Hacker Australia gemas akan tuduhan-tuduhan dari Indonesia
Merdeka.com - Bukan hanya serangan terhadap website-website Australia saja, namun kecaman dan tuduhan yang ditujukan kepada hacker Australia oleh orang Indonesia juga semakin gencar.
Memang sampai saat ini masih belum jelas apakah hacker-hacker Australia atau juga Anonymous Australia telah melakukan serangan balik atas bombardir dari hacker Indonesia ke situs-situs negara mereka.
Namun sebelumnya, melalui account Twitter bernama Op Australia, hacker Negara Kangguru tersebut menegaskan secara berulang kali bahwa mereka tidak ingin mengobarkan perang atau juga menyerang website Indonesia karena mereka sebenarnya dalam satu misi yaitu menggempur pemerintah Australia.
Sayangnya, tidak semua percaya akan twit yang dituliskan. Bahkan, mungkin karena terlalu sering dan banyaknya ejekan dan tuduhan atau tudingan yang muncul, hacker Australia terlihat sangat 'gemas' karena mereka juga tidak tahu harus bagaimana lagi untuk menjelaskan bahwa mereka tidak melakukan serangan balik atau akan melakukan serangan balik atau berencana mengobarkan perang terhadap Indonesia.
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut daftar hacker yang dikenal ganas dan mengerikan saat melancarkan aksinya.
Baca SelengkapnyaPara peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
Baca SelengkapnyaBanyak warganet mengunggah video di media sosial, menunjukkan keadaan sekitar mereka yang gelap gulita karena listrik padam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mereka disebut tidak puas dengan gaji dan pekerjaannya, sehingga memutuskan untuk menawarkan diri menjadi hacker sebagai pekerjaan sampingan.
Baca SelengkapnyaRamai postingan di akun X terkait kabar diretasnya data pelanggan KAI.
Baca SelengkapnyaWalau di udara, hacker juga bisa mengakses data-data penumpang dengan menggunakan WiFi.
Baca SelengkapnyaWanita ini menceritakan pengalaman akun bank dibobol hingga rugi jutaan rupiah akibat nomor HPnya dijual provider ke hacker.
Baca SelengkapnyaMaraknya aksi peretasan dipicu belum maksimalnya penerapan hukum khususnya UU ITE.
Baca SelengkapnyaMereka benar-benar mengincar kerentanan satelit hingga mampu mengambil alih.
Baca Selengkapnya