Facebook tanggapi mantan petingginya yang menuduh 'media sosial rusak masyarakat'

Merdeka.com - Beberapa hari yang lalu, seorang mantan petinggi Facebook, Chamath Palihapitiya, menyebut bahwa media sosial punya dampak buruk dan 'merusak masyarakat.' Pernyataan ini sepertinya menggugah Facebook untuk angkat bicara.
Melansir The Verge, Facebook memilih untuk menanggapi ha; ini secara langsung. Facebook menyebut bahwa saat ini Facebook sangat jauh berbeda dari perusahaan yang dulu dia naungi, dan persepsinya soal Facebook sudah ketinggalan zaman.
"Chamath sudah tidak di Facebook selama lebih dari 6 tahun. Ketika Chamath di Facebook, kami berfokus untuk membangun pengalaman bermedia sosial yang baru serta mengambangkan Facebook ke seluruh dunia. Facebook adalah perusahaan yang berbeda ketika itu dan sebagaimana kami tumbuh, kami telah menyadari bagaimana menumbuhkan tanggung jawab juga," tulis juru bicara Facebook.
Pada November lalu, tulis The Verge, sang CEO Mark Zuckerberg menekankan berbagai poin penting kepada investor bahwa Facebook adalah perusahaan yang mementingkan para penggunanya ketimbang keuntungan. Secara tegas, Zuckerberg berjanji untuk mencurahkan lebih banyak sumber daya untuk memerangi penyebaran berita hoax dan penyalahgunaan platform lainnya.
Pernyataan kritis Palihapitiya kepada Facebook ini beredar luas di seluruh penjuru internet. Bahkan, koran papan atas Inggris, Daily Mail, mencetaknya sebagai halaman depan di edisi kemarin (12/12).
Palihapitiya menyebut "Facebook menciptakan alat yang merobek struktur sosial tetang bagaimana masyarakat berfungsi," dan menyebut "feedback jangka pendek yang didorong dopamin ini menghancurkan fungsi masyarakat," seraya menyebut bahwa ini adalah "masalah global."
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya