Hati-Hati, Phishing Jadi Metode Serangan Siber Terlaris Kala Pandemi
Merdeka.com - Serangan siber yang dilancarkan oleh para hacker jahat di tengah pandemi Covid-19 masih terus terjadi.
Bahkan, tidak sedikit penjahat yang memanfaatkan momen pandemi ini untuk kian gencar melakukan kejahatan siber.
"Kalau untuk keamanan siber selama pandemi ini, para penjahat banyak melakukan phishing. Mereka biasanya melakukan itu untuk mencoba mengambil data pribadi kita," tutur Direktur Proteksi Ekonomi Digital Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Anton Setiawan saat Live Streaming Inspirato: Peran E-commerce Menciptakan Pengalaman Belanja Online yang Aman, yang digelar Liputan6.com beberapa waktu yang lalu.
Menurut Anton, dengan mendapatkan data pribadi korban, para penjahat itu dapat memanfaatkannya untuk melakukan transaksi keuangan.
"Makanya, yang marak sekarang ini data breach untuk mendapatkan data pribadi," tuturnya menjelaskan.
Untuk itu, Anton mengatakan BSSN terus membangun kesepahaman dengan para penyedia platform digital. Dengan cara ini, BSSN meminta agar para penyedia platform digital selalu waspada dan memastikan telah memenuhi Standar Pengelolaan Keamanan Informasi.
Selain berkomunikasi dengan para penyedia platform, BSSN juga kerap melakukan edukasi pada masyarakat melalui kanal media sosial yang dimilikinya. Cara ini dilakukan sebab selama pandemi ini sosialiasi secara pertemuan fisik tidak dimungkinkan.
"Jadi sekarang, masyarakat bisa cek ke media sosial BSSN mengenai informasi ter-update tentang beraktivitas secara aman selama pandemi, mulai dari work from home, sekolah, hingga berbelanja dari rumah," tuturnya menjelaskan.
Langkah BSSN Untuk Terapkan Standar Keamanan
BSSN sendiri sudah mengembangkan standar Indeks Keamanan Informasi. Standar ini merupakan acuan mengenai penerapan keamanan informasi untuk penyedia platform digital di Indonesia.
"Indeks ini meliputi enam area dan tiga area tambahan, yang harus diterapkan para penyedia platform," tutur Anton menjelaskan.
Adapun enam area itu meliputi tata kelola, pengelolaan risiko, kerangka kerja, pengelolaan aset, aspek teknologi, dan suplemen.
Lalu untuk suplemen mencakup pengamanan keterlibatan pihak ketiga, pengamanan layanan infrastruktur awan, dan perlindungan data pribadi.
Terus Gelar Workshop
Menurut Anton, BSSN terus melakukan workshop termasuk asistensi terhadap standar indeksi ini pada para penyedia platform digital. Jadi, penyedia platform dapat melindungi bisnisnya sendiri dan melindungi konsumen.
"Di bisnis, kepercayaan pelanggan itu nomor satu. Bagaimana cara mendapatkannya? Salah satu caranya adalah memenuhi standar. Itu bagian dari membangun kepercayaan masyarakat," ujar Anton lebih lanjut.
Selain menerapkan standar untuk penyedia platform digital, BSSN juga membuka akses bagi masyarakat untuk melakukan pengaduan terkait keamanan siber.
"Jadi lewat saluran itu, masyarakat dapat aktif melaporkan, misalnya ada kerentanan. Pelaporan itu bisa langsung ke penyedia atau BSSN, karena BSSN juga menjalin komunikasi dengan platform," tutupnya.
Sumber: Liputan6.comReporter: Agustinus Mario Damar
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sambil Menangis Wanita ini Curhat Nomor HPnya Dijual Provider ke Hacker, Akun Bank Hingga Belanja Online Habis Dibobol
Wanita ini menceritakan pengalaman akun bank dibobol hingga rugi jutaan rupiah akibat nomor HPnya dijual provider ke hacker.
Baca SelengkapnyaAksi Para Pemuda Berbagi Makanan saat Sahur Ini Curi Perhatian, Bak Adegan di Serial Money Heist
Berbeda dengan Money Heist yang memiliki alur cerita perampokan bank, para pemuda asal Bandung ini 'merampok' warteg dan membagikannya kepada orang yang membutu
Baca SelengkapnyaWaspada Penipuan Modus Surat Tilang dan Bukti Kirim Barang, Salah Klik Uang Ratusan Juta di Bank Bisa Hilang
Saat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Viral Pelajar Kejar Mobil yang Ditabraknya untuk Minta Maaf, Respons Pengemudi Mobil Curi Perhatian
Viral pelajar ini kejar mobil yang ditabraknya untuk minta maaf. Momen saat keduanya bertemu curi perhatian.
Baca SelengkapnyaPenipuan Online 'Love Scamming' Internasional, Pelaku Untung Rp50 Miliar per Bulan
Mereka mampu menggaet pelaku melalui aplikasi dating Tinder, Bumble, Okcupid, Tantan dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaBermain Slepet Sarung, Bocah Perempuan di Ciputat Viral Dikeroyok Remaja Tidak Dikenal
Seorang remaja perempuan berinisial N (12), warga Ciputat, Tangsel, viral mengalami tindak penganiayaan yang diduga pelaku anak-anak yang tidak dikenali.
Baca SelengkapnyaViral Pria Cari Pemilik Uang Berhamburan di Jalan, Akhirnya Bertemu Sosok Pemiliknya
Viral pria cari pemilik uang berhamburan di jalan. Akhirnya bertemu dengan sosok pemiliknya.
Baca SelengkapnyaAVISI: Perlu Bersama-sama Temukan Solusi Melawan Pembajakan Konten Ilegal
AVISI: Perlu Bersama-sama Temukan Solusi Melawan Pembajakan Konten Ilegal
Baca SelengkapnyaViral Tingkah Sapi Bersikap Manja ke Pemiliknya, Curi Perhatian Warganet
Tingkah sapi manja ke pemilik curi perhatian. Tampak sapi ini tidur di samping pemilik.
Baca Selengkapnya