Game Lokal Indonesia Harus Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri
Merdeka.com - World Economic Forum menyebutkan bahwa esports mampu membawa industri game tumbuh kuat ke level berikutnya sejak Covid-19 melanda. Data lain menyebutkan bahwa 90 persen populasi di Asia Tenggara adalah pemain esports dan 145 juta pemain berasal dari Indonesia. Bahkan, industri game sendiri menyumbang Rp 24,88 triliun atau setara 2,19 persen terhadap PDB Indonesia di 2020.
Sayangnya, pertumbuhan ini berbanding terbalik dengan pendanaan pada game produksi lokal. Imbasnya, hanya 0,5 persen pangsa pasar yang dikuasai oleh developer lokal. Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf, Muhammad Neil El Himam pernah mengatakan hal serupa.
"Satu subsektor yang kami perhatikan saat ini adalah industri game atau game development. Tahun lalu, market game Indonesia sebesar USD 1,6 miliar. Namun sayangnya, mungkin lebih dari 90 persen (dari game) adalah produk impor," ujar Neil pada suatu kesempatan.
Untuk itu, sudah saatnya developer game lokal mengambilalih kendali pasar dalam negeri. Salah satunya usaha dari Anantarupa Studios melalui game Lokapala. Melalui game, Lokapala berusaha untuk memikat gamer dengan daya tarik khas Indonesia.
Game garapan Anantarupa Studios ini adalah game MOBA pertama se-Asia Tenggara buatan Indonesia, yang terinspirasi dari kisah dan tokoh sejarah maupun mitologi dan kebudayaan Nusantara.
"Melalui Lokapala, Anantarupa Studios memperkenalkan nilai-nilai kepemimpinan Nusantara kepada dunia, yang sudah ada sejak 1200 tahun yang lalu, ketika Nusantara berada di puncak kejayaan yang cukup berpengaruh pada masanya," ujar Ivan Chen, CEO Anantarupa Studios.
Ivan berharap, game yang digawanginya ini dampak memberikan hal positif melalui pendekatan ekonomi kreatif atau diplomasi budaya, yang bisa menggandeng sektor industri lainnya melalui kolaborasi.
"Nantinya Indonesia tidak hanya berdaulat dan kuat di atas kakinya sendiri, tetapi juga bisa merangkul negara lainnya untuk tumbuh dan maju bersama," ungkap dia.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaFenomena Baru, Banyak Pengusaha Indonesia Pilih Terjun ke Bisnis Kuliner Ketimbang Garap Sumber Daya Alam
Padahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaBermain Slepet Sarung, Bocah Perempuan di Ciputat Viral Dikeroyok Remaja Tidak Dikenal
Seorang remaja perempuan berinisial N (12), warga Ciputat, Tangsel, viral mengalami tindak penganiayaan yang diduga pelaku anak-anak yang tidak dikenali.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pj Gubernur Kaltim Dorong Dinas Pariwisata Maksimalkan Potensi Wisata dengan Hadirnya IKN
Keberadaan Ibu Kota Nusantara di Provinsi Kalimantan Timur membuka peluang banyak hal bagi penduduk lokal.
Baca SelengkapnyaDunia Hadapi Perang dan Krisis Ekonomi, Jokowi: Kita Harus Eling Lan Waspodo
Jokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.
Baca SelengkapnyaTernyata, Warga Malaysia Banyak Beralih Jadi Pedagang Asongan dan Penjaga Warung Makan
Peningkatan pekerja informal di era gig ekonomi menimbulkan kekhawatiran di masa depan, yaitu pekerja yang kurang terampil dalam teknologi.
Baca SelengkapnyaJokowi Bersyukur Pemilu Berjalan Lancar di saat Geopolitik Global Kurang Kondusif
Dia melihat masyarakat riang gembira berbondong-bondong ke TPS.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca Selengkapnya