, guna hindarkan kepanikan jika bencana benar-benar terjadi.