Facebook Manfaatkan Kecerdasan Buatan Untuk Prediksi Persebaran Covid-19
Merdeka.com - Sampat saat ini, pandemi masih belum berakhir dan dampaknya terasa di seluruh aspek kehidupan.
Persebaran virus tersebut, saat ini masih tinggi dan sulit diprediksi tanpa adanya tes berkelanjutan kepada sejumlah masyarakat.
Apalagi, waktu inkubasi virus yang sekitar 14 hari membuat siapa pun bisa berjalan-jalan selama dua minggu sebelum diketahui dirinya telah tertular atau tidak.
Nah, kini Facebook berpikir mereka bisa membantu meramalkan persebaran Covid-19 menggunakan bantuan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
"Covid-19 telah berkembang pesat dan tidak terduga, menghambat rencana pembukaan lockdown di beberapa negara bagian, bahkan Covid-19 telah menyebar ke wilayah-wilayah lain," kata Facebook, seperti dikutip dari Ubergizmo via Tekno Liputan6.com.
Untuk itulah, menurut Facebook, dibutuhkan pemahaman yang lebih baik tentang perkembangan penyakit secara geografis.
Bantu Beri Informasi
"Berdasarkan komitmen kami untuk membantu orang tetap aman dan mendapat informasi tentang virus, kami menerbitkan perkiraan yang didukung oleh AI, untuk memprediksi persebaran Covid-19 di seluruh Amerika Serikat," kata Facebook.
Dengan menggunakan AI untuk meramalkan persebaran Covid-19, Facebook berharap dapat memberikan informasi ke pengguna untuk mempersiapkan diri dan mengambil tindakan jika di wilayahnya kemungkinan ada persebaran Covid-19.
Untuk saat ini, tool AI Facebook tersebut baru akan digunakan di Amerika Serikat. Facebook dipercaya akan memperluas fitur ini ke wilayah atau negara-negara lainnya yang juga tengah dilanda pandemi Covid-19.
Sumbangan Facebook Untuk Covid-19
Sebelumnya, Facebook juga telah mengungkapkan sejumlah langkah untuk membantu mengatasi dampak pandemi Covid-19.
Manajer Kampanye Kebijakan untuk Facebook di Indonesia Noudhy Valdryno mengatakan, salah satu yang dilakukan Facebook adalah mencantumkan pesan-pesan kesehatan dari organisasi kesehatan dunia.
Langkah lain adalah terus berusaha memutus rantai misinformasi.
"Kami terus meningkatkan tim untuk mengatasi misinformasi di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Kami juga terus menambah mitra pengecek fakta pihak ketiga," tuturnya.
Selanjutnya, Facebook memberikan dukungan untuk tenaga kesehatan. Ryno mengatakan Facebook telah beberapa kali mengucurkan dana termasuk untuk WHO.
"Ada beberapa dukungan dana. Salah satunya itu sebesar USD 10 juta," kata Ryno.
Bantuan ini salah satunya diberikan kepada pelaku UMKM.
Sumber: Liputan6.comReporter: Agustin Setyo Wardani
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnya4 Februari Hari Ulang Tahun Facebook, Ini Sejarah dan Perkembangannya
Facebook menjadi jejaring sosial terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember
Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaViral Kemenkes Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Mulai 15 Desember, Cek Faktanya
Beredar Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan mewajibkan masyarakat pakai masker, benarkah?
Baca SelengkapnyaBermain Slepet Sarung, Bocah Perempuan di Ciputat Viral Dikeroyok Remaja Tidak Dikenal
Seorang remaja perempuan berinisial N (12), warga Ciputat, Tangsel, viral mengalami tindak penganiayaan yang diduga pelaku anak-anak yang tidak dikenali.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnya