Merdeka.com - Google merilis hasil survei tentang tren industri travel di Indonesia. Dalam survei tersebut, Google memprediksikan, Indonesia berpotensi menjadi negara terbesar di Asia Tenggara untuk online travel pada tahun 2025.

"Di antara negara-negara Asia Tenggara, Indonesia diprediksikan mampu merengkuh angka online travel sekitar USD 25.5 miliar pada tahun 2025," jelas Zulfi Rahardian Industry Manager - Travel, Google Indonesia saat memaparkan data industri travel di kantor Google Indonesia, Jakarta, Selasa (9/10).

Prediksi itu cukup masuk akal. Sebab, data Google menyebutkan, pencarian tentang traveling terus meningkat setiap tahunnya. Setidaknya peningkatan pencarian menjadi salah satu indikator peningkatan traveling.

Meskipun tidak bisa dibilang juga peningkatan pencarian tersebut langsung menjadi transaksi. Ada beberapa tahapan ketika pengguna memutuskan untuk melakukan transaksi seperti merencanakan perjalanan, mulai merinci perjalanan, sampai pada akhirnya memutuskan melakukan pemesanan.

"Pencarian tentang travel tumbuh 30 persen dari Januari 2017. Ini tumbuh terus dari beberapa tahun terakhir," ungkap dia.

Sementara, menurut VP Marketing Traveloka, Kurnia Rosyada, saat ini terjadi perubahan tren pola konsumsi di mana saat ini sebagian masyarakat Indonesia lebih gemar menghabiskan waktu dan pendapatannya untuk kebutuhan traveling.

"Pengeluaran liburan di tahun 2018 diperkirakan akan tumbuh 5.1 persen atau mencapai Rp 368.9 triliun," terangnya.

Adapun dari survei itu terdapat beberapa peak season antara lain di bulan Juni dan Juli serta di akhir tahun seperti bulan Desember atau Januari.