Hati-hati, Ada Trojan Baru Jerumuskan Pelanggan ke Layanan Berbayar
Merdeka.com - Peneliti Kaspersky telah mengamati scammers yang secara aktif menyebarkan Trojan, dan secara diam-diam membuat pengguna berlangganan layanan berbayar, menyamar sebagai berbagai aplikasi seluler, termasuk game populer, aplikasi perawatan kesehatan, dan editor foto.
Sebagian besar Trojan ini meminta akses ke pesan dan notifikasi pengguna, sehingga para scammers kemudian dapat mencegat pesan yang berisi kode konfirmasi.
"Sebagian besar Trojan ini meminta akses ke pesan dan notifikasi pengguna, sehingga para scammers kemudian dapat mencegat pesan yang berisi kode konfirmasi," ujar Igor Golovin, pakar keamanan Kaspersky, Selasa (10/5).
Igor membeberkan trojan yang paling banyak menyebar yang mendaftarkan pengguna ke langganan yang tidak diinginkan adalah Jocker. Sejauh ini pada tahun 2022, Jocker paling banyak menyerang pengguna di Arab Saudi (21,20 persen), Polandia, (8,98 persen) dan Jerman (6,01 persen).
Kemudian, trojan MobOk. Sejak awal tahun, MobOk Trojan paling sering menyerang pengguna di Rusia (31,01 persen), India (11,17 persen) dan Indonesia (11,02 persen).
Lalu trojan versi Vesub. Dua dari lima pengguna yang berhadapan dengan trojan Vesub berada di Mesir (40,27 persen). Keluarga Trojan ini juga telah aktif di Thailand (25,88 persen) dan Malaysia (15,85 persen).
Dan GriftHorse.l. Trojan ini tidak memasukkan korban ke layanan berlangganan pihak ketiga – melainkan menggunakan miliknya sendiri. Pengguna akhirnya berlangganan salah satu layanan ini hanya dengan tidak membaca perjanjian pengguna dengan cermat.
"Ada beberapa aplikasi seluler yang muncul setiap hari, untuk setiap selera dan tujuan – sayangnya, penjahat dunia maya menggunakan ini untuk keuntungan mereka. Beberapa aplikasi dirancang untuk mencuri uang dengan membuat pengguna berlangganan layanan yang tidak diinginkan," kata dia.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
6 Aplikasi Online Travel ini Terancam Diblokir Kominfo, Ini Penyebabnya
Mereka tak merespons surat peringatan yang dilayangkan Kominfo kepadanya.
Baca SelengkapnyaPolresta Pekanbaru: Waspada Penipuan Bermodus Malware APK Pemilu
Kombes Jeki mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam menggunakan media sosial.
Baca SelengkapnyaSambil Menangis Wanita ini Curhat Nomor HPnya Dijual Provider ke Hacker, Akun Bank Hingga Belanja Online Habis Dibobol
Wanita ini menceritakan pengalaman akun bank dibobol hingga rugi jutaan rupiah akibat nomor HPnya dijual provider ke hacker.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Enam Aplikasi Travel Agent Terancam Diblokir, Begini Respons Menparekraf
Kementerian Komunikasi dan Informatika telah melayangkan surat peringatan kepada 6 Online Travel Agent
Baca SelengkapnyaBawaslu Temukan 13 Ribuan Pelanggaran Alat Peraga Kampanye di Tangerang
Pelanggaran terbanyak adalah pemasangan APK dengan cara dipaku di pohon
Baca SelengkapnyaViral Pelajar Kejar Mobil yang Ditabraknya untuk Minta Maaf, Respons Pengemudi Mobil Curi Perhatian
Viral pelajar ini kejar mobil yang ditabraknya untuk minta maaf. Momen saat keduanya bertemu curi perhatian.
Baca SelengkapnyaPengemudi Ojol Tak Yakin Bakal Dapat THR, Ini Alasannya
Penyedia aplikasi Ojol biasanya memberikan skema tertentu yang dianggap sebagai pengganti THR.
Baca Selengkapnya5 Hacker Paling Ganas di Dunia, Ada yang Pernah Serang Yahoo
Berikut daftar hacker yang dikenal ganas dan mengerikan saat melancarkan aksinya.
Baca SelengkapnyaWaspada Penipuan Modus Surat Tilang dan Bukti Kirim Barang, Salah Klik Uang Ratusan Juta di Bank Bisa Hilang
Saat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca Selengkapnya