Gara-gara game, ayah bunuh anaknya dan buang ke sampah
Merdeka.com - Saking banyaknya, tampaknya kita tidak akan melalui hari tanpa berita mengerikan tentang game.
Menurut sebuah artikel di Chosun Ilbo, media asal Korea, seorang ayah (22 tahun) yang juga seorang gamer di kota Gumi merasa terganggu oleh tangis anak bayinya yang baru berumur 28 minggu. Ia lalu membungkam mulut sang anak untuk menghentikan suara tangis tersebut.
Entah tindakan tersebut menjadi penyebab terbunuhnya sang anak atau tidak, hingga kini masih menjadi bahan perdebatan – jaksa mengatakan ya, sementara sang ayah mengatakan tidak.
Bagian yang mengerikan adalah sang ayah meninggalkan mayat anaknya di rumah selama tiga puluh hari sementara ia pergi ke warnet untuk bermain game dan ke tempat sauna.
Setelah lebih dari tiga puluh hari, ia akhirnya melemparkan mayat anaknya ke tempat sampah, dan tuduhan pun di arahkan kepadanya setelah mayat sang anak ditemukan.
(mdk/das)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada dugaan, pelaku mengidap gangguan jiwa. Tetapi kebenarannya masih didalami
Baca SelengkapnyaPelaku MS tak terima anaknya ditusuk korban gara-gara membawa cucu bertandang ke rumah korban.
Baca SelengkapnyaCara didikan orang tua menentukan keberhasilan anak di masa depan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Meningkatkan kecerdasaan sang buah hati ternyata bisa dilakukan melalui permainan. Apa saja rekomendasinya?
Baca SelengkapnyaPosisi W sitting adalah saat anak duduk menggunakan bokong dengan kedua kaki tertekuk ke arah luar, dan membentuk huruf W saat dilihat dari atas.
Baca SelengkapnyaPerkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.
Baca SelengkapnyaMengenali gejala tersedak pada bayi sangat penting untuk memberikan tindakan cepat dan tepat guna.
Baca SelengkapnyaMeski nasi mulai basi, pria ini tersentuh dengan aksi ibunda yang tetap peduli dengannya walau sudah memiliki keluarga baru.
Baca SelengkapnyaMembiasakan bayi tidur sendiri bisa dilakukan mulai usia 3 bulan dengan berbagai cara.
Baca Selengkapnya