Hanafi Rais: Kedaulatan informasi harus dijaga
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Hanafi Rais mengatakan, keberadaan data center perusahaan asing wajib ada di Indonesia. Jika hal tersebut tidak dilakukan, maka tak ada lagi kedaulatan atas informasi di Indonesia. Pernyataannya itu merujuk pada wacana pemerintah yang telah meninjau aturan agar data center tak perlu ada di Indonesia.
Aturan tersebut yakni Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Transaksi Elektronik pasal 17 Ayat 2. Dalam aturan itu menyebutkan Penyelenggara Sistem Elektronik untuk pelayanan publik wajib menempatkan pusat data dan pusat pemulihan bencana di wilayah Indonesia untuk kepentingan penegakan hukum, perlindungan, dan penegakan kedaulatan negara terhadap data warga negaranya.
"Itu gak bisa. Itu sudah menjadi syarat sahnya industri telekomunikasi atau OTT. Termasuk data center, server, untuk ada di Indonesia. Hal itu karena dengan adanya data center di Indonesia kita itu punya kedaulatan atas informasi," katanya kepada Merdeka.com usai acara diskusi di Jakarta, Rabu (05/10).
Dia mengatakan, jika nantinya data center berada di Indonesia, maka perusahan over the top (OTT) asing tak akan bisa lari dari kewajiban mereka. Misalnya saja soal pajak.
"Yang terjadi saat ini misalnya, kita berkeluh kesah karena OTT tidak bisa dikenakan pajak dan mencari keuntungan begitu saja di Indonesia serta lewat begitu saja. Salah satu persyaratan ya itu harus ada di Indonesia," ujar putra Amien Rais ini.
"Jangan apa-apa dipandang dengan efisiensi bisnis, maka negara itu dirugikan. Jadi sebaiknya kedaulatan negara ini harus dijaga. Soal efisiensi itu bisa mengikuti bukan di balik paradigmanya," tambahnya.
Meski begitu, pihaknya mengakui belum secara detail membicarakan perihal ini kepada Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara.
"Ini belum dibicarakan. Tunggu ide ini menggelinding dulu baru akan kita bicarakan khusus dengan Menkominfo," tukasnya.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komisi I DPR: Etika Ber-internet Pondasi Utama dalam Berinteraksi di Dunia Maya
Banyak perilaku kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga etika di ruang digital.
Baca SelengkapnyaKPU Pastikan Tidak Ada Penyimpanan Data Sirekap di Luar Negeri
Ganguan terhadap sistem SIREKAP, KPU menyatakan hal itu disebabkan salah satunya oleh gangguan DDoS.
Baca SelengkapnyaJokowi Bilang Data Pertahanan Bersifat Rahasia, Anies: Jangan Berlindung Dalam Kerahasiaan Ketika Tak Bisa Jelaskan
Menurut Anies, jawaban data itu sebetulnya simpel dan sederhana. Tinggal dibuka saja data yang bisa dibuka atau tidak bisa dibuka ke publik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bawaslu Ingatkan Partai Serius Laporkan Dana Kampanye, Ini Sanksinya
Data dari PPATK bisa dijadikan peringatan oleh seluruh peserta Pemilu.
Baca SelengkapnyaKominfo: Sektor Kesehatan Paling Banyak Diterpa Isu Hoaks
Isu hoaks di sektor kesehatan ternyata masih marak. Hal ini terbukti dari patroli Kominfo selama 2023.
Baca SelengkapnyaRakernas ASKOMPSI 2024, Komitmen Dukung Percepatan Transformasi & Keterpaduan Layanan Digital
Rakernas ASKOMPSI 2024 sendiri digelar pada pada 21-23 Februari 2024 di Hotel Horison Ultima Majalengka, Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaBawa Data Kinerja Pertahanan Turun, Ganjar Kritik Prabowo: Kalau Staf Bapak Mau Membantu, Silakan Naik ke Atas
Bawa Data Kinerja Pertahanan Turun, Ganjar Kritik Prabowo: Kalau Staf Bapak Mau Membantu, Silakan Naik ke Atas
Baca SelengkapnyaPAN: Sangat Bahaya Ada Capres Anggap Data Pertahanan Tak Perlu Dirahasiakan
PAN setuju dengan sikap tegas Prabowo yang menyatakan tidak mungkin semua kekuatan dan kelemahan sistem pertahanan nasional dibuka untuk umum.
Baca SelengkapnyaIni Daftar Fasilitas Negara yang Boleh dan Tak Boleh Dipakai Presiden jika Ikut Kampanye
Presiden Jokowi mengingatkan, saat berkampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara.
Baca Selengkapnya