Facebook Disebut Bayar Remaja Untuk Pasang Aplikasi Mata-Mata di Smartphone
Merdeka.com - Raksasa jejaring sosial Facebook kembali tersandung masalah, dan kali ini tetap soal privasi pengguna.
Baru-baru ini, perusahaan besutan Mark Zuckerberg itu, dituding membayar remaja untuk memasang aplikasi yang memata-matai smartphone mereka.
Mengutip informasi laman Mirror via Tekno Liputan6.com, Kamis (31/2019), para remaja ini secara tak langsung diminta untuk menyerahkan segala aktivitas mereka di smartphone dengan iming-iming berupa kartu hadiah senilai USD 20.
Setelah kabar ini terkuak, aplikasi yang mulanya berkedok sebagai aplikasi Facebook Research ini langsung ditarik dari App Store. Meski begitu, sampai saat ini pengguna Android masih bisa memasangnya di perangkat mereka.
Sementara TechCrunch melaporkan, Facebook telah membayar anak muda berusia 13-35 tahun untuk memasang aplikasi ini di perangkat mereka. Tanpa sadar, setelah terinstal di perangkat, aplikasi memonitor seluruh aktivitas telepon dan internetan penggunanya. Parahnya, aplikasi ini mengirimkan data tersebut ke Facebook dengan dalih untuk riset.
Ini bukan pertama kalinya perusahaan medsos ini mengumpulkan data penggunanya. Sebelumnya Facebook mengumpulkan data menggunakan aplikasi VPN bernama Onavo Protect. Namun, Apple segera menghapus aplikasi ini karena dianggap telah melanggar pedoman tentang pengumpulan data penggunanya.
Nah, aplikasi Facebook Research ini rupanya bisa melihat pesan pribadi pengguna, email, riwayat pencarian internet, hingga aktivitas pencarian di internet.
Dalam pernyataannya, Facebook menyebut, "Pada laporan awal, tidak ada hal yang bersifat rahasia tentang aplikasi ini, namun secara harfiah memang menyebut diri sebagai aplikasi Facebook Research."
Facebook berkilah bahwa aplikasi ini tidaklah memata-matai pengguna.
"Ini bukan memata-matai pengguna, karena semua orang yang mendaftar untuk ikut serta telah memberi izin dan dibayar untuk berpartisipasi (dalam penelitian)," kata Facebook dalam pernyataannya.
"Hasilnya, kurang dari lima persen orang yang memilih untuk berpartisipasi dalam riset pasar ini merupakan remaja. Semuanya telah menyertakan form persetujuan dari orang tua," kilah Facebook.
Menurut Anda?
Sumber: Liputan6.comReporter: Agustin Setyo Wardani
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hanya Pakai iPhone Bisa Melacak Lubang Hitam yang Misterius, Ini Nama Aplikasinya
Berikut nama aplikasi yang hanya tersedia di iPhone untuk mengecek lubang hitam.
Baca SelengkapnyaSempat Down, Instagram dan Facebook Kini Telah Pulih
Pengguna mengeluhkan tidak bisa mengakses Instagram untuk beberapa waktu.
Baca SelengkapnyaDaftar HP yang Tak Lagi Bisa Pakai WA di 2024
Berikut adalah daftar smartphone yang tidak dapat mengakses WhatsApp pada tahun 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mark Zuckerberg Lega Jumlah Pengguna Instagram Lebih Banyak dari TikTok
Instagram telah mengambil alih TikTok sebagai aplikasi dengan unduhan terbanyak di 2023.
Baca SelengkapnyaCara Menyembunyikan Status Online di WA agar Tak Diganggu, Berikut Langkah Mudahnya
Berikut langkah-langkah mudah untuk menyembunyikan stasus online di WhatsApp (WA).
Baca SelengkapnyaSamsung Akui sedang Kembangkan Tablet Layar Lipat
Setelah HP layar lipatnya sukses di pasaran, Samsung berencana mengembangkan Tablet layar lipat.
Baca SelengkapnyaSehari Saja Facebook & Instagram Down, Bikin Kekayaan Mark Zuckerberg Anjlok Segini
Facebook, Instagram, dan Threads punya dampak besar bagi Mark Zuckerberg jika mengalami gangguan.
Baca SelengkapnyaGuru Besar UI Mengaku Diintimidasi Saat Serukan Petisi ke Pemerintah
Intimidasi yang didapat berupa kiriman pesan melalui aplikasi WhatsApp
Baca SelengkapnyaApple Digosipkan Hentikan Pengembangan iPhone Layar Lipat?
Mengapa Apple memutuskan hal itu jika mereka benar-benar menghentikan pengembangan iPhone layar lipat?
Baca Selengkapnya